Ratno mengatakan, pihaknya mengancam tidak akan memberikan ijin pertandingan sepakbola di Stadion Brawijaya.
Persik Kediri terancam tidak bisa bermain di kandang sendiri. Pasalnya, pihak kepolisian mengancam tidak akan mengeluarkan ijin pertandingan, setelah insiden bentrok antarsuporter terjadi saat Persik menjamu PSS Sleman, Jumat (13/1) lalu.
Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro mengatakan, pihaknya mengancam tidak akan memberikan ijin pertandingan sepakbola di Stadion Brawijaya, jika dikhawatirkan insiden bentrok fisik antarpenonton bakal pecah kembali.
"Karena saya masih baru sebagai Kapolres Kediri Kota, maka saya harus mengevaluasi hasil pertandingan kemarin. Saya rasa masih banyak sekali peluang yang bisa menyebabkan bentrok fisik antarpenonton sepakbola. Oleh karena itu, ke depan, jika memang tidak memungkinkan digelar pertandingan, maka kami tidak akan memberikan ijin keamanan," tegas AKBP Ratno Kuncoro, Selasa (17/1).
Kepolisian tidak ingin ada keributan yang melibatkan masyarakat, sehingga pelaksanaan pertandingan sepakbola perlu dikaji dari segi pengamanan. Insiden tawuran antarsuporter beberapa hari lalu karena kurangnya koordinasi panitia pelaksana dengan pihak keamanan.
Sebelumnya puluhan ratusan penonton yang ditengarai oknum Persikmania terlibat adu jotos dan pelemparan dengan puluhan suporter PSS Sleman, di tribun sebelah utara. Insiden terjadi saat Slemania, julukan pendukung fanatik PSS Sleman, bersorak gembira merayakan gol bagi timnya. Tiba-tiba ada oknum beratribut Persikmania menyerang kelompok suporter PSS Sleman. Sehingga aksi tawuran tak terhindarkan. Dalam pertandingan itu, Persik harus rela berbagi poin dengan tamunya PSS Sleman dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama LPSI musim 2011/12, dengan skor akhir 2-2. (gk-29)
Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro mengatakan, pihaknya mengancam tidak akan memberikan ijin pertandingan sepakbola di Stadion Brawijaya, jika dikhawatirkan insiden bentrok fisik antarpenonton bakal pecah kembali.
"Karena saya masih baru sebagai Kapolres Kediri Kota, maka saya harus mengevaluasi hasil pertandingan kemarin. Saya rasa masih banyak sekali peluang yang bisa menyebabkan bentrok fisik antarpenonton sepakbola. Oleh karena itu, ke depan, jika memang tidak memungkinkan digelar pertandingan, maka kami tidak akan memberikan ijin keamanan," tegas AKBP Ratno Kuncoro, Selasa (17/1).
Kepolisian tidak ingin ada keributan yang melibatkan masyarakat, sehingga pelaksanaan pertandingan sepakbola perlu dikaji dari segi pengamanan. Insiden tawuran antarsuporter beberapa hari lalu karena kurangnya koordinasi panitia pelaksana dengan pihak keamanan.
Sebelumnya puluhan ratusan penonton yang ditengarai oknum Persikmania terlibat adu jotos dan pelemparan dengan puluhan suporter PSS Sleman, di tribun sebelah utara. Insiden terjadi saat Slemania, julukan pendukung fanatik PSS Sleman, bersorak gembira merayakan gol bagi timnya. Tiba-tiba ada oknum beratribut Persikmania menyerang kelompok suporter PSS Sleman. Sehingga aksi tawuran tak terhindarkan. Dalam pertandingan itu, Persik harus rela berbagi poin dengan tamunya PSS Sleman dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama LPSI musim 2011/12, dengan skor akhir 2-2. (gk-29)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar