Pemain
kelahiran Deventer 8 Agustus 1990 ini memang tidak terlalu mengkilap di
skuad timnas Indonesia Sea Games 26th. Diego Michiels nama lengkapnya.
Pemilik tinggi 178 cm terlahir dari seorang ayah berkewarganegaraan
Indonesia dan ibu berkewarganegaraan Belanda. Posisi Diego di timnas
Indonesia Sea Games adalah bek kiri ataupun kanan, namun terkadang Diego
juga bisa dimaksimalkan sebagai pemain gelandang bertahan.
Di
dua pertandingan timnas Indonesia Sea Games, Diego memang tidak terlalu
bermain mengkilap. Larinya tidak secepat Ferdinand Sinaga. Jarang
sekali melewati dua atau tiga pemain seperti Titus Bonai. Jarang
melakukan tembakan jarak jauh ke gawang lawan seperti Patrick Wanggai.
Dan jarang melakukan akselerasi seperti apa yang dilakukan Okto.
Sepertinya
permainan Diego masih jauh di bawah jika dibandingkan Nasuha atau
Zulkifli. Namun bukan berarti Diego tidak bisa berlari cepat dan
melakukan akselerasi melewati lebih dari dua pemain. Setidaknya Diego
membuktikan hal itu saat menghadapi Singapura (11/11/11). Di babak kedua
Diego sempat melakukan akselerasi melewati beberapa pemain, walaupun
akhirnya harus dijatuhkan pemain Singapura di depan kotak pinalti.
Di
lapangan sepertinya Diego faham betul bahwa perannya adalah menjaga
lini belakang yang selama ini menjadi titik kelemahan timnas Indonesia.
Urusan mencetak gol biarlah menjadi urusan pemain depan, sedangkan
tugasnya adalah menjaga pertahanan agar tidak terjadi gol. Apalagi
timnas Sea Games sudah memiliki pemain depan berkualitas, jadi tidak
perlu memaksakan diri untuk membantu penyerangan.
Itulah
kelebihan Diego. Dia sosok pemain yang menyatu dengan tim. Pemain yang
pintar bermain secara kolektif. Pemain yang faham mencerna instruksi
pelatih. Pemain yang tidak mendahulukan ego. Tidak terlalu mau diekspos
media seperti pemain naturalisasi yang lain. Di usia yang relatif masih
muda, Diego sudah cukup memiliki kematangan emosi. Itu pula yang mungkin
membuat Alfred Riedl merekomendasikannya untuk menjadi WNI.
Di
lapangan, Diego juga terlihat lebih tenang dari pemain lain. Diego
tidak terlalu lama ketika menguasai bola. Terhitung tidak lebih dari 3
detik bola ada di kaki Diego lantas diberikan ke pemain lain. Sepertinya
Diego ingin memperagakan permainan Total Football yang selama ini
membuat bingung pemain Indonesia dan yang di idam-idamkan Pelatih Wim.
Satu-dua sentuhan, mengumpan, berlari, ciptakan peluang dan terjadi gol.
Karakter
pemain seperti Diego pantas dipertahankan di skuad timnas Indonesia.
Bermain efektif dan bermain kolektif. Diego punya motivasi yang lebih
dibandingkan pemain lain. Pencinta sepakbola Indonesia harus menerima
Diego Michiels sebagai bagian dari sejarah. Diego berusaha memberikan
yang terbaik untuk negara barunya. Jadi jangan persoalkan mereka lahir dimana! Selama masih ada darah Indonesia di nadi mereka, maka mereka adalah orang Indonesia!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar