Rabu, 09 November 2011
"Pelatih Malaysia Pusing Strikernya Sakit Perut"
Di tengah persiapan menghadapi Thailand sore nanti, pelatih Malaysia
Ong Kim Swee dipusingkan dengan masalah sakit perut Izzaq Faris Ramlan.
Situasi ini tentu kurang baik bagi amunisi di barisan depan pasukan
Harimau Malaya.
Pada pertandingan tanpa gol menghadapi Singapura Senin lalu, Ong Kim Swee sempat menurunkan Izzaq di 15 menit terakhir, pad...ahal menurut dia saat itu Izzaq juga sedang mengalami diare.
“Sebenarnya masalah diare yang dialami Izzaq membuat dia tidak dapat
beraksi kemarin, namun saya tidak punya pilihan selain menurunkannya
saat menghadapi Singapura,” kata Kim Swee,
Menurut Kim,
walaupun hanya beraksi 15 menit, kehadiran Izzaq di lapangan membuat
lini depan Malaysia semakin tajam.”Dia punya kelebihan karena fisiknya
yang tinggi dan permainannya,” ujar dia.
Dia pun berharap masih
bisa menurunkan Izzaq, di partai yang krusial ini di mana Malaysia
wajib mendulang poin penuh dari gawang Thailand, sebab selanjutnya,
Malaysia kembali harus menghadapi tuan rumah Indonesia. Mengenai
penyebab diare, Kim Swee mengaku belum bisa mengetahui pasti.
”Semua pemain mengambil makanan yang sama, tetapi hanya Izzaq yang
mengalami diare.Mungkin dia mengambil makanan atau minuman yang
tercemar, itu saya tidak tahu,” jawab Kim.
Mengulas peluang
pasukannya menaklukan Thailand, Kim Swee mengakui Gajah Putih adalah tim
kuat.Namun dia yakin Malaysia bisa mengatasinya, karena memiliki waktu
beradaptasi lebih karena lagan anti merupakan yang kedua, sementara
Thailand baru akan melakoni laga perdana ..
"Rahmad Temukan Jurus Jitu Taklukkan Singapura"
Pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan ternyata telah memiliki jurus jitu
untuk menghadapi Singapura dalam laga lanjutan di Grup A Sea Games XXVI
11 November mendatang. Rahmad menilai Patrich Wanggai akan bisa
mengatasi Singapura jika mereka bermain telaten dan sabar.
"Menghadapi mereka perlu kesabaran yang esktra dari pemain untuk kapan meninggalkan... posisinya dan kapan dia mengambil posisi yang bisa membantu serangan, ini yang akan saya tekankan," kata RD
Rahmad mengaku mengamati permainan Singapura saat mereka melawan
Malaysia. Dalam laga tersebut, Singapura mempraktekkan transisi formasi
yang luar biasa dari pola 3-4-3 menjadi 5-4-1. "Ketika bertahan 5-4-1,"
kata Rahmad.
Dengan dua skema permainan itu, Rahmad
melanjutkan, sangat sulit bagi tim lawan untuk mendobrak masuk. Lima
pemain bertahan akan menjadi tembok bagi para penyerang. Pola inilah
yang membuat juara Bertahan Malaysia tak bisa membobol gawang Singapura.
"Mereka sangat mementingkan lini pertahanan, bahkan ketika Malaysia
hanya menaruh 1 striker pun 3 pemain belakang tetap menempel," katanya.
Selain transisi formasi yang luar biasa, Rahmad melanjutkan, Singapura
memiliki pemain depan yang bisa berlari cepat. Sehingga permainan
bertahan mereka akan sama bagus dengan ketika mereka melakukan serangan
balik. "Mereka sangat fokus bertahan dan melakukan serangan balik,
penyerangnya juga punya skill bagus," kata Rahmad.
Karena itu
Rahmad meminta Patrich Wanggai dkk bermain hati-hati saat melawan
Singapura nanti. Sedikit saja ada kecerobohan di lini belakang, kata
Rahmad, "Pasti situasi akan berbeda."
Patrich Wanggai dkk
menggasak Kamboja 6-0 Senin petang tadi. Kemenangan telak ini membuat
Indonesia untuk sementara menduduki puncak Grup A Sea Games XXVI.
Indonesia meraih tiga poin, sementara juara bertahan Malaysia hanya
memperoleh poin 1 setelah ditahan imbang Singapura 0-0 ..
"Tidak Masuk Skuad, Syamsir Alam Tak Kecewa"
Striker belia Syamsir Alam nampaknya tidak terlalu kecewa atas putusan
pelatih Rahmad Darmawan (RD) yang tidak menyertakannya ke dalam skuad
timnas U-23 yang berlaga di SEA Games XXVI.
Pemain yang merumput bersama Penarol Uruguay itu mengatakan saat ini memang
... bukan waktu yang tepat baginya.
Melalui twitter, Syamsir Alam mengungkapkan dukungannya terhadap
pasukan Garuda Muda yang pada laga perdana sukses menggilas Kamboja
dengan
skor 6-0 tersebut.
"Mungkin ini belum waktu saya. Allah punya rencana lain. Go for gold,”
tulisnya di akun twitter @syamsiralam.
Masih dalam twitter-nya, pemain jebolan Sociedad Anonima Deportiva (SAD)
Uruguay tersebut mengaku optimis pada saatnya nanti ia akan membela dan
mengharumkan nama Indonesia di ajang pesta olahraga Asia Tenggara
tersebut. Apalagi, usianya yang baru menginjak 19 tahun masih
memungkinkan untuk
mengikuti dua kali SEA Games mendatang.
“Alam masih bisa 2x SEA Games lagi kok. Harus doain menang dong. Kan kita cinta
Indonesia,” ujar Syamsir optimis.
Berbeda dengan rekan seusianya, Yericho Christiantoko (SC Visse/
Belgia) yang masuk skuad timnas SEA Games, Syamsir memang tersisih dari
daftar 20 pemain yang disetorkan manajemen timnas U-23.
Rahmad Darmawan sendiri sebelumnya mengaku kesulitan dalam memilih pemain yang akan dibawanya di ajang SEA Games kali ini.
"Keputusan kami mencoret pemain sebetulnya tidak gampang. Salah satu contoh
Syamsir Alam. Saya sendiri sangat menyayangkannya. Tapi karena waktunya
terlalu singkat bergabung dalam tim, terpaksa kami lakukan. Dia
sebetulnya
cepat beradapatasi, kalau saja waktu bergabungnya lebih panjang, minimal satu minggu lagi," ujar Rahmad Darmawan ..
Luar biasa !!! "Indonesia all star team (IAST), bungkam Ac Milan Academy"
Anak-anak Indonesia All-Star Team (IAST) yang berusia 13-15 tahun,
membuktikan mereka benar-benar layak menjuarai Intesa Sanpaolo Cup 2011,
setelah dalam laga uji coba berhasil menang 3-2 atas AC Milan Academy.
...
Pertandingan yang kick-off pada pukul 17:30 waktu setempat, Senin
(7/11), di Centro Sportivo Pozzo itu berlangsung dengan tempo cepat dan
seru sejak peluit awal berbunyi. Kedua tim diadu dengan format 2 x 40
menit, berbeda dengan
pertandingan Intesa Sanpaolo Cup yang memainkan 25 menit per babak.
AC Milan Academy terdiri dari pemain-pemain berusia 14-15 tahun, dan
rata-rata memiliki postur yang lebih tinggi dibanding anak-anak
Indonesia. Jalannya Pertandingan IAST lebih banyak mengambil inistiatif
serangan di babak pertama.
Beberapa tembakan lewat Gavin Kwan Adsit
dan M. Maulid masih bisa ditangkap oleh kiper Milan Academy. Hamzah
Risfian juga melepaskan dua tembakan, namun
gagal menemui sasaran.
Seharusnya IAST unggul lebih dulu setelah gelandang kanan Adnan
Faturrahman dijatuhkan di dalam kotak terlarang. Wasit menunjuk ke titik
putih, tapi sayangnya Sabeg Fahmi Fachrezy gagal memanfaatkan peluang
emasnya. Tendangan penalti Sabeg melebar ke sisi kanan gawang Milan.
Milan Academy juga banyak mengandalkan serangan balik, namun tak satupun
serangan lawan membahayakan
gawang IAST yang dikawal Muhammad Fadly Habibi. Hingga turun minum, kedua tim masih seri tanpa gol.
Memasuki awal babak kedua, Milan Academy akhirnya membuahkan hasil pada
menit ke-53. Memanfaatkan kelengahan lini belakang, bola diceploskan ke
jala Fadly lewat tendangan keras dari ujung kotak penalti. Tertinggal
satu gol tidak membuat IAST patah semangat. Kalah tinggi badan, Rahmanto
cs membongkar pertahanan Milan Academy lewat umpan-umpan pendek.
Alhasil, IAST hanya
membutuhkan empat menit untuk menyamakan kedudukan.
Kegagalan Sabeg di babak pertama dibayar dengan dua gol oleh striker
asal Jember tersebut. Umpan terobosan Rosi Nuril disambut Sabeg dengan
tembakan datar dan keras ke sisi kiri gawang Milan Academy. Selang lima
menit, Sabeg kembali menggetarkan gawang lawan lewat tendangan bebas
dari sayap kanan.
IAST kemudian memperbesar keunggulan di menit
ke-68. Umpan lob disambut Gavin dengan kontrol dada dan tembakan keras
dengan kaki kanan yang tak mampu dihalau kiper.
Selanjutnya
IAST lebih banyak bertahan, dan harus dibayar mahal tujuh menit jelang
bubaran. Tendangan bebas Milan Academy dari jarak 20 meter memperkecil
kedudukan menjadi 3-2, dan skor ini bertahan hingga wasit meniup peluit
panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Kemenangan yang diraih
IAST angkatan kedua ini menjadi prestasi yang lebih baik ketimbang tahun
lalu. Tahun lalu, angkatan pertama yang menjuarai Intesa Sanpaolo Cup
2010 harus mengakui keunggulan Milan Academy dengan skor lima gol tanpa
balas. Kemenangan ini disambut meriah oleh para pemain maupun penonton
..
"Pelatih AC Milan Academy: Indonesia All-Star Team Sangat Sangat bagus"
Kemenangan Indonesia All-Star Team atas AC Milan Academy dipuji tim
lawan.Pelatih AC Milan Academy memberikan acungan jempol buat anak-anak
Indonesia All-Star Team (IAST).
Dalam laga uji coba, Senin
(7/11) petang, IAST menang 3-2 atas sekolah sepakbola AC Milan itu
melalui dua gol Sabeg Fahmi Fachrezy ditambah satu lagi dar...i
kaki Gavin Kwan Adsit, sekaligus membuktikan mereka layak menjuarai
Intesa Sanpaolo Cup 2011.Usai pertandingan, pelatih Academy Gabrielle
Gallicchio ikut merasa senang atas keberhasilan Indonesia.
"Mereka sangat sangat bagus. Secara keseluruhan mereka memiliki skill
teknis yang bagus, pemain-pemain sudah sangat bagus, cerdas dan tentunya
ini menjadi pengalaman yang baik buat mereka," kata Gallicchio di
lapangan Centro Sportivo Pozzo.
Dalam pertandingan tersebut,
IAST sempat tertinggal lebih dulu. Kemampuan tim asuhan Bambang Warsito
membalikkan kedudukan menjadi 3-1, sebelum Milan Academy memperkecil
skor lewat tendangan bebas, mendapat pujian dari pelatih lawan.
"Mentalitas mereka sudah bagus, agresif, sangat bagus. Bagi kami ini
sebuah friendly, tapi bagi mereka ini sebuah impian. Mereka bermain
sangat baik dan saya ikut senang mereka memenangkan pertandingan ini,"
lanjut Gallicchio.
Pada kesempatan yang sama, Gallicchio juga
mengakui, tim yang dihadapi IAST adalah anak-anak dari AC Milan Academy
kelahiran 1997, atau berusia 14-15 tahun. Gallicchio melihat banyak
pemain potensial di kubu Indonesia.
"Saya telah melihat lebih
dari satu pemain menarik. Tapi secara tim, mereka padu, fleksibel, gesit
dan beberapa di antara mereka bisa mempunyai masa depan dan karier
bagus," ucap Gallicchio.
Babak pertama, lanjut Gallicchio,
anak-anak Milan Academy bermain dengan gaya khas Italia. Mereka mampu
bertahan dengan baik, dan menurut saran Gallicchio, Indonesia harus bisa
belajar bermain secara taktis.
"Saran saya adalah mereka harus
terus belajar dan mengasah skill. Mereka harus tumbuh dengan skill
bermain taktik. Tidak cukup bermain dengan sepuluh atau 12 pemain,
mereka harus tumbuh sebagai tim," tandas Gallicchio ..
"Timnas U-19 Tekuk Singapura"
Tim nasional sepak bola Indonesia U-19 berhasil mengalahkan Singapura
3-0 dalam laga terakhirnya di Grup G kualifikasi Piala Asia 2012 di
Stadion MBPJ Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 8 November
2011.
Saat melawan Singapura, Indonesia tampil dominan. Tekanan
yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil pada menit kedelapan setelah
Novri Setiawan berhasil ...memanfaatkan umpan matang dari lapangan tengah menjadi gol.
Sempat membuang 7 peluang, timnas akhirnya menggandakan keunggulan pada
menit ke-41 lewat Antony Putro Nugroho. Gol terakhir dicetak Abdul
Rahman pada menit ke-51.
Hasil itu membuat Indonesia berada di
urutan ketiga klasemen di bawah Australia dan Cina. Sebenarnya tim
Garuda muda dan Cina sama-sama mengemas nilai 7, tapi Novri Setiawan dan
kawan-kawan kalah dalam selisih gol.
Indonesia masih
berpeluang lolos ke putaran final sebagai urutan ketiga terbaik dari
tiga grup di wilayah Timur. Tim asuhan Cesar Payovich itu harus menunggu
hasil pertandingan Jepang dan Korea Selatan di Grup E yang akan
berlangsung Kamis, 10 November. "Kemungkinan kita untuk lolos masih
ada,” kata Asisten manajer Timnas U-19, Eddi Elison.
Indonesia
bisa lolos bila Jepang bisa mengalahkan Korea. Bila kedua tim itu
bermain seri, Abdul Rahman Lestaluhu dan kawan-kawan akan tersingkir
karena kalah dalam selisih gol. Korea saat ini menempati posisi ketiga
klasemen Grup E dengan nilai 6, ketinggalan satu angka dari Jepang.
Selisih gol Korea sangat besar (24-1) dibandingkan Indonesia (7-4).
Eddi menilai timnas U-19 itu memiliki masa depan. “Kita bisa menahan
Cina dan hanya kalah dari Australia. Berarti tim ini punya harapan
besar,” kata Eddi
NB = Semoga keberhasilan Timnas U-19 mengalahkan Singapura, dapat terwujud di Timnas U-23 ..
Langganan:
Postingan (Atom)