Senin, 02 Januari 2012
Tetap di LSI, Safee Terancam dari Timnas Malaysia
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Olahraga Malaysia Seri Shabery Cheek meminta pemain penyerang Pelita Jaya asal Malaysia, Safee Sali, segera meninggalkan kompetisi Indonesia Super League (ISL) agar terhindar dari sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Safee diminta bermain di kompetisi resmi di bawah naungan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.
"Kami telah bertemu Menpora Malaysia dan membahas soal Safee. Ia (Seri Shabery Cheek) minta Safee main di kompetisi resmi yang diakui FIFA, yaitu kompetisi yang digulirkan PSSI," kata Direktur Legal PSSI Finantha Rudy ketika dihubungi Tempo, Ahad, 1 Januari 2012. "Kalau tidak, dia tidak boleh memperkuat timnas Malaysia."
Pertemuan dengan Menteri Olahraga Malaysia tersebut, kata Rudy, berlangsung di Surabaya saat Unity Cup antara Persebaya Surabaya melawan klub asal Malaysia, Kinantan FA, 28 Desember 2011. Pertemuan dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Koordinator Timnas Bob Hippy.
Dalam pertemuan itu, kata Rudy, Shabery mengatakan akan meminta Safee tak bermain di Liga Super agar ia tetap bisa memperkuat tim nasional Malaysia. Sebab, pemain yang tetap ngotot berlaga di Liga Super terancam tak bisa memperkuat tim nasional mereka. Ketentuan ini merupakan ancaman langsung dari FIFA.
PSSI, Rudy melanjutkan, memberi waktu kepada Safee dan para pemain serta klub Liga Super untuk kembali ke PSSI 6 Januari mendatang. Jika hingga tenggat tersebut mereka tetap berkeras bermain di Liga Super, "Kami akan lapor ke Kementerian Tenaga Kerja serta ke Imigrasi agar visa (Safee dan pemain asing yang bermain di Liga Super) bisa dicabut," katanya.
Selain itu PSSI juga akan mengirim nama-nama pemain Liga Super beserta klubnya ke FIFA melalui surat. FIFA nantinya akan memberi sanksi kepada nama-nama dan klub-klub yang dilaporkan tersebut. "Kalau sampai tanggal 6 Januari mereka tidak mau ke kembali ke PSSI, pasti kami kirim surat itu," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar