Persitara Jakarta Utara tidak berupaya melupakan kekalahan 0-2 dari Persebaya Surabaya. Justru kekalahan tersebut dijadikan pelajaran buat Laskar si Pitung kala menghadapi PSIM Jogjakarta, di Stadion Mandala Krida, Jogjakarta, Sabtu (11/2) mendatang.
Bagi si Pitung, ada hikmah dibalik kekalahan di Surabaya lalu tersebut. Paling tidak, ketenangan pemain Green Force saat mengeksekusi bola ke gawang dapat dijadikan contoh buat Adolfo de Sousa dan kawan-kawan di laga berikutnya.
"Kami memang tengah berusaha mengambil hikmah dari kekalahan di Surabaya lalu," tandas pelatih Persitara Syamsul Bachri, kepada Bola.net.
Pada pertandingan tersebut, kendati takluk, bukan berarti Persitara tak mempunyai peluang gol. Bahkan, arsitek Persebaya, Subangkit mengakui sepanjang 45 menit babak pertama, tim besutannya tertekan. Beruntung, bagi Subangkit, para bomber Laskar si Pitung tak mampu memanfaatkan sejumlah peluang gol yang dimiliki, sehingga gawang timnya tetap aman.
"Kami akui, kami kalah pengalaman terutama untuk finishing touch. Karena itu, kami ingin ketenangan Obiora dan Paker kemarin dijadikan pelajaran buat para pemain," ungkap Syamsul.
Oleh karenanya, setiba di Kota Yogyakarta, Rabu (8/2) Syamsul mengaku, langsung menyuguhi para pemainnya dengan menu latihan finishing touch.
"Karena itu (finishing touch) masalah kami selama ini," aku mantan arsitek Persih Tembilahan tersebut.
Selain membenahi masalah sentuhan akhir, Syamsul juga mematangkan kinerja para gelandangnya. Sebab, kinerja sektor tengah juga dianggap belum maksimal.
"Pemain tengah masih belum dapat mengatur ritme permainan. Saat melawan Persebaya kemarin, tempo permainan dari sektor tengah terlalu cepat sehingga kami kelelahan di babak kedua," katanya.
Lantas, jika dua masalah tersebut dapat diatasi, kubu Laskar si Pitung optimistis dapat membawa pulang poin dari tur Jawa Tengah.
"Apapun kondisinya, kami akan berusaha memenangkan pertandingan di sini," pungkasnya.
bola.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar