Senin, 16 Januari 2012
Klub Amatir Gunakan APBD Harus Ikut PSSI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan bagi klub-klub amatir yang menggunakan dana Anggaran Perencanaan Belanja Daerah (APBD), karena jika kelak tidak mengikuti kompetisi resmi di bawah naungan PSSI bisa terjerat masalah hukum.
Seperti diketahui, klub-klub yang tampil di kompetisi Divisi I, Divisi II dan Divisi III sesuai aturan masih bisa menggunakan dana yang dikucurkan dari APBD. Sementara klub yang tidak menggunakan dana dari APBD sah-sah saja jika ingin tampil di luar kompetisi yang digelar oleh PSSI, atau kompetisi ilegal.
“Klub-klub Liga Amatir itu mau tidak mau harus ikut kompetisi resmi PSSI karena mereka semua masih menggunakan dana APBD. Karena kalau tidak ikut kompetisi resmi PSSI, pengurus klub tersebut harus bersiap-siap tersangkut kasus hukum,” ujar Wakil Ketua Komisi Banding (Komding PSSI), Achmad Riyadh.
Dikatakan Riyadh yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur ini, klub-klub tersebut dalam mengajukan anggaran kepada DPRD setempat atau di daeahnya masing-masing dengan jelas tertera untuk mengikuti kompetisi resmi yang ada dibawah naungan PSSI .
“Dalam proposal yang diajukan klub-klub untuk mengajukan dana dari APBD itu sudah jelas mereka menuliskan bahwa akan mengikuti kompetisi yang ada dibawah naungan PSSI. Semua proposal klub kepada DPRD setempat untuk mengajukan APBD untuk klub sepeti itu bunyinya. Kalau akhirnya mereka ikut kompetisi non resmi ya siap-siap untuk kena (kasus hukum),” ujar pria yang juga dikenal sebagai kawan dekat La Nyalla Mattalitti yang merupakan mantan Ketua Pengprov PSSI Jatim dan mantan anggota Exco PSSI yang sudah dipecat itu.
Tidak hanya itu, menurut pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini juga mengungkapkan kalau para pengurus Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang menggelar kompetisi Liga Amatir yang non resmi ini nanti bukan tidak mungkin juga akan terlibat dalam masalah hukum.
“Sekarang kan KPSI ini juga punya lembaga peradilan seperti Komisi Disiplin (Komdis) dan Komisi Banding (Komding). Jika seumpama nantinya klub-klub Liga Amatir ini saat menjalani kompetisi bermasalah dan kasusnya dibawa ke Komdis dan oleh Komdis KPSI dijatuhkan hukuman yang mungkin ada dendanya. Lalu uang dendanya ditransfer kemana kalau bukan ke rekening KPSI? Nggak mungkin ke rekening PSSI. Bisa kena (kasus hukum) juga itu pengurusnya (KPSI),” ujar Riyadh.
Oleh karena itu dirinya menghimbau kepada klub-klub Liga Amatir yang saat ini memamg masih memakai APBD untuk mengikuti kompetisi resmi PSSI. “Kami menghimbau kepada klub tersebut untuk ikut kompetisi resmi dibawah naungan PSSI. Kami tidak ingin pengurus klub ini nanti tersangkut masalah hukum, mereka (pengurus klub) semua ini kan juga teman-teman saya. Saya minta teman-teman pengurus klub untuk berhati-hati,” urainya.
Sementara itu klub Divisi II, PSIL Lumajang menyatakan tetap akan mengikuti kompetisi Divisi II nasional di bawah naungan PSSI yang akan serempak digelar pada tanggal 21 Januari 2012.
“PSIL akan mengikuti kompetisi yang digelar PSSI karena anggaran PSIL untuk ikut kompetisi masih didanai oleh APBD. Yang jelas klub yang didanai pemerintah akan ikut kompetisi yang legal,” kata Ketua Pengcab PSSI Lumajang, Bambang Hidayat, Sabtu (14/1/2012) lalu saat pertemuan klub Liga Amatir dengan PSSI di Hotel Kaisar, Jakarta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar