SEA GAMES TERBURUK SEPANJANG SEJARAH
SEA
Games ke XXVI yg di selenggarakan di Indonesia, Palembang &
Jakarta, sebagai tuan rumah penyelenggara merupakan SEA Games TERBURUK
sepanjang sejarah perhelatan event olahraga. Berita miring soal kacaunya
SEA Games di Palembang di muat beberapa media lokal & nasional
bahkan di Negara peserta SEA Games.
Salah satunya seperti diberitakan Koran Singapura Straits Times melaporkan keracunan makanan
melanda para pemain sepak bola dari Singapura, Malaysia, Kamboja &
Indonesia, yg menginap di hotel berbintang di Jakarta. Harian Philipina,
Daily Inquirer. Dlm beritanya Daily mengutip komentar ofisial dari
Filipina yg menyatakan SEAGames XXVI 2011 merupakan event "paling kacau"
sepanjang sejarah. Terlebih lagi ketika menyinggung parahnya soal
penginapan & transportasi.
Kemudian ketika obor SEA Games
tiba di Palembang, koresponden AFP menyaksikan ribuan pekerja masih
bekerja di beberapa tempat termasuk utk menyelesaikan pengaliran air
(drainage). Di Jakarta, sekitar 500 km dari Palembang, sekitar 12.000
atlet, ofisial dan media akan berlalu-lalang, belum lagi ditambah ribuan
penonton. Masalah kemacetan lalu lintas jadi hambatan utama, sehingga
para siswa sekolah diliburkan. Tapi itu kelihatannya tdk menyelesaikan
masalah.
Sementara itu Thailand mengkritik penyelenggaraan SEA
Games di 2 kota yaitu Jakarta & Palembang."Menggelar even ini di 2
kota adalah melawan piagam SEA Games yg berusaha mempromosikan
kebersamaan di antara para partisipan," sindir Charoen Wattanasin, wakil
presiden Komite Olimpiade Nasional Thailand sebagaimana dikutip Bangkok
Post.
Di Indonesia, menurut Surat Kabar LOKAL & NASIONAL
"kota penyelenggara tampaknya tak siap utk perhelatan ini dgn komunikasi
& kerja sama yg buruk antara Jakarta & Palembang."
Prof
Charoen, yg juga anggota Dewan SEA Games, mengatakan itu adalah akibat
campur tangan politisi yg berusaha mengeruk keuntungan pribadi.
Selain itu Gerakan go green yg dicanangkan kepanitiaan SEAGames
Sumatera Selatan hanya menjadi isapan jempol belaka, ratusan kendaraan
roda 2 & 4 dgn leluasa berlalu lalang di Kompleks Jakabaring Sport
City (JSC).Sehingga, jalan di kawasan depan Venue Aquatik seperti pasar
Penanggung Jawab Aset Provinsi Sumsel di Jakabaring, Rusli Nawi,
membenarkan penerapan "eco green" di Komplek Olahraga Jakabaring telah
bobol. "Memang sudah bobol. Kami tdk dapat mengendalikannya lagi, krn
kekurangan personel. Kegiatan SEA Games ini sangat besar, sementara
pengendalian hanya mengandalkan Satgas Jakabaring saja," ujar dia.
Dia menerangkan, terdapat 5 pintu yg dpt dilalui pengunjung utk masuk
Komplek Olahraga Jakabaring itu."Utk 2 pintu pada gerbang utama memang
bisa diawasi secara ketat, tapi utk 3 pintu lainnya yg merupakan jalan
alternatif sangat sulit. Apalagi jumlah petugas kepolisian yg membantu
sangat sedikit," ujar dia.
Dia pun mengharapkan, Panitia
Pelaksana SEA Games Indonesia (InaSOC) utk segera mengatasi permasalahan
itu."Banyak aset Pemprov Sumsel di dlm Komplek Olahraga Jakabaring itu,
jika dibebaskan seperti ini apa InaSOC mau bertanggung jawab bila ada
yg rusak. Seharusnya dilakukan penambahan personel utk menerapkan `eco
green`," ujar dia.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup
Indonesia (Walhi) Sumsel, Anwar Sadat, mengingatkan bahwa penerapan
ketentuan "eco green" tsb harus dikontrol & diawasi secara ketat
serta perlu dipertanggungjawabkan pelaksanaannya.
"Tdk bisa
seenaknya mengklaim SEA Games di Palembang ini sebagai ramah lingkungan,
tapi tdk jelas penerapan ketentuan & lembaga yg mengesahkannya,"
kata dia. Ia menilai, penerapan SEA Games yg ramah lingkungan itu
hendaknya tdk sekadar slogan, tapi benar-benar dijalankan dlm praktik di
lapangan secara utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar