Minggu, 08 April 2012

Persib Waspadai Wajah Baru Persegres


Strategi Freddy Muli mampu membuat Persegres Gresik menaklukkan Persib Bandung dua gol tanpa balas di Stadion Tri Dharma, Gresik, Minggu 25 Maret lalu.

Tapi Persegres yang akan dihadapi Maung Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, tengah pekan nanti, sudah berubah wujud menyusul perombakan signifikan yang dilakukan Manajemen klub berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut.

Sosok Freddy Muli sudah tidak lagi memegang tongkat kepelatihan Gresik United. Setelah kalah telak 1-6 dari Pelita Jaya posisi Freddy dicopot dan digantikan Abdulrahman Gurning.

Perubahan lain juga dilakukan Gresik dalam hal materi pemain. Sejumlah pilar lama didepak, seperti striker asal Liberia, James Koko Lomell, Satyo Husodo, Mujib Ridwan, dan Dani Manangge. Beberapa nama pemain anyar masuk di putaran II Indonesia Super League (ISL) seperti Claudio Pronetto, Daniel Zelleny, Rachmat Rivai, I Wayan Gangan Mudana dan eks pemain Persib, Usep Munandar.

Menghadapi situasi ini, Asisten Pelatih Robby Darwis yang saat ini berstatus sebagai Pelatih sementara menyatakan tidak heran dengan perubahan yang dilakukan Gresik United. ”Setiap tim pasti berbenah dan memaksimalkan jeda kompetisi sebagai kesempatan untuk menata ulang kekuatan tim,” terang Robby.

Perubahan yang dilakukan Persegres ini juga yang menurut Robby harus diantisipasi agar skenario meraih kemenangan bisa terealisasi. Terlebih pada laga melawan Gresik nanti, Persib harus kehilangan tiga pilar utamanya, Maman Abdurahman, Abanda Herman dan Hariono.

”Kita harus coba sejumlah pemain karena karakter lawan juga harus diperhatikan. Dengan perubahan yang dilakukan Gresik, hal itu menunjukan jika Gresik yang akan kita hadapi nanti berbeda dengan Gresik yang kita hadapi di putaran pertama lalu,” ujar Robby.

Persib sendiri di paro kedua musim ini juga melakukan perubahan lumayan signifikan. Selain pergantian di posisi pelatih kepala menyusul mundurnya Drago Mamic dan hengkangnya striker asal Ghana, Moses Sakyi. Maung Bandung memperkuat komposisi yang ada dengan mendatangkan dua striker asing, Noh Alam Shah dan Marcio Souza da Silva.

”Setiap perubahan pasti memerlukan adaptasi, makanya kita fokus pada proses adaptasi dua pemain baru dengan pemain yang sudah ada sebelumnya dan skema permainan tim secara keseluruhan. Jika proses adaptasi bisa berjalan cepat maka hal itu tentu akan memberikan hal positif buat tim juga,” tandasnya.

PT LI Yakin Satgas Rekonsiliasi Dapat Selesaikan Masalah





Media Officer PT Liga Indonesia (PT LI),Azwan Karim, menyebut jika upaya AFC dalam menyelesaikan dualisme kompetisi di Indonesia sangat tepat.

Pasalnya, upaya tersebut dipercaya dapat mengurai benang kusut yang terjadi selama ini. Sedangkan terkait keputusan yang nantinya akan diambil, PT LI, menurut dia, menyerahkan sepenuhnya.

“Baik FIFA atau AFC sebaiknya memang mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Dengan demikian, mereka akan mendapatkan penjelasan lengkap dan terbaru mengenai situasi di Indonesia. Terlebih, kami memiliki 2/3 suara yang sangat legitimasi,” ujarnya kepada Bola.net.

Terkait legitimasi anggota, menurutnya, merupakan salah satu agenda yang akan dicari kebenarannya oleh AFC. Sebab, disaat yang bersamaan, Minggu (18/3), terdapat dua Kongres. Yakni, Kongres Tahanan PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.

"Tentunya, KLB sangat legitimasi karena diikuti mayoritas anggota sah PSSI. Sedangkan Kongres Tahunan, hanya diikuti anggota kloningan atau berstatuscaretaker," paparnya.

"Kini, bukan hanya dualisme kompetisi, namun dualisme asosiasi. Terjadinya hal tersebut karena pelanggaran statuta PSSI dan hasil Kongres Tahunan di Bali. Karena itu, dengan bantuan AFC, dan ditembuskan ke Komite Eksekutif FIFA, persoalan akan segera selesai," sebutnya.

AFC, akhirnya turun tangan dengan membentuk Satgas Rekonsiliasi demi menyelamatkan sepak bola Indonesia dari ancaman sanksi FIFA.


BOLA.net

IPL : JAKARTA FC Sebut Kartu Merah Persiraja Untungkan Mereka



Persija Jakarta IPL mengawali laga perdana di putaran kedua Indonesian Premier League dengan catatan positif.

Menghadapi Persiraja Banda Aceh, Persija mampu unggul dengan skor 3-1 di Stadion Wilis, Madiun, Sabtu (07/4) sore.

Tiga gol Persija, masing-masing dicetak Danilo Fernando pada menit ke-25,Hendra Bayauw menit ke-38, dan Sansan Fauzi pada menit ke-81. Sedangkan gol tunggal Persiraja, dicetak Fahrizal Dillah ketika pertandingan memasuki perpanjangan waktu di babak pertama.

Dengan tambahan tiga poin, posisi Persija di klasemen sementara IPL kontan terdongkrak. Kini, tim arahan Toyo Haryono tersebut naik tiga strip dari peringkat sepuluh ke posisi ketujuh. Sementara bagi Persiraja, hasil tersebut membuat mereka tertahan di posisi kedelapan.

Dalam bentrok yang disaksikan sekitar 3.000 penonton tersebut, Persiraja harus kehilangan Murilo Ribeiro De Almeida pada menit ke-20. Striker asal Timor Leste tersebut diganjar kartu merah setelah dianggap melakukan diving.

Asisten Pelaih Persija Toyo Haryono mengakui kartu merah yang diterima Murilo membuat timnya lebih leluasa melakukan tekanan.

"Tapi di babak kedua, faktor hujan dan angin besar membuat pertandingan sedikit tersendat. Sebenarnya kita memiliki banyak peluang, namun pemain kita terlalu terburu buru," kata Toyo kepada Bola.net usai pertandingan.

Apresiasi positif, dia tujukan untuk David Da Rocha yang dinilai tampil bagus di laga perdananya bersama Persija.

"Dia bisa membawa semangat di tim ini," ujarnya tentang mantan pemain PSM Makassar tersebut.

"Semoga, kemenangan ini menjadi awal yang baik bagi Persija pada putaran kedua IPL dan pelan-pelan terus meningkatkan posisi di klasemen," harap Toyo.


BOLA.net