Keputusan PSSI Pusat membekukan kepengurusan Pengprov PSSI Jawa Timur telah melanggar statuta dan cacat hukum, karena diputuskan melalui rapat Komite Eksekutif yang tidak kuorum.
Bagi Ketua Umum Pengprov PSSI Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti kepada di Surabaya, Jumat, keputusan pembekuan ini semakin menambah panjang daftar pelanggaran statuta yang telah dilakukan oleh PSSI. Ia pun menjelaskan mengenai pasal 38 statuta PSSI mengatur dan menetapkan tentang kuorum untuk mengambil keputusan dan tata cara putusan ditetapkan.
"SK pembekuan itu merupakan hasil keputusan rapat Exco pada 10 Januari 2012. Saya berani memastikan kalau yang hadir saat itu kurang dari dua pertiga atau delapan orang Exco, karena empat Exco sudah tidak mengakui PSSI," tegas La Nyalla.
PSSI Pusat secara resmi membekukan kepengurusan Pengprov PSSI Jawa Timur periode 2011-2015 dan menunjuk Wali Kota Malang Peni Suparto sebagai "caretaker" yang menggantikan posisi La Nyalla Mahmud Mattalitti. Pembekukan itu dituangkan melalui Surat Keputusan PSSI Nomor: Skep/09/JAH/I/2012 tertanggal 24 Januari 2012, yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.
Selain melanggar statuta, La Nyalla juga menegaskan bahwa kedaulatan Pengprov PSSI Jatim berada di tangan anggotanya (38 pengcab dan 57 klub), sehingga tidak bisa dibekukan secara sepihak.
Apalagi, Raparda PSSI Jatim pada 11 Januari 2012 telah memutuskan untuk menolak segala keputusan PSSI pimpinan Djohar Arifin, karena dianggap sudah tidak memiliki legitimasi setelah dimosi tidak percaya oleh anggotanya.
"Ini masalah harga diri orang Jawa Timur dan kami akan mengumpulkan seluruh anggota untuk menyikapi masalah ini. Djohar Arifin dan kroninya yang telah banyak melanggar statuta harus lengser," katanya.
Terkait penunjukan Peni Suparto sebagai caretaker, La Nyalla mengingatkan Wali Kota Malang itu untuk berpikir jernih dan tidak mudah dipecah-belah oleh PSSI. "Tidak hanya PSSI Jatim, tapi semua pengprov yang tidak patuh kepada Djohar Arifin juga akan dibekukan," tambahnya.
Ketua Bidang Kompetisi Pengprov PSSI Jatim Rosyid Madani menambahkan, Peni Suparto akan mendapat perlawanan dari anggota PSSI Jatim yang sejak lama sudah menolak kepemimpinan Djohar Arifin dan mendukung digelarnya kongres luar biasa (KLB).
"Kami akan mengumpulkan seluruh anggota pada Minggu (29/1) untuk mengadakan pertemuan dan menyikapi pembekuan ini, Yang jelas, PSSI Jatim dukung KLB," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar