Senin, 02 Januari 2012
Peringatan Bagi Para Pemain ISL
Pemain-pemain yang berlaga di Liga Super Indonesia (ISL) diminta untuk segera meninggalkan klubnya paling lambat 6 Januari 2012. Bila tidak, PSSI akan melaporkan mereka kepada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dan Kantor Imigrasi.
Ancaman ini dilontarkan Direktur Legal PSSI, Finantha Rudy, Minggu, 1 Januari 2012. Menurut Rudy hal ini sesuai dengan tawaran rekonsiliasi yang telah dilakukan dengan klub-klub peserta ISL beberapa waktu lalu.
"Sesuai dengan tawaran PSSI terhadap klub-klub tersebut, tanggal 6 Januari nanti merupaklan batas akhir bagi mereka untuk kembali di bawah kendali PSSI. Khusus untuk para pemain asing, jika sampai batas waktunya, kami akan melaporkan mereka pada Kemenakertrans, dan federasi negara masing-masing. Ini sesuai dengan arahan FIFA kepada PSSI," ujar Rudy.
Tak hanya kepada pemerintah, PSSI juga mengancam akan melaporkan pemain-pemain asing yang dianggap mbalelo itu kepada federasi negara masing-masing. Menurut Rudy, alasan PSSI melaporkan para pemain asing tersebut adalah surat BOPI yang isinya meminta PSSI melaporkan status pengakuan federasi dan perizinan pemain-pemain ini pada pemerintah.
"Jika mereka (para pemain asing) tetap berada di bawah liga yang bukan liga resmi, kami tidak bisa banyak membantu. Kami sudah berupaya menyampaikan persoalan ini pada klub-klub mereka. Jika kabar ini tidak sampai ke telinga mereka, berarti klub tersebut yang harus dipertanyakan," kata Rudy.
Lebih jauh, Direktur Legal PSSI itu coba membandingkan ancaman kepada pemain-pemain asing ISL ini dengan pemain asing peserta Liga Primer Indonesia (LPI) saat kepengurusan PSSI sebelumnya. Menurutnya, saat itu pemain asing LPI tidak tersentuh deportasi karena liga yang diikuti tergolong dalam breakaway league.
"Kalau dulu, pemain LPI tidak tersentuh deportasi lantaran liganya sendiri sudah breakaway. Klub-klubnya juga bukan klub anggota PSSI. Jadi di luar kendali dan jangkauan PSSI secara hukum. Sementara saat ini, klub-klub ISL masih berstatus anggota PSSI. PT Liga Indonesia juga bahkan milik PSSI yang masih sengketa," jelas Rudy.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar