Banyaknya talenta muda pesepakbola yang gagal berkembang tak lepas dari buruknya kurikulum sistem pembinaan yang ada selama ini. Hal ini diungkapkan Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI, Timo Scheunemann.
Menurut Timo, permasalahan yang paling mendasar dari sistem pembinaan selama ini adalah tidak adanya kurikulum yang baku. Alhasil, para pelatih lebih sering memberikan pelajaran hanya berdasar pada pengalamannya.
"Sebetulnya, masalah talenta, para pemain Indonesia tidak ada masalah. Mereka rata-rata pintar. Yang menjadi masalah adalah kurikulum yang nggak beres. Masalah ditambah lagi ketika para pelatih tidak mengajar dengan menggunakan metode dan tahapan-tahapan yang benar," sesal pemegang Lisensi A UEFA ini pada Bola.net, beberapa waktu lalu.
"Padahal, apabila hal ini dilakukan, para pemain akan mengerti dan bakat mereka benar-benar terasah," sambungnya.
Selain itu, Timo menjelaskan bahwa para pelatih kerap menyamakan materi latihan bagi para pesepakbola usia muda dengan dewasa. Padahal, pria berdarah Jerman itu menambahkan, hal ini merupakan hal yang tidak boleh dilakukan.
"Ada beda antara pesepakbola usia muda dan yang sudah dewasa. Latihan tidak bisa disamakan begitu saja. Apabila disamakan, potensi para pesepakbola muda tidak akan bisa dipoles seutuhnya," pungkasnya.
Bola.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar