Pemain asal kompetisi Indonesia Super League (ISL) tetap diharapkan PSSI untuk membela tim nasional Indonesia. Meski begitu, tidak akan ada perbedaan perlakuan antara pemain ISL dan Indonesian Premier League (IPL).
Hal tersebut menyusul belum bergabungnya satu pun main ISL dalam pemusatan latihan/training centre (TC) tim nasional Indonesia senior dan U-22 di Yogyakarta yang dimulai sejak pertengahan April lalu.
Tampilkan postingan dengan label Kisruh PSSI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisruh PSSI. Tampilkan semua postingan
Minggu, 06 Mei 2012
Senin, 30 April 2012
PSSI : Kami Sudah Sesuai Statuta
Bola.net - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Djohar Arifin Husin, mengaku siap menghadapi pertemuan kedua dengan Satuan Tugas (Satgas)AFC.
Menpora Ikut-ikutan Pengen Temui Task Force AFC
Pemerintah akan terus memantau dan mengikuti jalannya proses mediasi kisruh sepak bola nasional yang dilakukan oleh task force AFC. Bahkan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi A. Mallarangeng mengaku akan segera melakukan pertemuan dengan pihak task force sebagai langkah koordinasi.
Task Force AFC Tidak Hanya Bahas Dualisme Kompetisi Tapi Juga Kemungkinan Pelengseran Djohar
Ketua Umum PSSI versi Kongres Luar Biasa (KLB) Ancol La Nyalla Matalitti membantah pihaknya tidak diundang oleh tim Taskforce AFC dalam pertemuan di Malaysia.
PSSI DJOHAR LAPOR MENPORA
Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Alfian Malarangeng menyatakan dukungannya terhadap upaya AFC memediasi rekonsiliasi dua kubu PSSI.
Hal tersebut dikatakan Andi saat menerima pengurus PSSI versi Djohar Arifin di kantornya, Senin (30/4/2012).
Kamis, 26 April 2012
Tanpa Pemain ISL, Program Pelatnas Tak Terganggu
Bola.net - Meski sejauh ini belum bergabung dengan pemusatan pelatihan Timnas Senior di Yogyakarta, para pemain yang merumput di kompetisiIndonesia Super League, masih terus dinantikan. Namun demikian, belum hadirnya mereka tidak sampai mengganggu program latihan Timnas.
"Sembari menanti mereka, kami tetap melaksanakan program-program latihan, yang telah disusun tim pelatih," tegas Direktur Operasional Timnas, Ferry Kodrat.
Hasil Seleksi Timnas Senior Diumumkan 3 Mei 2012
Bola.net - Para pemain yang bergabung dengan seleksi Timnas Senior di Yogyakarta bisa jadi bakal berdebar-debar menanti tanggal 3 Mei 2011. Pasalnya, hari itulah nasib impian mereka untuk mengenakan kostum Merah Putih ditentukan.
Menurut Direktur Operasional Timnas, Ferry Kodrat, pengumuman hasil seleksi kemungkinan akan dilakukan menjelang laga uji coba melawan PPSM Magelang, 3 Mei. "Rencananya seperti itu. Hasil seleksi ini akan diumumkan jelang pertandingan uji coba itu," ujar Ferry, yang juga merupakan CEO Persibo Bojonegoro itu.
"Kemungkinan Ada Pertemuan Kedua Dengan Tim Task Force AFC"
Bola.net - Sekjen PSSI Tri Goestoro mengatakan adanya kemungkinan pertemuan lanjutan dengan tim Task Force AFC untuk segera menyelesaikan polemik di sepak bola Indonesia.
"Pada pertemuan pertama kami menangkap ada hal positif terkait dengan dualisme kompetisi. Dan kemungkinan pertemuan kedua bisa saja dilakukan secepatnya," kata Tri Goestoro di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Kamis (26/4).
Selasa, 24 April 2012
PSSI: Satgas AFC Sarankan Pertemuan Lanjutan
Bola.net - Satuan tugas (Satgas) bentukan AFC yang berfungsi membantu penyelesaian dualisme kompetisi dan asosiasi yang terjadi di pentas sepak bola Tanah Air, menyarankan agar PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin dan La Nyalla Mahmud Mattalitti melakukan pertemuan ulang guna mengadakan pembicaraan lebih lanjut.
Pertemuan perdana yang diprakarsai Satgas AFC tersebut, sebelumnya berlangsung lancar dan tepat waktu yang direncanakan, di Hotel Ritz Carlton, Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/4).
Kubu PSSI, diwakili Tri Goestoro dan Farid Rahman yang masing-masing menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Wakil Ketua Umum. Sedangkan, PSSI versi KPSI, diwakili Joko Driyono dan Hinca Pandjaitan selaku Sekjen dan anggota Komisi Disiplin.
"Kami (PSSI dan KPSI) akhirnya sepakat untuk mengadakan pertemuan lebih lanjut dalam rangka menghasilkan sesuatu yang paling baik. Kami ingin masalah ini segera usai, dan fokus bekerja," terang Farid Rahman kepada kepada Bola.net.
Dalam pertemuan tersebut, Farid Rahman menceritakan, pihak Satgas AFC dipimpin Wakil Presiden AFC HRH Pangeran Abdullah lbni Sultan Ahmad Shah, Anggota Komite Eksekutif FIFA dan AFC Dato Worawi Makudi, Sekretaris Jenderal AFC Dato Alex Soosay dan Kepala Asosiasi Anggota dan Hubungan lnternational AFC James Johnson.
“Pokoknya, suasana pertemuan begitu santai dan lancar. Tidak terjadi ketegangan atau kesan serius seperti yang dibayangkan sebelumnya. Kami patut bersyukur dan senang atas saran Satgas AFC yang meminta agar kedua pihak terkait mengadakan pertemuan ulang,” tuturnya.
Farid menambahkan, kedua pihak secara terpisah diminta membeberkan persoalan yang terjadi dan pandangan mereka terhadap Satgas AFC.
“Pertemuan lebih banyak membahas mengenai beberapa isu penting yang belakangan membuat sepak bola Indonesia menjadi tidak karuan. Lalu, seluruh data yang kami miliki, kini sudah diserahkan langsung kepada AFC," tutupnya.
Jumat, 20 April 2012
Nil Maizar Absen, Fabio Olivera Pegang Kendali Timnas
Bola.net - Nil Maizar dipastikan absen mendampingi Tim Nasional senior dalam pemusatan latihan untuk Turnamen An-Nakbah, Palestina, pada 13-24 Mei mendatang. Buntutnya, tugas kepelatihan dipercayakan kepada Fabio Olivera selaku asistennya.
Asisten pelatih Persija di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) tersebut, akan memegang tongkat estafet komando selama timnas menjalani pemusatan latihan di Sleman, Yogyakarta.
“Nil Maizar akan bertolak ke Jerman untuk mengikuti kursus kepelatihan guna meningkatkan kemampuannya, Sabtu (21/4). Keberangkatan Nil tidak mendadak karena sudah dipersiapkan sejak lama, jauh sebelum ditunjuk untuk menangani timnas,” terang pria kebangsaan Brasil tersebut kepada Bola.net.
Fabio menggaransi, kepergian Nil yang dijadwalkan pada 23 April hingga 12 Mei 2012, tidak akan menganggu sedikit pun program persiapan timnas. Pasalnya, ia kembali mengatakan, Nil telah memberikan program-program latihan secara lengkap.
“Sehingga, tugas saya akan mudah. Yakni hanya menjalankan program yang sudah Nil berikan. Terlebih, kami akan selalu berkomunikasi untuk melakukan evaluasi,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Fabio mengharapkan agar pemain yang ada, mayoritas asal kompetisi IPL, dapat mengikuti latihan secara maksimal.
“Kami juga terus mengharapkan agar pemain-pemain dari Indonesia Super League (ISL) dapat segera bergabung dalam waktu yang tidak lama. Semoga, PSSI dapat merampungkan persoalan yang terjadi, “ tuturnya
Asisten pelatih Persija di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) tersebut, akan memegang tongkat estafet komando selama timnas menjalani pemusatan latihan di Sleman, Yogyakarta.
“Nil Maizar akan bertolak ke Jerman untuk mengikuti kursus kepelatihan guna meningkatkan kemampuannya, Sabtu (21/4). Keberangkatan Nil tidak mendadak karena sudah dipersiapkan sejak lama, jauh sebelum ditunjuk untuk menangani timnas,” terang pria kebangsaan Brasil tersebut kepada Bola.net.
Fabio menggaransi, kepergian Nil yang dijadwalkan pada 23 April hingga 12 Mei 2012, tidak akan menganggu sedikit pun program persiapan timnas. Pasalnya, ia kembali mengatakan, Nil telah memberikan program-program latihan secara lengkap.
“Sehingga, tugas saya akan mudah. Yakni hanya menjalankan program yang sudah Nil berikan. Terlebih, kami akan selalu berkomunikasi untuk melakukan evaluasi,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Fabio mengharapkan agar pemain yang ada, mayoritas asal kompetisi IPL, dapat mengikuti latihan secara maksimal.
“Kami juga terus mengharapkan agar pemain-pemain dari Indonesia Super League (ISL) dapat segera bergabung dalam waktu yang tidak lama. Semoga, PSSI dapat merampungkan persoalan yang terjadi, “ tuturnya
Senin, 09 April 2012
Yakin Diakui, PSSI Versi KPSI Terus Jalankan Agenda Organisasi
Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) begitu percaya diri akan keputusan FIFA dan AFC yang akan mengakui hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu (18/3).
Pada KLB buatan KPSI tersebut, memutuskan La Nyalla Mahmud Mattalittidan Rahim Soekasah, sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2012/2016.
"KLB-KPSI sudah sah jika ditinjau dari keabsahan para pemilik suara yang hadir. Karena itu, kami terus menjalankan agenda organisasi seperti yang sudah dirumuskan," terang acting Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI versi KPSI, Tigor Boboy kepada Bola.net.
"Kami juga tengah menunggu pengesahan dari pihak-pihak terkait, misalnya saja, FIFA, AFC, Menpora dan KONI," sambungnya.
Tigor memaparkan, kelengkapan berkas hasil KLB tersebut sudah diserahkan sepenuhnya kepada KONI. Pihaknya juga akan terus mematuhi arahan KONI, dalam hal kelengkapan dokumen KLB, guna mendapatkan legalitas.
"KLB-KPSI sudah sangat sesuai statuta dengan didukung lebih dari 2/3 anggota resmi PSSI. Guna memperbaiki kondisi persepakbolaan di Tanah Air, kami akan berjalan dijalur yang benar," tuntasnya.
BOLA.net
Minggu, 08 April 2012
PT LI Yakin Satgas Rekonsiliasi Dapat Selesaikan Masalah
Media Officer PT Liga Indonesia (PT LI),Azwan Karim, menyebut jika upaya AFC dalam menyelesaikan dualisme kompetisi di Indonesia sangat tepat.
Pasalnya, upaya tersebut dipercaya dapat mengurai benang kusut yang terjadi selama ini. Sedangkan terkait keputusan yang nantinya akan diambil, PT LI, menurut dia, menyerahkan sepenuhnya.
“Baik FIFA atau AFC sebaiknya memang mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Dengan demikian, mereka akan mendapatkan penjelasan lengkap dan terbaru mengenai situasi di Indonesia. Terlebih, kami memiliki 2/3 suara yang sangat legitimasi,” ujarnya kepada Bola.net.
Terkait legitimasi anggota, menurutnya, merupakan salah satu agenda yang akan dicari kebenarannya oleh AFC. Sebab, disaat yang bersamaan, Minggu (18/3), terdapat dua Kongres. Yakni, Kongres Tahanan PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.
"Tentunya, KLB sangat legitimasi karena diikuti mayoritas anggota sah PSSI. Sedangkan Kongres Tahunan, hanya diikuti anggota kloningan atau berstatuscaretaker," paparnya.
"Kini, bukan hanya dualisme kompetisi, namun dualisme asosiasi. Terjadinya hal tersebut karena pelanggaran statuta PSSI dan hasil Kongres Tahunan di Bali. Karena itu, dengan bantuan AFC, dan ditembuskan ke Komite Eksekutif FIFA, persoalan akan segera selesai," sebutnya.
AFC, akhirnya turun tangan dengan membentuk Satgas Rekonsiliasi demi menyelamatkan sepak bola Indonesia dari ancaman sanksi FIFA.
BOLA.net
Senin, 12 Maret 2012
PT LPIS segera gabungkan ISL dan IPL
PT Liga Prima Indonesia Sportindo(LPIS) akhirnya bersikap melunak guna mendapatkan solusi nyata terkait dualime kompetisi.
CEO PT LPIS, Widjajanto, mengaku bersikap legowo dengan mengedepankan opsi menggabungkan kompetisi Indonesian Premier League (IPL) danIndonesia Super League (ISL).
"Idealnya, penggabungan kompetisi baru bisa terlaksana pada musim depan. Sekarang, biarkan kompetisi ini berjalan bersama. Kini, PT LPIS dan PSSImembuka pintu bagi semua pihak guna membangun formula yang tepat untuk kompetisi mendatang, termasuk membentuk pengelolanya," ungkap Widjajanto kepada Bola.net di kantor PSSI, Senayan, Jakarta.
PT LPIS, lanjut Widjajanto, sepakat agar kompetisi terus berjalan sampai akhir musim seraya menanti juara di masing-masing kompetisi, lalu akan diadu.
“Kami terus merangkul semua pihak untuk duduk bersama mencari format yang baik di masa depan. Kami tidak bolah melupakan pembinaan sepakbola indonesia, khususnya usia dini. Biarkan orang-orang yang memiliki kemampuan terbaik dan profesional agar mengelola kompetisi profesional," tutupnya.
Bola.net
Selasa, 28 Februari 2012
KPSI Pastikan KLB Sesuai Jadwal
Bola.net - Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) memastikan Kongres Luar Bisa (KLB) untuk menentukan ketua umum, wakil ketua dan anggota Komite Eksekutif (EXCO) PSSI sesuai jadwal yaitu 18 Maret.
"Pada rapat hari ini telah diputuskan jika KLB akan digelar di Hotel Mercure Ancol. Selain itu kami menetapkan Hotel Aryaduta untuk penginapan peninjau KLB," kata Ketua Penyelenggara KLB, Roberto Rouw.
Menurut Roberto Rouw, pemilik suara yang akan hadir dalam KLB nanti jumlahnya sama saat Kongres Bali 2011 dan KLB PSSI 2011 di Surakarta, Jawa Tengah yaitu sebanyak 101 pemilik suara sah. Sedangkan anggota PSSI sebagai tim peninjau.
Roberto mengaku, seluruh pemilik suara dan anggota PSSI yang telah mendukung penuh pelaksanaan KLB yang tujuan utamanya menggantikan kepengurusan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin akan berkumpul di Jakarta mulai 16 Maret.
Selanjutnya, tanggal 17 Maret seluruh pemilik suara akan menjalani kongres biasa yang salah satunya adalah mengesahkan jadwal agenda. Jadwal agenda yang dimaksud terkait dengan perubahan tanggal pelaksanaan dari 21 Maret menjadi 18 Maret.
"Yang diundang adalah ketua dan sekretaris. Jika diwakilkan harus membawa surat mandat dan ditanda tangani oleh ketua dan sekretaris," jelasnya.
Rabu, 01 Februari 2012
Pertemuan Peni Suparto Dengan Pengcab PSSI Dipertanyakan
Rapat koordinasi yang digelar "caretaker" Ketua Pengprov PSSI JatimPeni Suparto dengan perwakilan pengurus cabang dan klub divisi III pada Selasa (31/1) dipertanyakan legalitasnya karena dihadiri bukan pengurus sah.
Sejumlah petinggi Pengcab PSSI kabupaten/kota di Jatim yang dihubungi wartawan di Surabaya, Rabu, mengaku tidak pernah mengeluarkan surat mandat kepada pengurusnya untuk mengikuti pertemuan di Malang yang kabarnya dihadiri 24 wakil pengcab.
"Kami tidak pernah mengirim utusan atau mengeluarkan surat mandat. Kalau kemudian ada absensi yang mengatasnamakan pengurus PSSI Kabupaten Tuban, saya anggap itu ilegal," kata Ketua Pengcab PSSI Tuban, M Hadi Tugur.
Ia menegaskan bahwa Fahmi Fikroni dan Agung yang hadir dalam pertemuan dengan mengatasnamakan Pengcab PSSI Tuban, bukan pengurus organisasi yang dipimpinnya.
"Saya memang menerima undangan, tapi tidak pernah mengirim konfirmasi kehadiran. Sejak awal kami sudah berkomitmen mendukung kepemimpinan Pak Nyalla (Ketua PSSI Jatim La Nyalla Mattalitti, red)," tambah Tugur.
Hal senada juga dikemukakan Sekretaris Pengcab PSSI Jember, Sirajudin, yang namanya secara terang-terangan dicatut sebagai peserta pertemuan dengan Peni Suparto tersebut.
"Saat ada pertemuan itu, posisi saya berada di Jember. Saya tidak tahu siapa orang yang mencatut nama saya dan memasukkannya dalam absensi kehadiran," ujarnya.
Sirajudin menegaskan, pihaknya tidak pernah mengakui Peni Suparto yang ditunjuk PSSI Pusat sebagai caretaker Pengprov PSSI Jatim, setelah kepengurusan La Nyalla Mattalitti dibekukan.
Sementara itu, Sekretaris Pengcab PSSI Kabupaten Ponorogo, Wijiyono, menuding kehadiran utusan daerahnya Agus Suwito pada pertemuan itu adalah ilegal, karena dia sudah dinonaktifkan dari posisi wakil sekretaris sejak Januari 2012.
"Dia (Agus Suwito) sudah tidak punya kapasitas lagi untuk mewakili Pengcab PSSI Ponorogo, karena statusnya nonaktif. Kami juga tidak mengirimkan wakil atau memberi mandat ke siapa-siapa, sehingga kalau dia datang di pertemuan itu, berarti liar," kata Wijiyono.
Selain ketiga pengcab tersebut, sejumlah pengcab lain yang namanya dicatut dalam pertemuan dengan Peni Suparto, antaranya PSSI Sidoarjo, Sumenep, Situbondo, dan Sampang.
Ketua Pengprov PSSI Jatim La Nyalla Mattalitti mengaku tidak ambil pusing dengan pertemuan itu, termasuk agenda musyawarah daerah luar biasa pada akhir Februari 2012 yang dihasilkan dari forum tersebut.
"Rencana mereka menggelar musdalub telah menyalahi Pedoman Dasar PSSI Jatim. Justru saya akan mengeluarkan sanksi organisasi kepada para pendukung Djohar Arifin itu," katanya.
Bola.net
Sejumlah petinggi Pengcab PSSI kabupaten/kota di Jatim yang dihubungi wartawan di Surabaya, Rabu, mengaku tidak pernah mengeluarkan surat mandat kepada pengurusnya untuk mengikuti pertemuan di Malang yang kabarnya dihadiri 24 wakil pengcab.
"Kami tidak pernah mengirim utusan atau mengeluarkan surat mandat. Kalau kemudian ada absensi yang mengatasnamakan pengurus PSSI Kabupaten Tuban, saya anggap itu ilegal," kata Ketua Pengcab PSSI Tuban, M Hadi Tugur.
Ia menegaskan bahwa Fahmi Fikroni dan Agung yang hadir dalam pertemuan dengan mengatasnamakan Pengcab PSSI Tuban, bukan pengurus organisasi yang dipimpinnya.
"Saya memang menerima undangan, tapi tidak pernah mengirim konfirmasi kehadiran. Sejak awal kami sudah berkomitmen mendukung kepemimpinan Pak Nyalla (Ketua PSSI Jatim La Nyalla Mattalitti, red)," tambah Tugur.
Hal senada juga dikemukakan Sekretaris Pengcab PSSI Jember, Sirajudin, yang namanya secara terang-terangan dicatut sebagai peserta pertemuan dengan Peni Suparto tersebut.
"Saat ada pertemuan itu, posisi saya berada di Jember. Saya tidak tahu siapa orang yang mencatut nama saya dan memasukkannya dalam absensi kehadiran," ujarnya.
Sirajudin menegaskan, pihaknya tidak pernah mengakui Peni Suparto yang ditunjuk PSSI Pusat sebagai caretaker Pengprov PSSI Jatim, setelah kepengurusan La Nyalla Mattalitti dibekukan.
Sementara itu, Sekretaris Pengcab PSSI Kabupaten Ponorogo, Wijiyono, menuding kehadiran utusan daerahnya Agus Suwito pada pertemuan itu adalah ilegal, karena dia sudah dinonaktifkan dari posisi wakil sekretaris sejak Januari 2012.
"Dia (Agus Suwito) sudah tidak punya kapasitas lagi untuk mewakili Pengcab PSSI Ponorogo, karena statusnya nonaktif. Kami juga tidak mengirimkan wakil atau memberi mandat ke siapa-siapa, sehingga kalau dia datang di pertemuan itu, berarti liar," kata Wijiyono.
Selain ketiga pengcab tersebut, sejumlah pengcab lain yang namanya dicatut dalam pertemuan dengan Peni Suparto, antaranya PSSI Sidoarjo, Sumenep, Situbondo, dan Sampang.
Ketua Pengprov PSSI Jatim La Nyalla Mattalitti mengaku tidak ambil pusing dengan pertemuan itu, termasuk agenda musyawarah daerah luar biasa pada akhir Februari 2012 yang dihasilkan dari forum tersebut.
"Rencana mereka menggelar musdalub telah menyalahi Pedoman Dasar PSSI Jatim. Justru saya akan mengeluarkan sanksi organisasi kepada para pendukung Djohar Arifin itu," katanya.
Bola.net
Tetap di ISL, Safee Pastikan Bisa Perkuat Timnas
Bintang muda kepunyaan Pelita Jaya,Safee Sali, menyeruakkan kabar baik. Menurutnya, meski tetap berlaga di kompetisiIndonesian Super League (ISL) bersama Pelita Jaya, kesempatannya untuk tetap membela tim nasional Malaysia tidak tertutup.
"Bahkan, pada Februari, saya diminta untuk segera bergabung dengan tim nasional Malaysia yang akan menjalani dua kali laga uji coba, diantaranya melawan Arab Saudi," terang pemain kelahiran, Tapah, Perak, Malaysia, 28 Januari 1984 tersebut kepada Bola.net.
Karena itu, Safee mengaku akan fokus memberikan hasil yang terbaik bagi Pelita Jaya. Baginya, tidak ada lagi beban pikiran lantaran harus kehilangan posisi di Timnas jika terus berkostum Pelita Jaya, kontestan ISL, kompetisi yang masih dianggap ilegal oleh PSSI.
"Saya kini tidak perlu memikirkan apa-apa lagi. Posisi di Timnas Malaysia sudah aman, dan kini bisa berlatih dan bertanding dengan tenang. Saya hanya perlu memikirkan bagaimana caranya memberikan prestasi untuk Pelita Jaya dan memberikan rasa senang kepada para suporter," tutur pemain yang pernah memperkuat Kuala Lumpur FA, Serawak FA dan Selangor FA.
Sebelumnya, Football Association of Malaysia (FAM) atau PSSI-nya Malaysia, mengeluarkan larangan bagi Safee memperkuat Timnas menyusul adanya kebijakan yang diterbitkan PSSI. PSSI berpegangan pada FIFA dan AFC bahwa pemain yang berlaga di kompetisi tidak resmi (ISL), tidak diperbolehkan memperkuat Timnas negaranya masing-masing. Terlebih, hal tersebut diatur jelas dalam Pasal 79 Statuta FIFA. Selain Safee, terdapat pula nama pemain lainnya yang bernasib sama, yakni Precious Emujeraye (Singapura), dan Zah Rahan (Liberia)
Bola.net
"Bahkan, pada Februari, saya diminta untuk segera bergabung dengan tim nasional Malaysia yang akan menjalani dua kali laga uji coba, diantaranya melawan Arab Saudi," terang pemain kelahiran, Tapah, Perak, Malaysia, 28 Januari 1984 tersebut kepada Bola.net.
Karena itu, Safee mengaku akan fokus memberikan hasil yang terbaik bagi Pelita Jaya. Baginya, tidak ada lagi beban pikiran lantaran harus kehilangan posisi di Timnas jika terus berkostum Pelita Jaya, kontestan ISL, kompetisi yang masih dianggap ilegal oleh PSSI.
"Saya kini tidak perlu memikirkan apa-apa lagi. Posisi di Timnas Malaysia sudah aman, dan kini bisa berlatih dan bertanding dengan tenang. Saya hanya perlu memikirkan bagaimana caranya memberikan prestasi untuk Pelita Jaya dan memberikan rasa senang kepada para suporter," tutur pemain yang pernah memperkuat Kuala Lumpur FA, Serawak FA dan Selangor FA.
Sebelumnya, Football Association of Malaysia (FAM) atau PSSI-nya Malaysia, mengeluarkan larangan bagi Safee memperkuat Timnas menyusul adanya kebijakan yang diterbitkan PSSI. PSSI berpegangan pada FIFA dan AFC bahwa pemain yang berlaga di kompetisi tidak resmi (ISL), tidak diperbolehkan memperkuat Timnas negaranya masing-masing. Terlebih, hal tersebut diatur jelas dalam Pasal 79 Statuta FIFA. Selain Safee, terdapat pula nama pemain lainnya yang bernasib sama, yakni Precious Emujeraye (Singapura), dan Zah Rahan (Liberia)
Bola.net
RDP Antara PSSI dan DPR Ditunda Sampai Waktu Yang Belum Ditentukan
Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi X DPR dan PSSI dipastikan batal. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PSSI,Tondo Widodo.
"Dari informasi yang kami terima, memang RDP dengan Komisi X DPR ditunda. Yang jelas, kami sudah mempersiapkan berkas-berkas dan data-data untuk acara tersebut," ungkap Tondo pada Bola.net, Rabu (01/02).
"Mengenai ditunda sampai kapan, kami sendiri belum tahu. Kami hanya mendapat informasi bahwa RDP ini ditunda sampai waktu yang belum ditentukan," sambungnya.
Sebelumnya, pihak PSSI mengaku masih belum bisa menyelesaikan proses verifikasi forensik yang mereka lakukan terhadap surat mosi tidak percaya dan tuntutan KLB dari sebagian anggota PSSI. Namun demikian, meski acara RDP dengan DPR dipastikan batal, pihak sekretariat PSSI masih belum bisa melanjutkan pekerjaannya.
"Meski RDP ditunda sampai waktu yang belum ditentukan, PSSI masih harus mempersiapkan agenda Rapat Kerja," tutup Tondo.
PSSI sendiri memang lebih memprioritaskan agenda kerja mereka ketimbang menyelesaikan verifikasi forensik. Pasalnya, hasil verifikasi forensik ini sudah tidak lagi berpengaruh terhadap keputusan Komite Eksekutif yang menolak diselenggarakannya KLB. Pasalnya, melalui verifikasi dokumen, diketahui bahwa jumlah pihak yang menuntut agar PSSI melaksanakan KLB jumlahnya tidak mencapai batas minimal 2/3 dari seluruh anggota PSSI.
Bola.net
"Dari informasi yang kami terima, memang RDP dengan Komisi X DPR ditunda. Yang jelas, kami sudah mempersiapkan berkas-berkas dan data-data untuk acara tersebut," ungkap Tondo pada Bola.net, Rabu (01/02).
"Mengenai ditunda sampai kapan, kami sendiri belum tahu. Kami hanya mendapat informasi bahwa RDP ini ditunda sampai waktu yang belum ditentukan," sambungnya.
Sebelumnya, pihak PSSI mengaku masih belum bisa menyelesaikan proses verifikasi forensik yang mereka lakukan terhadap surat mosi tidak percaya dan tuntutan KLB dari sebagian anggota PSSI. Namun demikian, meski acara RDP dengan DPR dipastikan batal, pihak sekretariat PSSI masih belum bisa melanjutkan pekerjaannya.
"Meski RDP ditunda sampai waktu yang belum ditentukan, PSSI masih harus mempersiapkan agenda Rapat Kerja," tutup Tondo.
PSSI sendiri memang lebih memprioritaskan agenda kerja mereka ketimbang menyelesaikan verifikasi forensik. Pasalnya, hasil verifikasi forensik ini sudah tidak lagi berpengaruh terhadap keputusan Komite Eksekutif yang menolak diselenggarakannya KLB. Pasalnya, melalui verifikasi dokumen, diketahui bahwa jumlah pihak yang menuntut agar PSSI melaksanakan KLB jumlahnya tidak mencapai batas minimal 2/3 dari seluruh anggota PSSI.
Bola.net
Peni Tertawakan Keputusan La Nyalla Memecatnya
Menanggapi dirinya dipecat La Nyalla Machmud Mattalitti dari jabatannya sebagai ketua Pengda PSSI Kota Malang, Peni Suparto hanya bisa tertawa.
Konflik PSSI yang terjadi saat ini memang sudah menyeret PSSI Jatim. La Nyalla selaku anggota komite eksekutif PSSI sudah dipecat oleh PSSI pimpinan Djohar Arifin. Lebih parah lagi PSSI kemudian juga memberhentikan La Nyalla sebagai Ketua Pengprov PSSI Jatim dan menunjuk Peni sebagai pelaksana tugas (plt) mengisi posisi yang kosong tersebut.
Tak berhenti sampai di situ konflik ini. Semalam, giliran La Nyalla yang memecat Peni karena bersedia menerima keputusan PSSI Pusat tersebut.
"Saya ini resmi diangkat PSSI. Loh kok dia (La Nyalla) malah memecat saya,'' ujar Peni sambil tertawa saat ditemui beberapa wartawan tertawa usai memimpin rapat pertemuan bersama 24 pengcab dan 19 klub di Jawa Timur.
"Loh kok bisa memberhentikan saya. Pengprov PSSI Jatim kan sudah dibekukan. Saya ditunjuk PSSI menjadi plt PSSI Jatim. Pak Nyalla kan secara otomatis tidak bisa memecat saya karena sudah di luar struktur PSSI," tutup pria yang juga menjabat sebagai Walikota Malang ini.
Bola.net
Konflik PSSI yang terjadi saat ini memang sudah menyeret PSSI Jatim. La Nyalla selaku anggota komite eksekutif PSSI sudah dipecat oleh PSSI pimpinan Djohar Arifin. Lebih parah lagi PSSI kemudian juga memberhentikan La Nyalla sebagai Ketua Pengprov PSSI Jatim dan menunjuk Peni sebagai pelaksana tugas (plt) mengisi posisi yang kosong tersebut.
Tak berhenti sampai di situ konflik ini. Semalam, giliran La Nyalla yang memecat Peni karena bersedia menerima keputusan PSSI Pusat tersebut.
"Saya ini resmi diangkat PSSI. Loh kok dia (La Nyalla) malah memecat saya,'' ujar Peni sambil tertawa saat ditemui beberapa wartawan tertawa usai memimpin rapat pertemuan bersama 24 pengcab dan 19 klub di Jawa Timur.
"Loh kok bisa memberhentikan saya. Pengprov PSSI Jatim kan sudah dibekukan. Saya ditunjuk PSSI menjadi plt PSSI Jatim. Pak Nyalla kan secara otomatis tidak bisa memecat saya karena sudah di luar struktur PSSI," tutup pria yang juga menjabat sebagai Walikota Malang ini.
Bola.net
Selasa, 31 Januari 2012
Walau Dibekukan, La Nyalla Tetap Pecat Peni
Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur yang sudah tidak diakui PSSI Pusat, La Nyalla Matalitti mengaku membuat keputusan memecat Ketua Pengurus Cabang PSSI Kota Malang Peni Suparto.
Aksi La Nyalla ini tak lepas dari keputusan PSSI yang membekukan kepengurusannya di PSSI Jatim dan ditunjuknya Peni sebagai caretakerbeberapa waktu lalu.
"Peni Suparto sudah saya pecat sebagai Ketua Pengcab PSSI Kota Malang. Sudah pasti dan keputusannya final," tegas La Nyalla Matalitti di Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan keputusan ini bahkan didukung oleh semua Ketua Pengcab PSSI se-Jatim, kecuali Surabaya. Bahkan, pria yang juga Ketua Kadin Jatim tersebut mengeluarkan keputusan sudah sejak Senin (3/1).
Ditanya alasan utama memecat Peni Suparto, La Nyalla mengakui karena pria yang juga Wali kota Malang tersebut menerima keputusan PSSI Pusat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Pengprov Jatim.
"Seharusnya Peni sudah mengerti. Tapi ia malah menerima penunjukan dan bereaksi aktif. Padahal, Peni sebagai Ketua Pengcab mestinya tidak menerimanya," tutur La Nyalla.
Akibat keputusannya, lanjut dia, Peni dinyatakan tidak berhak lagi mengurusi apapun di lingkungan PSSI Malang. Selanjutnya akan dipilih seorang Plt untuk menggantikan posisi Peni sebagai Ketua Pengcab PSSI Kota Malang.
"Yang dipecat Peni seorang. Jadi sampai batas waktu yang belum ditentukan, kepengurusan akan dilanjutkan pengurus harian. Semua diserahkan dan tergantung keputusan pengurus yang akan segera menggelar konsolidasi menyikapi hal ini," ucapnya.
Di samping memecat Peni, PSSI Jatim juga telah mengeluarkan kepastian untuk membekukan kepengurusan Pengcab PSSI Kota Surabaya yang selama ini dipimpin Cholid Ghoromah.
"Sementara ini kendali Pengcab PSSI Surabaya dipercayakan terhadap Haris Purwoko. Sama dengan Malang, nantinya akan segera dilakukan pembahasan dan konsolidasi anggota PSSI di daerah," kata La Nyalla.
Konflik PSSI yang terjadi memang sudah menyeret PSSI Jatim. La Nyalla selaku anggota komite eksekutif PSSI sudah dipecat oleh PSSI pimpinan Djohar Arifin. Kemudian PSSI juga memberhentikan La Nyalla sebagai Ketua Pengprov PSSI Jatim.
Selanjutnya, PSSI memberikan mandat kepada Wali kota Malang Peni Suparto sebagai Plt dan melakukan konsolidasi agar segera dibentuk musyawarah luar biasa Pengprov PSSI Jatim.
Aksi La Nyalla ini tak lepas dari keputusan PSSI yang membekukan kepengurusannya di PSSI Jatim dan ditunjuknya Peni sebagai caretakerbeberapa waktu lalu.
"Peni Suparto sudah saya pecat sebagai Ketua Pengcab PSSI Kota Malang. Sudah pasti dan keputusannya final," tegas La Nyalla Matalitti di Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan keputusan ini bahkan didukung oleh semua Ketua Pengcab PSSI se-Jatim, kecuali Surabaya. Bahkan, pria yang juga Ketua Kadin Jatim tersebut mengeluarkan keputusan sudah sejak Senin (3/1).
Ditanya alasan utama memecat Peni Suparto, La Nyalla mengakui karena pria yang juga Wali kota Malang tersebut menerima keputusan PSSI Pusat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Pengprov Jatim.
"Seharusnya Peni sudah mengerti. Tapi ia malah menerima penunjukan dan bereaksi aktif. Padahal, Peni sebagai Ketua Pengcab mestinya tidak menerimanya," tutur La Nyalla.
Akibat keputusannya, lanjut dia, Peni dinyatakan tidak berhak lagi mengurusi apapun di lingkungan PSSI Malang. Selanjutnya akan dipilih seorang Plt untuk menggantikan posisi Peni sebagai Ketua Pengcab PSSI Kota Malang.
"Yang dipecat Peni seorang. Jadi sampai batas waktu yang belum ditentukan, kepengurusan akan dilanjutkan pengurus harian. Semua diserahkan dan tergantung keputusan pengurus yang akan segera menggelar konsolidasi menyikapi hal ini," ucapnya.
Di samping memecat Peni, PSSI Jatim juga telah mengeluarkan kepastian untuk membekukan kepengurusan Pengcab PSSI Kota Surabaya yang selama ini dipimpin Cholid Ghoromah.
"Sementara ini kendali Pengcab PSSI Surabaya dipercayakan terhadap Haris Purwoko. Sama dengan Malang, nantinya akan segera dilakukan pembahasan dan konsolidasi anggota PSSI di daerah," kata La Nyalla.
Konflik PSSI yang terjadi memang sudah menyeret PSSI Jatim. La Nyalla selaku anggota komite eksekutif PSSI sudah dipecat oleh PSSI pimpinan Djohar Arifin. Kemudian PSSI juga memberhentikan La Nyalla sebagai Ketua Pengprov PSSI Jatim.
Selanjutnya, PSSI memberikan mandat kepada Wali kota Malang Peni Suparto sebagai Plt dan melakukan konsolidasi agar segera dibentuk musyawarah luar biasa Pengprov PSSI Jatim.
Kebijakan PSSI Dinilai Kian Memecah Belah
Sekretaris Umum Pengurus Provinsi PSSI DI Yogyakarta Dwi Irianto mengatakan kebijakan PSSI Pusat lebih banyak mengakibatkan perpecahan bagi anggotanya termasuk dengan munculnya putusan pembekuan sejumlah pengurus pengrov.
"Jelas PSSI sudah kehilangan kepercayaan dari anggota, sejak awal apapun keputusan yang dikeluarkan selalu memecah-belah dan membuat resah. Dimulai dari pembentukan PT LPIS dan kompetisi sampai menjadi dua. Ini membuktikan kegagalan PSSI, selain makin tumpulnya nurani para pengurusnya," kata Dwi Irianto, Selasa.
Ia melanjutkan kalau hal-hal tersebut membuat perkembangan sepak bola nasional sama sekali tidak kondusif. "Kemunculan dualisme kompetisi dari level tertinggi sampai di bawahnya, pembentukan klub yang kembar hingga pembekuan Pengurus Provinsi PSSI menunjukkan keputusan PSSI Pusat lebih banyak memecah-belah," katanya.
Terakhir putusan PSSI adalah pembekuan sembilan Pengrov yaitu Pengprov PSSI Jawa Timur, PSSI Jawa Barat, PSSI Kalimantan Timur, PSSI DKI Jakarta, PSSI DI Yogyakarta, PSSI Sulawesi Tenggara, PSSI Sulawesi Selatan, PSSI Lampung dan Pengprov PSSI Bengkulu. Pembekuan itu disampaikan oleh Udin Mulyono, staf ahli PSSI.
Menurut Dwi, wajar bila situasi itu mendorong anggota PSSI untuk meminta Kongres Luar Biasa, bahkan anggota yang mengajukan permohonan terus bertambah.
"Bila semula 452 anggota, kini jumlahnya menjadi 504 anggota. Ada klub yang tetap mengikuti kompetisi yang dikelola PT LPIS yang berarti di bawah PSSI. Tapi mereka secara tertulis menyatakan dukungannya untuk menggelar KLB," tambah Dwi.
Dwi menilai pembekuan Pengprov Kaltim dinilai mengada-ada. PSSI memberikan alasan bahwa pembekuan itu atas permintaan Pengcab dan klub-klub anggota, padahal tidak ada permintaan dari mereka agar Pengprov Kaltim dibekukan.
Hal senada juga disampaikan Manajer Persiwa, Agus Santoso, yang merasa prihatin dengan langkah pengurus PSSI yang membuat orang tambah kecewa karena tak melihat itikad baik untuk menyelesaikan kisruh yang ada, bahkan cenderung pamer kekuasaan untuk memberangus klub dan Pengprov yang tidak sejalan.
Langganan:
Postingan (Atom)