"PELUANG TERTUTUP PPD 2014"
Kegagalan yang didapatkan Timnas Senior Indonesia dalam laga Pra-Piala
Dunia tak lepas dari mentoknya prestasi para penggawa tim Garuda Merah
Putih saat ini. Hal ini diungkapkan oleh Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola
Menuju Prestasi Tertinggi), Ari Wibowo.
Menurut Ari, generasi
Bambang Pamungkas dan kawan-kawan, yang selama ini menjadi tulang
punggung kekuatan Timnas Indonesia, adalah generasi infotainment. Mereka
cuma tersohor di acara-acara TV tapi secara riil tak banyak koleksi
medali dan piala yang diraih.
"Bukankah prestasi Timnas
Indonesia selama 8 tahun terakhir ini meski sudah dibongkar pasang
pemain dan pelatihnya tak pernah beranjak naik ke level yang lebih
tinggi? Mana mungkin ada output yang baik jika kualitas kompetisinya
tidak baik. Dalam teori produksi, ada input dikonversi menjadi output.
Dan proses konversi kematangan seorang pemain adalah dalam sebuah
kompetisi. Kompetisi yang dikelola secara kurang baik akan menghasilkan
kualitas timnas yang kurang baik pula," ujar Ari pada Bola.net.
Lebih lanjut, Ari mengaku bahwa pernyataannya ini bukanlah upaya untuk
membela Pelatih Kepala Timnas Senior, Wim Rijsbergen. Bahkan, menurut
Ari, pelatih yang timnya terus menerus kalah seperti Wim wajar-wajar
saja jika didepak dan diganti pelatih baru untuk penyegaran.
Saat ini, menurut Ari, adalah semua pihak harus sadar diri bahwa kelas
timnas kita ini hanya kompetitif di level Asia Tenggara. Itupun belum
langganan jadi juara. Indonesia belum mampu bersaing di level Asia
apalagi level dunia.
"Ibarat balap motor, kita ini baru berada
di kelas 125 cc, belum 250 cc apalagi 500 cc. Ekspektasi yang berlebihan
hanya akan membuat kecewa saja," ujarnya.
Mantan General
Manager PSIS Semarang ini berharap agar pengurus PSSI saat ini harus
mampu mencetak generasi baru yang lebih kompetitif berlaga di level
Asia. Tak perlu bermimpi muluk ikut Piala Dunia. Empat tahun mendatang,
menurutnya, PSSI harus memproduksi pemain muda yang bagus melalui
kompetisi yang bagus untuk bisa berprestasi di level Asia.
"Regulasi mengurangi slot pemain asing yang semula lima menjadi empat
pemain, dan kewajiban memasang tiga pemain U-21 di daftar line-up, dan
seorang di antaranya wajib menjadi starter di IPL, adalah sebuah
kebijakan yang cerdas dari PSSI," tandasnya.
"Ini akan membuat
banyak bibit-bibit bertalenta bagus mendapat kesempatan bermain, dan
akan berkembang dengan baik di orbit kompetisi yang bagus karena
menjunjung tinggi azas sportivitas dan fairplay. Generasi pemain muda
inilah yang di tahun 2015 nanti akan membuat Garuda mampu terbang lebih
tinggi dari kepakan sebelumnya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar