Sabtu, 14 Januari 2012

Sharing twit dari mas @ranggaprastiko : KPSI vs PSSI

1. pertarungan PSSI vs KPSI, dalam hal pencitraan di media sebenarnya kurang berimbang, KPSI lebih gencar. Cc: @revolupssi 2. Yang menarik dari sisi marketing communication, pertarungan PSSI vs KPSI di media adalah gambaran marketing di masa depan. Cc: @revolupssi 3. Btw numpang izin tweet ya masbro @revolupssi membahas pertarungan media PSSI vs KPSI dari sudut pandang marketing communication 4. KPSI melakukan marketing communication melalui media above the line : surat kabar, televisi,yang menghabiskan banyak dana cc: @revolupssi 5. Kelebihannya memang KPSI jadi berita di mana-mana, dan banyak yang membicarakan mereka, tapi kekurangannya lebih banyak. Cc: @revolupssi 6. Strategi KPSI menghabiskan banyak dana, tidak fokus, dan tidak bisa menjelaskan apa tujuan mereka ke publik secara baik. Cc: @revolupssi 7. Strategi KPSI jadi seperti sebuah kembang api, meledak besar, menyilaukan mata sebentar, tapi terus hilang tanpa bekas. Cc: @revolupssi 8. Dan yg paling parah, dana yg keluar pasti banyak, dan skrg dana mereka pasti sudah agak 'kering'. Cc: @revolupssi 9.bukti? Lihat aja porsi pemberitaan KPSI di media 1 bulan terakhir, semakin sedikit bukan ?, sponsor KPSI bkn pabrik uang. Cc: @revolupssi 10. Hal itu diperparah dengan hengkangnya diego michiels ke IPL, KPSI gak punya poster boy untuk mereka promosikan ke publik. Cc:@revolupssi 11. Makanya KPSI ngotot menahan diego, kalau perlu sampai sunat segala ☺, diego adalah senjata promosi andalan KPSI. Cc: @revolupssi 12. Sedangkan PSSI, melawan strategi pencitraan KPSI dengan cara Low Budget, Big Impact, inilah yg saya salut. Cc: @revolupssi 13. PSSI melawan counter KPSI dengan social media dan citizen journalism, twitter dan kompasiana adalah medianya. Cc: @revolupssi 14. Strategi PSSI memang tidak gebyar ataupun ramai seperti KPSI, tapi secara perlahan merubah opini publik, kenapa ?. Cc: @revolupssi 15. Karena maksud dan tujuan PSSI dijelaskan secara gamblang lewat social media maupun citizen journalism. Cc: @revolupssi 16. Dan pesan PSSI didukung oleh fakta, dan terus di 'promosikan' secara terus menerus lewat socmed dan citizen journalism. Cc: @revolupssi 17. Memang pesan PSSI lewat socmed butuh waktu untuk sampai ke publik, tapi perlahan-lahan pesan PSSI toh sampai juga. Cc: @revolupssi 18. Bukti ? Lihat aja media saat ini, perlahan-lahan mulai memperbanyak berita tentang PSSI, kenapa media melakukan itu ? Cc: @revolupssi 19. Karena media sudah sadar, kalau publik sudah tahu mana yang fakta mana yg opini, PSSI membawa fakta KPSI membawa opini. Cc: @revolupssi 20. Dan media juga gak bodoh, ngapain maksain beritain KPSI kalau publik gak mau baca beritanya, bisa2 gak laku mereka ☺cc: @revolupssi 21. Gosipnya koran B*LA sudah turun penjualannya krn keukeuh dagang berita KPSI, Publik Males Baca B*LA = Males Beli B*LA. Cc: @revolupssi 22. Dan berapa biaya yang dikeluarkan PSSI untuk melawan KPSI dalam perang media ini ? Saya yakin gratis ☺ cc: @revolupssi 23. Dan jurus PSSI dalam perang media ini adalah mengkomunikasikan program PSSI yang rancak ke media. Cc: @revolupssi 24. MoU dengan BPKP, membangkitkan kompetisi amatir, pembinaan usia dini, cuma orang yg sesat yang bilang program ini buruk. Cc: @revolupssi 25. Publik sudah pintar, mereka tau mana yg bagus mana yang buruk, kecuali suporter galau aja yang menghina program PSSI cc: @revolupssi 26. Intinya PSSI sukses menghadapi perang media dgn KPSI dengan effortless, dan KPSI malah kelelahan sampai mewek ke DPR ☺ 27. Terus maju PSSI, saya yakin pemain ISL pasti akan eksodus ke IPL, saya percaya mereka tidak bodoh, mereka hanya belum berani.

el loco gonzales

Saat mencetak GOL selalu ku cium lambang ini sebagai kecintaanku pada negeri ini, dan sekarang karena konflik elit-elit sepakbola di negeri yang baru ku bela belum genap 2 tahun ini, Garuda ini terampas dari Dadaku Salam satu Garuda Suporter Indonesia

Ahmad Dhani - Investor Dadakan Jakarta 1928 FC : GAWAT BANGET, JAKARTA FC 1928 BISA BUBAR CEPETAN

Copas Cocomeo News: Bisa jadi 'DOSA' Jakarta FC 1928 yang 'merampok' Diego Michiels sebelum dituntut oleh Pelita jaya, akan bubar di tengah jalan, jika tidak cepet-cepet dapat suntikan dana. Sampai Jumat masih 'SOS' akibat semua pemain dan ofisial belum gajian bulan Desember 2011. Jumat sore semua pemain memang datang ke lapangan, tapi kapten Danilo Fernando sebagai juru bicara bilang kepada pelatihnya Jaya Hartono, "Kita tak bisa latihan, dan tidak berangkat bertanding, kalau gaji bulan Desember belum dibayar," demikian tegasnya. Dan, Jaya Hartono, tak bisa apa-apa kecuali pasrah. Padahal, Minggu 15 Januari 2011 - Jakarta FC 1928 - masih akan tetap melakukan perjalanan 'MUSAFIR' pindah-pindah homebase sampai satu musim kompetisi IPL berakhir (dengan catatan kalau selesai), menghadapi Persebaya 1927. Bahkan, kabar terakhir Jakarta FC belum mendapat ijin dari pihak berwenang untuk main di Stadion Sultan Agung, Bantul. Semua manajemen Jakarta FC 1928 sepertinya sedang super panik, melihat kondisi klub abal-abal yang ngaku Persija Jakarta ini. PT Persija Jaya dibawah manajemen Bambang Sutjipto, Pintor Gurning, Sonny Sumarsono dan Zulkarnaen ini, seperti akan terkena SKAK-STER. Pertama, uang gajian pemain belum ada yang bertanggungjawab, sementara itu, Selasa 17 Januari 2012 - pengelola ini akan dihujani hukuman dari pengadilan Jakarta Timur, mengenai ribut-ribut dualisme. Namun, Jumat malam sepertinya - wajah manajemen lumayan sumringah. Karena, ujug-ujug ada berita bahwa ada pinjaman Rp 600 juta dari musisi Ahmad Dhani, agar para pemain bisa latihan dan bertanding menghadapi Persebaya 1927, pada hari Minggu besok. Setelah ditelusururi dengan investigasi CN, ternyata selama ini, Jakarta FC 1928 - memang sedang ditawar-tawari kepada investor oleh pihak KONSORSIUM Jenggala. Dan, para marketing 'swasta' Jenggala sudah saling sepakat, bahwa investor Jakarta FC 1928 ini untuk sementara adalah gembong grup band DEWA. Kalau Ahmad Dhani nantinya akhirnya harus 'bangkrut' karena terbius oleh rayuan 'marketing swasta' Jenggala, untuk mengelola Jakarta FC 1928 - ya monggo silahkan. Karena, sampai kapan pun juga, klub yang mengaku-ngaku Persija Jakarta ini, tak pernah akan dapat keuntungan. Maklum, sepanjang satu musim selalu 'MUSAFIR' alias pindah-pindah homebase, dari Madiun, Solo dan Bantul. Entah, kalau besok-besok akhirnya pindah main di pantai, akibat sudah tidak ada income dari mana-mana, sementara investor ketipu 12.

‎Persibo Bojonegoro Vs Persiba Bantul: 3-2 Kecewa Wasit, Pelatih Persiba Bantul Akan Lapor PSSI

14 Januari 2012 21:45:19 WIB Reporter : Tulus Adarrma Bojonegoro (beritajatim.com) - Pelatih PERSIBA BANTUL, M. Basri tidak puas dengan kinerja wasit Deri Koeswara, terutama menganulir gol timnya saat dijamu PERSIBO BOJONEGORO dalam Laga IPL di Stadion Ledjen H Soedirman, Sabtu (14/01/2012). M. Basri tidak puas dengan keputusan wasit, karena dia menuding seharusnya, gol Slamet Nurcahyo tersebut sah. "Wasit malah memperkosa peraturan. Sebenarnya kalau bola diatret dari belakang atau kros dari belakang itu bukan offside," jelasnya kepada beritajatim.com. Namun, asisten wasit 1, Ucu Rahayu, justru mengangkat bendera tanda offside, sehingga membuat gol dianulir. Hal ini memicu terjadinya insiden di pinggir lapangan dimana pemain dan pelatih Persiba Bantul melakukan tindakan yang tidak sportif terhadap asisten wasit 1 Ucu Rahayu. Atas kejadian tersebut, wasit mengusir asisten pelatih Persiba, Sajuri Syahid dari bench pemain. "Saya akan melaporkan tindakan wasit yang tidak profesional ini ke PSSI, seharusnya wasit mengajari pemain," imbuhnya. Dia menegaskan, jika dalam pertandingan memang harus ada yang kalah dan menang. Tapi, dia merasa tidak puas dengan pertandingan Sabtu sore ini karena kinerja wasit. "Bagaimanapun itu, inilah hasilnya. Kami akan bertahan dengan kinerja yang kami buat," sesalnya. [uuk/kun] -dus- http://www.m.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2012-01-14/123943/Kecewa_Wasit,_Pelatih_Persiba_Akan_Lapor_PSSI

Panser-Snex Tawur, Satu Tewas

SEMARANG, suaramerdeka.com - Ratusan suporter Panser Biru dan Snex terlibat tawuran di tiga titik usai pertandingan PSIS-PSIR Rembang, Sabtu (14/1) malam. Peristiwa itu mengakibatkan satu orang meninggal dan empat luka-luka yang seluruhnya dari pihak SNEX. Korban meninggal ialah Ofik Arangga (19) warga Sidorejo, Kelurahan Cabean RT 02 RW 05, Kecamatan Karangawen, Demak. Adapun korban luka ialah Bagus (19) dan Rio (17), keduanya warga Penjaringan, Kemijen, Semarang Utara serta Basuki dan Ari. Semuanya terluka parah pada bagian kepala akibat pukulan benda tajam. Mereka kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara. Fani Ayu Pratiwi (16), suporter Snex menuturkan kejadian berlangsung antara pukul 19.00 dan 20.00. Saat itu bersama puluhan anggota Snex korwil Karangawen menaiki motor beriringan dari Jatidiri menuju rumah masing-masing. "Sampai di Jalan Majapahit, saya seharusnya berbelok ke kiri menuju Jalan Gajah. Tetapi di situ banyak anak Panser, saya lalu ikut rombongan terus," katanya. Rombongan Fani yang menuju arah Karangawen ternyata sudah ditunggu ratusan Panser. Tawuran pun tak terhindarkan di dua titik yakni di depan Apple Karaoke Jalan Brigjen Sudiarto dan pertigaan Manunggal Jati. Tawuran itu berlangsung tidak seimbang karena Snex kalah jumlah dan sebagian anggotanya perempuan. Tak hanya menyasar laki-laki, para perempuan juga banyak yang menjadi korban. "Saya mau lari tapi dikepung dua laki-laki, motor saya sampai masuk got. Dua orang itu memukuli saya. Ada bapak-bapak di situ tapi saya minta tolong tidak didiamkan saja," kata Upi Eriana (16) warga Margorejo Timur, Tambaksari, Semarang. Sementara itu, keluarga Ofik Anggara langsung bertangisan begitu memastikan kabar meninggalnya korban di RS Ketileng. Ofik ditemukan sudah tidak bernyawa di depan Apotek Kimia Farma Jalan Brigjen Sudiarto. Anggota Polsek Pedurungan kemudian membawa pemuda lulusan SMP itu ke RSUD Ketileng. "Kami dikabari langsung ke sini (RS Ketileng), tidak menyangka kalau kejadiannya seperti ini," kata Kirno, paman korban yang datang bersama kakak korban, Uum Ambarwati. Kapolsek Pedurungan, Kompol Yudi Arto Wiyono mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kasus ini. Tiga saksi telah dimintai keterangan untuk mengetahui kronologis kejadian dan siapa saja yang terlibat.

‎''Maret, Persija Jakarta Datangkan Mantan Pemain Fulham''

Bek 28 tahun ini berstatus sebagai pemain timnas Pakistan. Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus mengaku bakal mendatangkan mantan pemain Bradford City, Zeshan Rehman. Pemain kelahiran Inggris tersebut rencananya akan diboyong ke Persija pada saat transfer window, Februari 2012 mendatang. Menurut Ferry, central defender yang juga sempat merumput bersama tim-tim Permier League: Fulham, Norwich City, hingga Queens Park Rangers itu diproyeksikan untuk menambal barisan belakang klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Saat ini, Persija masih melakukan proses pendekatan serta negosiasi terhadap pemain berdarah Pakistan itu. "Rencananya, pada jeda transfer besok kami akan datangkan gelandang bertahan mantan pemain Bradford City. Paling lambat kemungkinan Maret. Dia juga sempat main di Fulham, Norwich City, juga di Queens Park Rangers," ujar Ferry Paulus. Menurut Ferry, proses negosiasi mendatangkan Zesh telah dilakukan pihak Persija sejak beberapa bulan lalu. Saat ini pemain tersebut masih bergabung dengan klub Liga Hongkong, Kitchee FC. Zesh hijrah dari Liga Inggris sejak 2010 lalu. Ia kemudian bergabung dengan klub Thailand, Muangthong United, sebelum pindah ke Hongkong. "Tim kami masih terus memantau perkembangan dia. Jika tidak ada halangan, dia bisa bergabung dengan Persija sesuai jadwal. Ini merupakan upaya kami memperkuat Persija. Karena kami tahu, kompetisi ISL merupakan kompetisi yang superketat di sini. Banyak tim kuat yang siap bersaing untuk merebut juara," ujar Ferry.

kebohongan KPSI dan perjuangan PERSIPURA di CAS.

Mungkin Anda masih ingat ucapan Sekjen Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), Hinca Panjaitan yang mengatakan bahwa Gugatan Persipura kepada PSSI atas pencoretannya di Liga Champion Asia akan di sidangkan pekan depan. Dan ucapan ini sudah dilansir diberbagai media, baik cetak, elektronik, maupun online. Bahkan Hinca dengan lantang dan yakin bahwa gugatan tersebut akan di menangkan oleh Persipura, dan dalam tulisan tidak akan membahas siapa yang kalah dan menang. Namun, tulisan ini akan mencoba membeberkan fakta kebenaran tentang telah diagendakannya sidang gugatan Persipura di CAS. Sebagian masyarakat bola Indonesia mempercayai ucapan Hinca, namun ada juga yang masih ragu bahkan tidak percaya dengan ucapan Hinca. Jika kita mencermati di web resmi CAS disana tertera agenda persidangan yang akan di laksanakan CAS selama 2 bulan kedepan, yakni bulan Januari-Februari 2012. Dari agenda yang ditampilkan di web resminya, tidak ada satupun agenda yang membahas gugatan dari Indonesia. Karena saya masih ragu atas agenda tersebut, siapa tahu agenda yang tampil di webnya kurang ter-update. Saya coba berkirim surat elektronik (email) ke pihak CAS menanyakan kebenaran ucapan dari Sekjen KPSI. Admin mendapat informasi dari seorang rekan yang bernama Wilfun Afnan, pemilik situs wisatanews.com. Beliau kemarin sempat berkorespondensi via Email ke CAS (The Court of Arbitration for Sport), dan bertanya mengenai kelanjutan kasus Persipura. Karena rekan saya ini juga "geregetan" dan penasaran sampai sejauh mana sih kelanjutannya. So, ini hasil jawaban emailnya : From: Lise NARBEL [mailto:Lise.NARBEL@(Maaf demi keamanan).org] Sent: 10 Januari 2012 22:52 To: afnan@(Maaf demi keamanan).com Subject: FW: Persipura FC lawsuit information is correct Dear Sir, This is to acknowledge receipt of your e-mail dated 9 January 2012 and inform you that no CAS hearing involving the club Persipura FC has been fixed yet. Yours sincerely, CAS Secretariat From: wilfun wisatanews [mailto:afnan@(Maaf demi keamanan).com] Sent: lundi 9 janvier 2012 11:40 To: Info Subject: Persipura FC lawsuit information is correct Previously let, my name is Wilfun Afnan. I was managing editor of news portal wisatanews.com. These last few days, the media in Indonesia many convey information sourced from Hinca Panjaitan as secretary general of the Rescue Committee Football Indonesia (KPSI) relating to the hearing will be held at Club Persipura FC lawsuit with the Football Association of Indonesia (PSSI). In order to obtain clear information, then I want to get the validity of the information. Is it true the CAS hearing has been scheduled to suit the club Persipura FC PSSI next week?. Regards, Wilfun Afnan www.wisatanews.com Jl. Pangkalan Jati II Cipinang Melayu Jakarta Timur 13620 Phone: Fax: +62 21 86605*** mobile: +628521819**** email: afnan@(Maaf demi keamanan).com Dari jawaban yang di sampaikan oleh pihak CAS, sangatlah jelas bahwa gugatan yang sudah didaftarkan di CAS hingga saat ini tidak ada informasi lebih lanjut atas perkembangan gugatan Persipura, dan pada akhirnya nasib Persipura pun semakin tidak menentu dalam perjuangannya di CAS. Kemudian admin pun berusaha untuk melakukan Cross-check apakah email tersebut benar adanya atau tidak. Dan ternyata, hal ini dimuat di tempo.co : - http://www.tempo.co/read/news/2012/01/09/099376162/Tak-Ada-Jadwal-Sidang-Persipura-di-Arbitrase - di portal tempo.co memuat agenda sidang CAS dari Januari 2012 - Maret 2012, dan disitu TIDAK ADA JADWAL SIDANG PERSIPURA DI CAS. Berikut jadwal yang sudah dirilis CAS : 6 Januari 2012 CAS 2011/A/2654 Namibia FA v/ CAF 9 Januari 2012 CAS 2011/A/2436 Associação Académica de Coimbra – OAF v/ Suwon Samsung Bluewings FC 12 Januari 2012 CAS 2011/A/2367 José Francisco Fonseca v/ Sinergia Deportiva SA & FMF 17 Januari 2012 CAS 2011/A/2456 Luciano Galletti v/ Olympiakos FC & HFF 23 Januari 2012 CAS 2011/A/2541 Mr Mohamed Bin Hammam v/ AFC 25 Januari 2012 CAS 2011/A/2557 FC Dynamo Kyiv v/ AS Nancy-Lorraine 26 Januari 2012 CAS 2011/A/2556 Olympique de Marseille v/ Royal Club Standard de Liège 1 Feburari 2012 CAS 2011/A/2414 Zivile Balciunaite v/ Lithuanian Athletics Federation (LAF) & IAAF 28 Februari - 2 Maret 2012 CAS 2010/A/2267, 2278, 2279, 2280, 2281 Open Joint-stock company “Football Club “Metalist”, Yevhen Krasnikov, Serhiy Pshenychnykh, Mikola Ischenko, Vasily Kobin, Volodymyr Fedoriv, Maciej Nalepa, Sergiy Mykolayovych Lashchenkov, FC Karpaty, Peter Dyminskyy, Igor Dedyshyn & Oleksandr Yefremov v. Football Federation of Ukraine NAH, MASIHKAH KITA MAU DIBOHONGI UNTUK YANG KESEKIAN KALINYA ??

Klub Divisi I Papua Protes Uang Pendaftaran Kompetisi

Kompetisi semula direncanakan bergulir 16 Januari tetapi tertunda tanpa kepastian yang jelas... Laporan Dominggus A Mampioper dari Jayapura 15 Jan 2012 00:08:00 Pelatih Kepala Klub Divisi I Persigubin (Pegunungan Bintang) Johanes Songgonao memprotes kompetisi PSSI Divisi I Pengprov PSSI Papua yang mematok uang pendaftaran sebesar Rp150 juta. Menurut Songgonao, mestinya panitia penyelenggara tak boleh memberatkan klub-klub peserta kompetisi. "Terus terang kami sangat keberatan dengan uang pendaftaran sebesar Rp150 juta," tegas Songgonao kepada GOAL.com Indonesia di Jayapura, Sabtu (14/1). Dia menambahkan sudah ada tiga klub divisi I masing-masing Persigubin, Persewar Waropen, Persimo Yahukimo menolak bertanding. Sementara itu pelatih kepala Persewar Waropen, Robby Marunaya menegaskan kehadiran pihaknya ke Jayapura memang berniat untuk mengikuti kompetisi Divisi I yang sebelumnya direncanakan akan digelar 16 Januari mendatang. Namun karena hasil rapat berkata lain karena stadion belum siap menyebabkan kompetisi belum pasti digelar atau tidak

PSSI Minta Tempat Latihan U-17 Dipindah

Jakarta (beritajatim.com) - Ketua Umum PSSI Djohar ArifinHusein minta tim pelatih mencari tempat latihan baru untuk persiapan tim nasional under-17 (U-17). Lapangan latihan yang biasa digunakan timnas PSSI dinilai tidak layak digunakan saat musim penghujan. Djohar yang ditemui disela-sela latihan timnas U-17 di Jakarta, Sabtu (14/1/2012), mengakui, lapangan ini sudah tidak layak bila terus digunakan dalam kondisi becek. "Saya sudah minta kepada tim pelatih untuk memindahkan tempat latihan. Bisa ke Lebak Bulus atau kek lapangan di Kuningan (GOR Soemantri Brodjonegoro-Red)," katanya. Hujan yang turun sepanjang hari Jumat dan berlangjut pada Sabtu pagi membuat bagian tengah lapangan menjadi sangat becek. Laju bola terhambat karena bagiantengah lapangan berlumpur. Meski latihan berlangsung lancar, permainan tidak terlalu berkembang.

Angelo Amendolia Mantan Wasit Terbaik Italia Meninggal

TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Publik sepak bola Italia sedang berkabung. Salah satumantan wasit terbaik di Italia menghembuskan nafas terakhirnya. Wasit tersebut adalah Angelo Amendolia yang meninggal di usia 60 tahun, Sabtu (14/1/2012). Wasit asal Kota Messina itu merupakan salah satu wasit ternama di era 1990-an, bersamaan dengan Pierluigi Collina. Dia membuat debutnya di Serie-A pada 1987 dan pada 1991 memimpin laga pertamanya di kompetisi Eropa pada ajang Liga Champions. Total, Amendolia telah mewasiti 108 pertandingan Serie-A, termasuk beberapa laga besar seperti Derby Roma, Juventus versus Inter Milan ataupun AC Milan kontra AS Roma. Setelah pensiun dari dunia perwasitan, Amendolia menjadi salah satu pengisi acara di sebuah stasiun televisi Italia. Amendolia meninggal dunia karena penyakit komplikasi yang telah lama dideritanya.

Kubu Persib Beber Keanehan usai Kalah 0-3 dari Mitra Kukar

Minggu, 15 Januari 2012 04:49 WIB TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Kekalahan Persib 0-3 dari Mitra Kukar membuat kecewa asisten pelatih Persib Anwar Sanusi. Anwar menilai wasit merugikan timnya dengan keputusan-keputusan kontroversial. Persib Bandung tak mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain sehingga harus takluk cukup telak 0-3 dari tuan rumah Mitra Kukar pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Sabtu (14/1/2012) malam. Rekor tak terkalahkan Persib pun tercoreng pada laga perdana tur Kalimantan. Dengan kekalahan itu, Persib tetap mengoleksi dua belas poin dan berada di peringkat lima, sementara Mitra Kukar mengoleksi sepuluh poin dan menduduki peringkat tujuh klasemen sementara. Ketiga gol Mitra Kukar tercipta pada babak kedua. Gol tim besutan Simon McMenemy disumbangkan ketiga pilar asing, yaitu Nemanja Obric, Marcus Bent, dan Sao Ming Lee. Asisten pelatih Persib Anwar Sanusi menilai wasit merugikan timnya dengan keputusan-keputusan kontroversial. Contoh konkret disebutkan Anwar, saat terjadinya gol kedua tuan rumah. Ia menilai seorang kiper harus dilindungi tanpa mendapat gangguan dari pemain lawan. Dan gol itu membuat Persib tak bergairah lagi sehingga mendapat hukuman dari Mitra Kukar dengan terciptanya gol ketiga. Kekecewaan soal kepemimpinan wasit juga diungkapkan Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Umuh menilai, kinerja sang pengadil ketika memimpin pertandingan sarat gengsi itu patut dipertanyakan. "Semua bisa lihat, wasit yang memimpin terlihat ketakutan dan tidak bersikap adil kepada kami," ujar Umuh saat dihubungi Tribun melalui ponselnya, semalam. Umuh mengatakan, tim Pangeran Biru seharusnya bisa mengungguli tim berjuluk Naga Mekes itu. Alasannya, kata Umuh, Aliyudin seharusnya tidaklah terperangkap offside. Sebab, pemain bernomor punggung 15 itu berdiri di antara dua pemain bertahan Mitra Kukar. "Seharusnya peluang itu 100 persen menjadi gol untuk kami," kata pria berkumis itu. Selain itu, menurut Umuh, gol kedua Mitra Kukar yang tercipta dari tandukan Markus Bent adalah murni pelanggaran. Menurut Umuh, penjaga gawang Persib, Jendri Pitoy, ditabrak oleh pemain asal Inggris itu. "Aneh, kan? Kelihatan sekali gol itu berbau pelanggaran. Tapi wasit mengesahkan gol itu," ujar Umuh dengan tegas. Umuh mengatakan, secara keseluruhan penampilan tim asuhan Drago Mamic sangatlah baik. Namun, lanjut Umuh, penampilan apik skuad Maung Bandung itu harus berubah akibat dari kepemimpinan wasit yang buruk. "Saya sudah memberi mereka semangat pada babak kedua. Tapi melihat wasitnya seperti itu, para pemain menjadi frustrasi," ujar Umuh, yang memuji penampilan dua striker, Aliyudin dan Airlangga. http://m.tribunnews.com/2012/01/15/kubu-persib-beber-keanehan-usai-kalah-0-3-dari-mitra-kukar

Setiap Menyerang, Langsung Angkat Bendera

Para pemain PERSIB masih belum bisa menerima kekalahan cukup menyakitkan dari Mitra Kukar. Kalah, menang, dan seri dalam sepakbola adalah bagian dari permainan. Namun, jika kekalahan itu karena ada faktor non teknis, hal itu yang membuat pemain belum sepenuhnya menerima kekalahan dengan lapang dada. Seusai pertandingan melawan Mitra Kukar, Sabtu (14/1) di Stadion Madya Aji Imbut Tenggarong, gelandang bertahan Tony Sucipto masih memendam kekesalan. Menurut dia, pada babak pertama permainan sebenarnya belangsung menarik. Namun, tidak lama setelah itu, PERSIB benar-benar kesulitan dalam melakukan serangan. Hal itu karena hakim garis dengan mudahnya mengangkat bendera pertanda ada "offside". "Bagaimana kita mau menciptakan peluang, serangan yang baru dibangun selalu kandas karena ada 'offside'. Jadinya kita lebih banyak memainkan bola sampai tengah lapangan," ujarnya. Gelandang serang "Maung Bandung", M. Ilham menambahkan, para pemain PERSIB sudah tampil habis-habisan. Pada babak pertama, PERSIB memiliki peluang dan sering melakukan tekanan. Konsentrasi pemain mulai buyar setelah wasit beberapa kali melakukan keputusan keliru. "Sayang saja pertandingan ini dikotori. Namun, kita tidak boleh terus larut dalam kekalahan ini. Kita akan berusaha merebut poin melawan Persisam," ujarnya.

PSSI Konsolidasikan Kesiapan Tim Divisi I

Sabtu, 14 Januari 2012 23:25 WIB REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Kompetisi Liga Amatir PSSI melakukan konsolidasi kesiapan tim-tim Divisi I menghadapi kompetisi musim 2011-2012 dalam pertemuan di Jakarta, Sabtu (14/1). Pertemuan yang digelar di Hotel Kaisar, di Jakarta Selatan tersebut dihadiri empat klub dari 66 peserta kompetisi Divisi I. "Ada 54 klub yang hadir, sembilan di antaranya terkendala oleh penerbangan dari daerah. Dua tim lainnya sedang bertanding, sedangkan satu tim lain, yakni Persija Timur meminta penundaan jadwal," kata Direktur Kompetisi Liga Amatir PSSI, Jerry Waleleng kepada wartawan. Jerry mengungkapkan, pertemuan tersebut membahas berbagai hal yang menjadi kendala klub-klub di daerah dalam mengikuti kompetisi. Bersama klub, lanjutnya, pihaknya secara bersama mencarikan jalan keluar atau mengatasi berbagai kendala yang ada. "Dalam menghadapi kompetisi, situasi dan keluhan setiap klub berbeda. Prinsipnya, pertemuan pengurus klub ini membahas masalah dalam kompetisi dan melakukan pemantapan semata," ujarnya. Kompetisi Divisi I PSSI telah digelar sejak 16 Desember lalu, ditandai dengan pembukaan di Kota Semarang dan Surabaya. Selain pendanaan klub dari Pemda setempat yang belum turun, kendala utama kompetisi adalah masalah penjadwalan yang masih sering terganggu oleh jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/12/01/14/lxsqyk-pssi-konsolidasikan-kesiapan-tim-divisi-i

Safee Sali bakal ditarik FAM

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Ujung tombak Pelita Jaya asal Malaysia, Safee Sali, mengaku pusing dengan situasi persepakbolaan Indonesia yang membuatnya terancam dihukum tak bisa membela tim nasional Malaysia. Namun, ia mengaku tidak menyesal dengan keputusannya membela The Young Guns. Kisruh dualisme liga profesional di Indonesia belum juga berakhir. Bahkan kabarnya FIFA berniat menghukum para pemain yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) yang kini berstatus breakaway league. Hal itu tentu cukup berpengaruh bagi para pemain yang kerap membela tim nasional, termasuk pemain asing. Salah satu nama yang paling hangat diperbincangkan mengenai masalah ini adalah Striker sekaligus Kapten Pelita Jaya, Safee Sali. Pemain asal Malaysia itu dikabarkan akan ditarik pulang oleh Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) demi mencegah adanya sanksi larangan membela tim nasional dari FIFA. Masalah yang akhirnya merambat pada kiprahnya bersama Pelita Jaya membuat Safee pusing dengan situasi persepakbolaan Indonesia saat ini. Namun, penyerang Malaysia yang membawa negaranya menjuarai AFF Cup 2010 itu masih menunggu kepastian dari PSSI dan FIFA mengenai masalah ini dan berharap bisa segera diselesaikan. "Permasalahan ini membuat saya pusing. Saya masih menunggu kabar langsung dari PSSI dan FIFA, dan saya berharap masalah ini segera diselesaikan," ujar Safee Sali saat ditemui di sela-sela Launching Tim Pelita Jaya di Restoran Sindang Reret, Karawang, Kamis (22/12). Safee mengaku dirinya harus rela meninggalkan The Young Guns jika memang ada sanksi terkait kiprahnya di ISL yang membuatnya bisa mendapat larangan membela tim nasional Malaysia. Namun, ia mengaku tak menyesal bermain untuk Pelita Jaya dan tetap akan bermain sembari menunggu kepastian dari PSSI dan FIFA. "Jika memang diberi sanksi saya akan bermain di luar. Saya belum ambil keputusan karena saya masih menunggu kabar dari PSSI dan FIFA, agar saya bisa tetap bermain bersama timnas," ujar Safee. "Namun, saya tidak pernah menyesal dengan keputusan saya bermain di sini. Saya sangat senang bermain di sini," lanjutnya. Mengenai kabar FAM akan menariknya pulang ke Malaysia terkait kisruh persepakbolaan Indonesia yang bisa merugikan mereka jika harus kehilangan salah satu striker andalannya, Safee Sali mengakui bahwa ia mengetahui kabar tersebut karena ia tahu FAM terus memantau perkembangan di Indonesia. "Saya sudah dengar itu, makanya saya berharap ini segera selesai. Mereka (FAM) juga terus memantau perkembangan di sini. FAM merisaukan keberadaan saya disini karena saya adalah seorang pemain tim nasional," ungkapnya.

'Kapten' Eriyanto, Sang Penggembala dari Sukabumi (1)

Sabtu, 14 Januari 2012 05:47 WIB REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI - Rumah beralaskan tanah dan berdinding bilik kayu itu terletak di pelosok kampung. Jalan menuju tempat tinggalnya selalu becek, licin dan berlumpur di waktu hujan. Maklum, bukan jalan kampung tidak beraspal. Itulah rumah salah seorang pemain timnas U-17, Eriyanto. Anak muda yang masih belia ini bersinar setelah bergabung dalam The All Star Team Milan Junior Camp di Italia pada 2010 lalu. Eriyanto, terlahir dari pasangan Uli (43) dan Eha Sulaeha (38). Mereka tinggal di Kampung Gulingjawa Citajur RT 01 RW 23, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak. Untuk sampai ke rumah pelajar kelas 2 SMA Nagrak ini, perlu waktu berjalan hampir satu jam dari jalan raya utama Sukabumi-Bogor. Sosok remaja 16 tahun ini mendapat perhatian luas dari publik karena terabaikan meski telah menorehkan prestasi dalam perhelatan Milan Junior Camp Day Tournament di markas AC Milan. Bahkan dalam ajang internasional itu, Eriyanto terpilih menjadi kapten terbaik. Mirisnya, nasib Eriyanto dan keluarga tidak berubah meski telah mengharumkan nama bangsa di arena internasional. Padahal, pemerintah sebelumnya menjanjikan akan memberikan bonus atas prestasi yang ditorehkan Eriyanto. Rumah Eriyanto misalnya, tidak berubah sedikit pun. Pada waktu hujan banyak tetesan air yang mengalir dari sela-sela bilik bambu dan genteng yang rapuh. Lantai yang beralaskan tanah tampak becek saat air hujan merembes masuk. Sementara tempat tidur Eriyanto hanya beralaskan bambu dan ditutupi kain seprei. Untuk sarana hiburan, di rumah itu hanya terdapat radio tanpa televisi (TV). Di depan rumah Eriyanto terdapat kandang kambing. Di dalamnya terdapat lima ekor kambing milik tetangga yang dipeliharanya. Tak jarang selepas pulang sekolah, Eriyanto membantu ayahnya mencari rumput untuk makan kambing dan menggembalakannya. Ayah kandung Eriyanto, Uli yang hanya bekerja serabutan tidak bisa berbuat apa-apa. Pada musim hujan seperti saat ini dia jarang mendapatkan pekerjaan. Pada hari-hari biasa pun dia hanya menerima upah sebesar Rp 15 ribu per hari. Sementara janji pemerintah untuk membantu kehidupan keluarga Eriyanto belum ada yang terlaksana. Tapi pria bersahaja ini enggan menuntut janji itu. "Memang ada yang menjanjikan membantu," ungkap Uli. * bersambung http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/12/01/14/lxrdyn-kapten-eriyanto-sang-penggembala-dari-sukabumi-1

RD: Saya Semakin Jauh dari Pelita

Ferril Dennys | Aloysius Gonsaga | Jumat, 13 Januari 2012 | 19:18 WIB JAKARTA. KOMPAs.com - Mantan pelatih tim nasional Indonesia U-23, Rahmad Darmawan (RD), menyatakan, tipis kesempatannya untuk membesut Pelita Jaya. Menurutnya, "The Young Guns" lebih mendatangkan pelatih Selangor FA, Dolla Saleh. "Soal Pelita Jaya memang ada pembicaraan. Namun, belum ada putusan hingga saat ini. Terakhir malah jadi menjauh," ungkap RD kepada wartawan di area Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2012). Semakin tipisnya peluang pelatih asal Lampung itu berlabuh ke Pelita karena tim besutan Djadjang Nurdjaman tersebut sedang berusaha mendatangkan Dollah Saleh. "Setahu saya, Pelita Jaya telah ada pembicaraan dengan Dolla Saleh. Kita tunggu saja bagaimana ke depannya," tuturnya.

Pemain Muda Indonesia Diincar Klub Serie B Italia

Geliat pemain muda Indonesia kian dilirik klub-klub Internasional. Penampilan Andik Vermansyah di SEA Games kemarin, bahkan membuat klub Liga Zon Sagres, Benfica dan Serie-A, Novarra, dikabarkan memantau pemain bertubuh mungil tersebut. Alfian Tuasalamony, pebola 19 tahun berdarah asli Maluku ini, salah satu yang beruntung dapat mengecap kompetisi Eropa terlebih dahulu. Ia kini bermain bagi RSC Vise, tim divisi dua Belgia yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Grup Bakrie. Teranyar, lewat akun twitter resmi Vise, Alfian dikabarkan tengah diminati oleh klub Serie-B yakni Vicenza. Bahkan perwakilan Vicenza akan menyambangi Belgia untuk menyaksikan performa Alfian secara langsung kala menghadapi Antwerp beberapa waktu mendatang. Di Vise, Alfian tidak sendirian. Pasalnya klub tersebut memiliki empat pemain berkebangsaan Indonesia sekaligus. Selain Alfian, Yericho Christiantoko, Syamsir Alam dan Yandi Sofyan Munawar, pun bermain di sana. Keempat pemain ini merupakan bagian dari proyek tim Sosiedad Anonima Deportiva (SAD) Indonesia yang berlatih di Uruguay.

‎'Dana Kuat, Timnas Kuat" Prestasi butuh dana besar

Sepak bola yang kuat ditentukan sumber dana yang kuat pula. Tanpa dana yang kuat, prestasi terbaik mustahil diraih. Ini sudah dibuktikan sebagian besar negara-negara di Eropa, juga Amerika Latin. Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Portugal, Brasil, Argentina dan Uruguay, merupakan langganan Piala Eropa dan Piala Dunia. Sepak bola negara Afrika kini tak lagi dipandang sebelah mata. Sebut saja seperti Ghana, Kamerun, Pantai Gading, dan Afrika Selatan tumbuh kembang menjadi kekuatan sepak bola dunia modern. Beberapa pemain mereka juga tampil luar biasa di liga-liga Eropa. Didier Drogba (Chelsea/Pantai Gading), Seydou Keita (Barcelona/Mali), Emanuel Adebayor (Tottenham Hotspur/Togo), dan Steven Pienaar (Afrika Selatan/Tottenham Hotspur). Jepang dan Korea Selatan, dua negara Asia, juga sudah unjuk gigi. Korea Selatan tampil trengginas di Piala Dunia 2002. Ditukangi Guus Hiddink, pelatih asal Belanda, Tim Negara Gingseng melaju hingga ke semifinal. Seperti halnya negara Afrika, talenta-talenta berbakat dari Jepang dan Korea Selatan berseliweran di liga manca negara. Tak dipungkiri memang, membangun timnas yang kuat tak semudah membalikkan telapak tangan. Materi pemain yang bagus tak ada artinya jika tak ditopang dana yang kuat. Keduanya harus seimbang. Amerika Serikat, contohnya. Negara yang kini dipimpin Barack Obama merupakan salah satu negara terkaya di dunia. Namun, materi pemain yang dimiliki Negara Paman Sam masih kalah kelas dibanding negara lain, katakanlah seperti Spanyol dan Inggris. Sepak bola modern, apapun alasannya, tak melulu soal elan, materi pemain, dan nasionalisme, tapi juga finansial yang besar. Inilah yang kini tengah dipikirkan PSSI. Djohar Arifin Husin, Ketua Umum PSSI, mengatakan, pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp 360 miliar untuk membangun timnas di semua level. Ini anggaran 2012. "Tahun kemarin, kami mendapat bantuan dana Rp 23 miliar dari pemerintah. Ini kita pakai, di antaranya untuk SEA Games XXVI dan penyisihan Pra Piala Dunia 2014 zona Asia. Ini hanya untuk timnas, bukan operasional," kata Djohar dalam perbincangan santai dengan SuperSoccer di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurut Djohar, mencapai prestasi membutuhkan dana yang besar. PSSI sendiri sudah menjalankan program pembinaan usia dini dari berbagai jenjang. Yang menarik, dana yang besar tak ada artinya jika tak didasari manajemen keuangan yang bagus. Oleh karena itulah, PSSI menggandeng Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Ini sejarah bagi PSSI. Ke depan, kita harus lebih baik. Kita minta semua untuk fair play, termasuk manajemen keuangan PSSI. Kita perlu kepercayaan masyarakat. Prestasi butuh dana besar," kata Djohar. PSSI berjanji, semua penerimaan akan dilaporkan kepada publik, termasuk pengeluaran. Dengan manajemen keuangan yang baik, sepak bola Indonesia diharapkan sudah bisa mentas di Piala Dunia 2020. Di kancah internasional, tim "Merah Putih" dipandang sebelah mata. Sebagai fakta, Indonesia yang diwakili timnas senior tersisih dari babak kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 zona Asia. Dari lima laga yang dilakoni Indonesia di Grup E, tim yang ditukangi Wim Rijsbergen tak sekalipun menang. Yang membanggakan, timnas U-23 kita lolos ke final SEA Games XXVI 2011 setelah 14 tahun. Terakhir, Indonesia masuk final tahun 1997. Kala itu, Bejo Sugiantoro dan kawan-kawan kalah adu penalti dari Thailand. Kita berharap, timnas, dengan dana yang kuat serta manajemen keuangan yang bagus, mampu meraih hasil memuaskan. Dengan kata lain, jika sukses mengatur keuangan dengan baik, maka timnas akan memiliki dasar yang kokoh.

Rahmad Darmawan Ingin Latih Timnas Senior PDF Print

JAKARTA– Rahmad ‘RD’ Darmawan memiliki cita-cita selepas mundur menangani tim nasional (timnas) U-23 Indonesia. Dia ingin melatih timnas senior jika mendapat kepercayaan dari PSSI. Keinginan itu dilontarkan mantan pelatih Persija Jakarta ini saat datang ke Kantor PSSI di Senayan,Jakarta,kemarin.Kedatangannya sengaja menemui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Tri Goestoro sekaligus resmi melepaskan jabatannya sebagai pelatih timnas U-23 sejak sebulan lalu. Sayang,keinginan RD tak terpenuhi.Pelatih asal Metro,Lampung,ini gagal bertemu Tri karena tuan rumah tak ada di tempat. ”Hari ini (kemarin),saya ingin bertemu Pak Sekjen.Tapi,karena Sekjen sakit,saya diterima staf beliau,”kata RD. Hari ini memang tepat satu bulan setelah pengajuan mundur saya menukangi timnas U-23.Saya tetap bercita-cita menukangi timnas senior,karena saya sudah memulainya dari melatih timnas U-23,”ungkap RD,di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK),Jakarta,kemarin. RD memang ingin menjabat posisi pelatih timnas senior dan mantan pelatih Sriwijaya FC (SFC) ini siap jika jasanya kembali dibutuhkan suatu saat nanti.Menurut dia, melatih timnas senior adalah posisi yang ingin dijalaninya,karena RD ingin mencoba kemampuannya saat melatih timnas senior Indonesia pada masa akan datang. Saat ini,posisi RD di timnas U-23 sudah dilimpahkan kepada asistennya,Aji Santoso.Penunjukan Aji sebagai suksesor RD di timnas U-23 sudah resmi disampaikan PSSI dalam Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Hotel Crown,Jakarta,Selasa (10/1). Aji pun langsung ditugaskan mempersiapkan timnas U-23 saat menjalani laga terakhir Pra-Piala Dunia (PPD) 2014 Zona Asia Grup E kontra Bahrain,29 Februari mendatang. PSSI ingin menerjunkan pemain-pemain timnas muda Merah Putihyang digabung dengan skuad timnas senior sebagai ajang uji coba para pemain muda Indonesia. “Saya pikir Aji mempunyai kualitas yang baik untuk posisi tersebut.Dia memiliki pengalaman bagus sebagai pelatih di timnas U-23.Dia juga mempunyai pengalaman bagus saat membawa tim PON Jatim juara,” kata RD. “Tidak hanya penunjukan Aji sebagai pelatih U-23 yang baik.Diposisikannya Widodo (Cahyono Putro) sebagai pelatih timnas U-21 juga baik bagi saya.Dia mempunyai pengalaman sebagai asisten pelatih timnas pada tiga pelatih yang berbeda,seperti Bendol (Benny Dollo),Alfred (Riedl),dan juga saya di timnas U-23.Saya rasa ini saatnya Widodo menjadi pelatih kepala,”sambung RD. Sementara itu,soal masa depannya sebagai pelatih selepas mundur dari timnas U-23,RD mengaku masih melakukan beberapa pendekatan dengan berbagai klub.Adanya isu pelatih berusia 45 tahun ini akan digaet Pelita Jaya Karawang, RD menyatakan komunikasi dirinya dengan manajemen The Young Guns,julukan Pelita Jaya,malah semakin renggang. “Soal pembicaraan saya dengan pihak Pelita Jaya memang belum ada putusan sampai sejauh ini.Kabar terakhir malah jadi semakin jauh kemungkinan tersebut.Tapi,kemungkinan besar dalam tiga sampai empat hari ke depan ada perkembangan baru soal tim mana yang akan saya latih,”tandas RD.