Rabu, 09 November 2011

"Berduka, Salampessy Batal Perkuat Timnas Senior"



Bek Timnas Indonesia, Ricardo Salampessy, dipastikan absen dalam laga tandang ke Qatar pada putaran ketiga Pra-Piala Dunia 2014 Grup E ZOna Asia, Jumat (11/11/2011). Ricardo yang sudah sampai di Qatar harus kembali ke tanah air setelah ayahnya, Samuel Salampessy meninggal dunia, tadi malam.

"Ayah kandung Ricardo Salampessy meninggal dunia. Dia h...arus pulang dari Qatar ke Papua. Saya tidak kompromi tapi untuk hal orang tua itu harus pulang. Namun, dia akan kembali ke tim sebelum tanggal 15 (lawan Iran)," ungkap Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, kepada wartawan di Kantor PSSI, Rabu (9/11/2011).

Ketika dikonfirmasi, Ricardo saat ini sedang berada di bandara Qatar menuju Papua. Ricardo mengungkapkan ayahnya tutup usia pada usia 55 tahun karena sakit.

"Papa meninggal pukul 9 malam waktu Papua," ungkap Ricardo singkat.

"Pelatih Malaysia Pusing Strikernya Sakit Perut"


Di tengah persiapan menghadapi Thailand sore nanti, pelatih Malaysia Ong Kim Swee dipusingkan dengan masalah sakit perut Izzaq Faris Ramlan. Situasi ini tentu kurang baik bagi amunisi di barisan depan pasukan Harimau Malaya.

Pada pertandingan tanpa gol menghadapi Singapura Senin lalu, Ong Kim Swee sempat menurunkan Izzaq di 15 menit terakhir, pad...ahal menurut dia saat itu Izzaq juga sedang mengalami diare.

“Sebenarnya masalah diare yang dialami Izzaq membuat dia tidak dapat beraksi kemarin, namun saya tidak punya pilihan selain menurunkannya saat menghadapi Singapura,” kata Kim Swee,

Menurut Kim, walaupun hanya beraksi 15 menit, kehadiran Izzaq di lapangan membuat lini depan Malaysia semakin tajam.”Dia punya kelebihan karena fisiknya yang tinggi dan permainannya,” ujar dia.

Dia pun berharap masih bisa menurunkan Izzaq, di partai yang krusial ini di mana Malaysia wajib mendulang poin penuh dari gawang Thailand, sebab selanjutnya, Malaysia kembali harus menghadapi tuan rumah Indonesia. Mengenai penyebab diare, Kim Swee mengaku belum bisa mengetahui pasti.

”Semua pemain mengambil makanan yang sama, tetapi hanya Izzaq yang mengalami diare.Mungkin dia mengambil makanan atau minuman yang tercemar, itu saya tidak tahu,” jawab Kim.

Mengulas peluang pasukannya menaklukan Thailand, Kim Swee mengakui Gajah Putih adalah tim kuat.Namun dia yakin Malaysia bisa mengatasinya, karena memiliki waktu beradaptasi lebih karena lagan anti merupakan yang kedua, sementara Thailand baru akan melakoni laga perdana ..

"Rahmad Temukan Jurus Jitu Taklukkan Singapura"



Pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan ternyata telah memiliki jurus jitu untuk menghadapi Singapura dalam laga lanjutan di Grup A Sea Games XXVI 11 November mendatang. Rahmad menilai Patrich Wanggai akan bisa mengatasi Singapura jika mereka bermain telaten dan sabar.

"Menghadapi mereka perlu kesabaran yang esktra dari pemain untuk kapan meninggalkan... posisinya dan kapan dia mengambil posisi yang bisa membantu serangan, ini yang akan saya tekankan," kata RD

Rahmad mengaku mengamati permainan Singapura saat mereka melawan Malaysia. Dalam laga tersebut, Singapura mempraktekkan transisi formasi yang luar biasa dari pola 3-4-3 menjadi 5-4-1. "Ketika bertahan 5-4-1," kata Rahmad.

Dengan dua skema permainan itu, Rahmad melanjutkan, sangat sulit bagi tim lawan untuk mendobrak masuk. Lima pemain bertahan akan menjadi tembok bagi para penyerang. Pola inilah yang membuat juara Bertahan Malaysia tak bisa membobol gawang Singapura.

"Mereka sangat mementingkan lini pertahanan, bahkan ketika Malaysia hanya menaruh 1 striker pun 3 pemain belakang tetap menempel," katanya.

Selain transisi formasi yang luar biasa, Rahmad melanjutkan, Singapura memiliki pemain depan yang bisa berlari cepat. Sehingga permainan bertahan mereka akan sama bagus dengan ketika mereka melakukan serangan balik. "Mereka sangat fokus bertahan dan melakukan serangan balik, penyerangnya juga punya skill bagus," kata Rahmad.

Karena itu Rahmad meminta Patrich Wanggai dkk bermain hati-hati saat melawan Singapura nanti. Sedikit saja ada kecerobohan di lini belakang, kata Rahmad, "Pasti situasi akan berbeda."

Patrich Wanggai dkk menggasak Kamboja 6-0 Senin petang tadi. Kemenangan telak ini membuat Indonesia untuk sementara menduduki puncak Grup A Sea Games XXVI. Indonesia meraih tiga poin, sementara juara bertahan Malaysia hanya memperoleh poin 1 setelah ditahan imbang Singapura 0-0 ..

"Tidak Masuk Skuad, Syamsir Alam Tak Kecewa"



Striker belia Syamsir Alam nampaknya tidak terlalu kecewa atas putusan pelatih Rahmad Darmawan (RD) yang tidak menyertakannya ke dalam skuad timnas U-23 yang berlaga di SEA Games XXVI.

Pemain yang merumput bersama Penarol Uruguay itu mengatakan saat ini memang
... bukan waktu yang tepat baginya.

Melalui twitter, Syamsir Alam mengungkapkan dukungannya terhadap pasukan Garuda Muda yang pada laga perdana sukses menggilas Kamboja dengan
skor 6-0 tersebut.

"Mungkin ini belum waktu saya. Allah punya rencana lain. Go for gold,”
tulisnya di akun twitter @syamsiralam.

Masih dalam twitter-nya, pemain jebolan Sociedad Anonima Deportiva (SAD)
Uruguay tersebut mengaku optimis pada saatnya nanti ia akan membela dan
mengharumkan nama Indonesia di ajang pesta olahraga Asia Tenggara tersebut. Apalagi, usianya yang baru menginjak 19 tahun masih memungkinkan untuk
mengikuti dua kali SEA Games mendatang.

“Alam masih bisa 2x SEA Games lagi kok. Harus doain menang dong. Kan kita cinta
Indonesia,” ujar Syamsir optimis.

Berbeda dengan rekan seusianya, Yericho Christiantoko (SC Visse/ Belgia) yang masuk skuad timnas SEA Games, Syamsir memang tersisih dari daftar 20 pemain yang disetorkan manajemen timnas U-23.

Rahmad Darmawan sendiri sebelumnya mengaku kesulitan dalam memilih pemain yang akan dibawanya di ajang SEA Games kali ini.

"Keputusan kami mencoret pemain sebetulnya tidak gampang. Salah satu contoh
Syamsir Alam. Saya sendiri sangat menyayangkannya. Tapi karena waktunya terlalu singkat bergabung dalam tim, terpaksa kami lakukan. Dia sebetulnya
cepat beradapatasi, kalau saja waktu bergabungnya lebih panjang, minimal satu minggu lagi," ujar Rahmad Darmawan ..

Luar biasa !!! "Indonesia all star team (IAST), bungkam Ac Milan Academy"


Anak-anak Indonesia All-Star Team (IAST) yang berusia 13-15 tahun, membuktikan mereka benar-benar layak menjuarai Intesa Sanpaolo Cup 2011,
setelah dalam laga uji coba berhasil menang 3-2 atas AC Milan Academy.
...
Pertandingan yang kick-off pada pukul 17:30 waktu setempat, Senin (7/11), di Centro Sportivo Pozzo itu berlangsung dengan tempo cepat dan seru sejak peluit awal berbunyi. Kedua tim diadu dengan format 2 x 40 menit, berbeda dengan
pertandingan Intesa Sanpaolo Cup yang memainkan 25 menit per babak.

AC Milan Academy terdiri dari pemain-pemain berusia 14-15 tahun, dan rata-rata memiliki postur yang lebih tinggi dibanding anak-anak Indonesia. Jalannya Pertandingan IAST lebih banyak mengambil inistiatif serangan di babak pertama.
Beberapa tembakan lewat Gavin Kwan Adsit dan M. Maulid masih bisa ditangkap oleh kiper Milan Academy. Hamzah Risfian juga melepaskan dua tembakan, namun
gagal menemui sasaran.

Seharusnya IAST unggul lebih dulu setelah gelandang kanan Adnan Faturrahman dijatuhkan di dalam kotak terlarang. Wasit menunjuk ke titik putih, tapi sayangnya Sabeg Fahmi Fachrezy gagal memanfaatkan peluang emasnya. Tendangan penalti Sabeg melebar ke sisi kanan gawang Milan. Milan Academy juga banyak mengandalkan serangan balik, namun tak satupun serangan lawan membahayakan
gawang IAST yang dikawal Muhammad Fadly Habibi. Hingga turun minum, kedua tim masih seri tanpa gol.

Memasuki awal babak kedua, Milan Academy akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-53. Memanfaatkan kelengahan lini belakang, bola diceploskan ke jala Fadly lewat tendangan keras dari ujung kotak penalti. Tertinggal satu gol tidak membuat IAST patah semangat. Kalah tinggi badan, Rahmanto cs membongkar pertahanan Milan Academy lewat umpan-umpan pendek. Alhasil, IAST hanya
membutuhkan empat menit untuk menyamakan kedudukan.

Kegagalan Sabeg di babak pertama dibayar dengan dua gol oleh striker asal Jember tersebut. Umpan terobosan Rosi Nuril disambut Sabeg dengan tembakan datar dan keras ke sisi kiri gawang Milan Academy. Selang lima menit, Sabeg kembali menggetarkan gawang lawan lewat tendangan bebas dari sayap kanan.
IAST kemudian memperbesar keunggulan di menit ke-68. Umpan lob disambut Gavin dengan kontrol dada dan tembakan keras dengan kaki kanan yang tak mampu dihalau kiper.

Selanjutnya IAST lebih banyak bertahan, dan harus dibayar mahal tujuh menit jelang bubaran. Tendangan bebas Milan Academy dari jarak 20 meter memperkecil kedudukan menjadi 3-2, dan skor ini bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Kemenangan yang diraih IAST angkatan kedua ini menjadi prestasi yang lebih baik ketimbang tahun lalu. Tahun lalu, angkatan pertama yang menjuarai Intesa Sanpaolo Cup 2010 harus mengakui keunggulan Milan Academy dengan skor lima gol tanpa balas. Kemenangan ini disambut meriah oleh para pemain maupun penonton ..

"Pelatih AC Milan Academy: Indonesia All-Star Team Sangat Sangat bagus"


Kemenangan Indonesia All-Star Team atas AC Milan Academy dipuji tim lawan.Pelatih AC Milan Academy memberikan acungan jempol buat anak-anak Indonesia All-Star Team (IAST).

Dalam laga uji coba, Senin (7/11) petang, IAST menang 3-2 atas sekolah sepakbola AC Milan itu melalui dua gol Sabeg Fahmi Fachrezy ditambah satu lagi dar...i kaki Gavin Kwan Adsit, sekaligus membuktikan mereka layak menjuarai Intesa Sanpaolo Cup 2011.Usai pertandingan, pelatih Academy Gabrielle Gallicchio ikut merasa senang atas keberhasilan Indonesia.

"Mereka sangat sangat bagus. Secara keseluruhan mereka memiliki skill teknis yang bagus, pemain-pemain sudah sangat bagus, cerdas dan tentunya ini menjadi pengalaman yang baik buat mereka," kata Gallicchio di lapangan Centro Sportivo Pozzo.

Dalam pertandingan tersebut, IAST sempat tertinggal lebih dulu. Kemampuan tim asuhan Bambang Warsito membalikkan kedudukan menjadi 3-1, sebelum Milan Academy memperkecil skor lewat tendangan bebas, mendapat pujian dari pelatih lawan.

"Mentalitas mereka sudah bagus, agresif, sangat bagus. Bagi kami ini sebuah friendly, tapi bagi mereka ini sebuah impian. Mereka bermain sangat baik dan saya ikut senang mereka memenangkan pertandingan ini," lanjut Gallicchio.

Pada kesempatan yang sama, Gallicchio juga mengakui, tim yang dihadapi IAST adalah anak-anak dari AC Milan Academy kelahiran 1997, atau berusia 14-15 tahun. Gallicchio melihat banyak pemain potensial di kubu Indonesia.

"Saya telah melihat lebih dari satu pemain menarik. Tapi secara tim, mereka padu, fleksibel, gesit dan beberapa di antara mereka bisa mempunyai masa depan dan karier bagus," ucap Gallicchio.

Babak pertama, lanjut Gallicchio, anak-anak Milan Academy bermain dengan gaya khas Italia. Mereka mampu bertahan dengan baik, dan menurut saran Gallicchio, Indonesia harus bisa belajar bermain secara taktis.

"Saran saya adalah mereka harus terus belajar dan mengasah skill. Mereka harus tumbuh dengan skill bermain taktik. Tidak cukup bermain dengan sepuluh atau 12 pemain, mereka harus tumbuh sebagai tim," tandas Gallicchio ..

"Timnas U-19 Tekuk Singapura"



Tim nasional sepak bola Indonesia U-19 berhasil mengalahkan Singapura 3-0 dalam laga terakhirnya di Grup G kualifikasi Piala Asia 2012 di Stadion MBPJ Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 8 November 2011.

Saat melawan Singapura, Indonesia tampil dominan. Tekanan yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil pada menit kedelapan setelah Novri Setiawan berhasil ...memanfaatkan umpan matang dari lapangan tengah menjadi gol.

Sempat membuang 7 peluang, timnas akhirnya menggandakan keunggulan pada menit ke-41 lewat Antony Putro Nugroho. Gol terakhir dicetak Abdul Rahman pada menit ke-51.

Hasil itu membuat Indonesia berada di urutan ketiga klasemen di bawah Australia dan Cina. Sebenarnya tim Garuda muda dan Cina sama-sama mengemas nilai 7, tapi Novri Setiawan dan kawan-kawan kalah dalam selisih gol.

Indonesia masih berpeluang lolos ke putaran final sebagai urutan ketiga terbaik dari tiga grup di wilayah Timur. Tim asuhan Cesar Payovich itu harus menunggu hasil pertandingan Jepang dan Korea Selatan di Grup E yang akan berlangsung Kamis, 10 November. "Kemungkinan kita untuk lolos masih ada,” kata Asisten manajer Timnas U-19, Eddi Elison.

Indonesia bisa lolos bila Jepang bisa mengalahkan Korea. Bila kedua tim itu bermain seri, Abdul Rahman Lestaluhu dan kawan-kawan akan tersingkir karena kalah dalam selisih gol. Korea saat ini menempati posisi ketiga klasemen Grup E dengan nilai 6, ketinggalan satu angka dari Jepang. Selisih gol Korea sangat besar (24-1) dibandingkan Indonesia (7-4).

Eddi menilai timnas U-19 itu memiliki masa depan. “Kita bisa menahan Cina dan hanya kalah dari Australia. Berarti tim ini punya harapan besar,” kata Eddi

NB = Semoga keberhasilan Timnas U-19 mengalahkan Singapura, dapat terwujud di Timnas U-23 ..