Kamis, 12 Januari 2012

Selain Along, Persib Buru Pemain Naturalisasi

INILAH.COM, Bandung - Selain memburu pemain timnas Singapura yang saat ini berbaju Arema malang (IPL) Noh Alam Syah atau Along, manajemen PERSIB Bandung pun dikabarkan tengah mengejar striker keturunan Belanda-Indonesia. Striker keturunan Belanda-Indonesia yang dikabarkan tengah dikejar Persib Bandung yakni, Sergio van Dijk. Sergio sendiri pernah mengikuti seleksi tim nasional Indonesia. Saat itu, timnas Indonesia tengah bersiap menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2014. Bersama dengan Jhonny van Beukering dan Raphael Maitimo, Sergio mengikuti seleksi yang saat itu timnas Indonesia masih diarsiteki Alfred Riedl. Pada saat ini, dikabarkan, Sergio van Dijk tengah menjalani proses perubahan status kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Bahkan rencana naturalisasi penyerang yang sempat meraih penghargaan Golden Boot di A-League Australia musim 2010-2011 ini sudah disetujui komisi III dan komisi VIII DPR RI dan direncanakan akhir Januari ini sudah resmi sebagai WNI. Seperti dikutip GOAL.com beberapa waktu silam, Sergio pun membuka kemungkinannya untuk bergabung dengan Persib Bandung. Meski demikian, dirinya masih terikat kontrak empat tahun bersama klub A League Australia Adelaide United sejak awal musim lalu di A-League 2010. "Sesudah kontrak berakhir akan menjadi pilihan yang lebih baik. Bukan berarti saya harus menunggu hingga akhir kontrak. Hanya saja Persib harus berbicara dengan Adelaide United untuk membahas kemungkinannya. Saya selalu bilang, bermain untuk timnas adalah impian, dan memperkuat klub Indonesia adalah salah satu opsi," aku Sergio seperti yang dilansir GOAL.com. Sergio pun menanyakan kondisi Persib Bandung berikut kondisi finansialnya. Selain itu, Sergio mengaku nenek dari ibunya pernah tinggal di Bandung sebelum meninggal. Lebih tepatnya, nenek dari ibunya tersebut pernah menetap di Lembang meski dirinya tidak pernah mengunjungi dua kota tersebut (Lembang dan Bandung). Sementara itu, saat dikonfirmasi, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar masih enggan mengomentarinya terlalu jauh terkait ketertarikannya terhadap Sergio. "Ya siapa pun nanti yang akan datang, kita tunggu saja. Kita harus memastikan semuanya dulu," tegas Umuh, Rabu (11/1/2012). Kemungkinan merekrut Sergio van Dijk pun sempat mencuat sebelum kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 digulirkan. Saat itu, Direktur Utama PT PBB (Glen Sagita) memberikan sinyal positif bagi manajemen untuk mengontrak dua sampai tiga pemain asing. Dan Umuh pun sempat mengutarakan ketertarikannya terhadap Sergio meski tidak secara eksplisit menyebutkan nama Sergio van Dijk.

PSSI Ancam Klub Amatir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain klub-klub profesional, PSSI tidak segan-segan mengambil sikap tegas bagi klub amatir yang mbalelo atau membangkang dengan mengikuti kompetisi ilegal. Ancaman itu ditegaskan Deputi SekJen PSSI Bidang Kompetisi Saleh Mukadar, ketika dihubungi wartawan, Rabu (11/1/2012). Ia menegaskan, pihaknya akan langsung memberikan sanksi jika ada klub amatir yang bermain di luar kompetisi yang disahkan PSSI. Hal tersebut disampaikan Saleh menyusul kabar adanyarayuan dari pihak tertentu terhadap klub amatir untuk bermain di kompetisi tidak resmi. "PSSI akan bertindak tegas jika ada klub amatir yang mengikuti kompetisi tidak resmi," katanya. Sikap tegas ini diambil PSSI agar klub amatir tidak terbuaijanji-janji menggiurkan dari pihak-pihak yang ingin menghancurkan persepakbolaan Tanah Air. Apalagi, lanjut Saleh, PSSI telah merogoh kocek Rp 11 miliar untuk mengulirkan LigaAmatir.

Keseriusan KPK Usut Koru PSSI Era Nurdin Halid Dipertanyakan

Bola.net - Keseriusan Komite Pemberantasan Korupsi dalam mengusut dugaan korupsi di tubuh PSSI era Nurdin Halid dipertanyakan. Menurut Presiden Direktur BontangFC, Udin Mulyono dia belum melihat keseriusan KPK dalam menindaklanjuti dugaan korupsi tersebut. Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua KPK, Abraham Samad, Udin menyatakan dia belum melihat adanya keseriusan KPK untuk menyelidiki kasus tersebut. Menurutnya, hal itu ditandai dengan belumdiperiksanya satupun oknum yang diduga telah melakukan tindak pidana korupsi, yaitu Ketua Umum PSSI periode 2007-2011, Nurdin Halid, CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono dan Ketua Badan Liga, Andi Darussallam Tabusalla. "Padahal laporan dugaan tindak pidana korupsi yang kami sampaikan ke KPK dengan mengikutkan Direktorat Pengaduan Masyarakat KPK, telah dilengkapi bukti-bukti awal yang cukup berupa hasil audit keuangan PSSI yang dilakukan oleh auditor independen Deloitte,".

KPSI Nilai PSSI Salah Artikan Pakta Integritas

INILAH.COM, Jakarta - PSSI mengungkapkan saat ini sudah ada 49 klub yang berada dibelakangnya dan ikut menolak Kongres Luar Biasa (KLB) lewat sebuah pakta intergritas. Namun pernyataan itu langsung mendapat kecaman dari Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Seperti yang diberitakan sebelumnya, 452 pihak yang mengatasnamakan anggota PSSI sudah menyatakan mosi tak percaya pada Djohar ArifinHusin dan menuntut segera digelar KLB. Dengan jumlah tersebut, PSSI harus menggelar KLB karena angka tersebut sudah lebih dari 2/3 anggota mayoritas, satu syarat yang tertera di Statuta PSSI. Namun, usai verifikasi tahap pertama dilakukan oleh pengurus PSSI, sekitar 80 anggota tidak diakui sebagai anggota sah organisasi sepakbola nasional itu dan 49 klub dinyatakan tetap mendukung kepengurusan Djohar Arifin Husin setelah menandatangani pakta integritas.

Persebaya Berat Hati Lepaskan Andik ke Timnas U-21

Surabaya (beritajatim.com) - Tiga pemain muda Persebaya, Nurmufid Fastabiqul Khoirot (stopper), Miko Ardiyanto (striker) dan Andik Vermansyah (winger) dinyatakan lolos seleksi untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) U-21 Indonesia. Tapi dari tiga nama itu, tak semuanya mendapat izin dari manajemen atau pelatih. Ketiga nama itu masuk dalam 25 nama yang diproyeksikan untuk memperkuat Timnas U-21 untuk turnamen HasanahBolkiah Trophy, 25 Februari hingga 5 Maret. Persebaya sendiri menjadi tim kedua dengan pengirim terbanyak. Posisi pertama ditempati PSM yang lima pemainnya dinyatakan lolos. "Kami tentu bangga karena pemain kami bisa memperkuat Timnas," kata CEO Persebaya, Gede Widiade kepada beritajatim.com. Gede menyebut, sudah saatnya Persebaya kembali kemasa jayanya seperti akhir tahun 90an, dimana Bajul Ijo menjadi penyumbang utama pemain Timnas.

Persija Tetap Tak akan Penuhi Panggilan Polresta Palembang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Persija Jakarta tetap dengan keputusannya tidak akan memenuhi panggilan Kasat Polrresta Palembang yang akan melayangkan surat panggilan kedua terhadap tiga pemain yang dijadikan tersangka pascabentrok antara pemain Sriwijaya FC dengan Persija Jakarta di Hotel Swarna Dwipa, 18 Desember 2011 lalu. Ketiga pemain/tersangka yang akan dipanggil adalah Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan danLeo Saputra. "Saya kira itu sudah selesai, saya baru saja berhubungan dengan Augie (Bunyamin/Direktur Keuangan Sriwijaya FC)," kata Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus di kantor KPSI, Jakarta, Rabu (11/1/2012). Ferry mengaku sampai saat ini pihaknya tetap berhubungan intens bersama pihak Sriwijaya meski kedua belah pihak sepakat menutup kasus ini. Dengan demikian, Persija dipastikan tidak akan membuka pintu bagi ketiga pemainnya untuk memenuhi panggilan polresta palembang.

Exco PSSI Sepakat Tolak KLB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komite Eksekutif (Exco) PSSI menyatakan sepakat menolak permintaan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digulirkan Komite PenyelamatSepak bola Indonesia (KPSI). "Tidak ada alasan untuk menggelar KLB seperti yang diminta. Sebab, tidak satu punpasal dalam Statuta PSSI maupun FIFA yang dilanggar. Termasuk hasil Kongres Bali," tegas Ketum PSSI, Djohar Arifin Husin, seperti dikutip dari situs resmi PSSI. Kepastian penolakan tersebutdiperoleh dalam sidang Exco PSSI. Dari tujuh anggota Exco yang ikut pertemuan, semuanya sepakat menolak permintaan untuk melaksanan KLB. Jika saja PSSI melakukan pelanggaran seperti yang dituduhkan KPSI, AFC maupun FIFA dipastikan tidak akan tinggal diam. Tapi karena PSSItidak melakukan pelanggaran, maka induk organisasi sepakbola dunia tersebut mendukung upaya PSSI. "Sesuai statuta, penyelenggara KLB adalah PSSI dengan mendapat persetujuan dari Exco. Jadi, tidak benar bahwa pihak lain yang menggelar KLB,'' kata Djohar.