Sabtu, 21 Januari 2012

Jalankan Program PSSI, Imran Cup 2012 Digelar

Bola.net - Hiruk pikuk yang terjadi di PSSI, ternyata tidak mempengaruhi pembinaan usia muda yang terus digagas otoritas tertinggi sepak bola Indonesia tersebut. Terutama, penyelenggaraan di tingkat Sekolah Sepak Bola (SBB). Bahkan, Imran Cup 2012, resmi digelar di lapangan Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, 21-22 Januari.

Beruntung, dalam kesempatan pembuka tersebut, dihadiri wakil Ketua Umum PSSI, Farid Rahman.
Sebagai catatan, Imran Cup 2012, yang diikuti peserta U-10 sebanyak 22 tim dan U-13 sebanyak 30, merupakan kompetisi antar SSB se-Jabodetabek yang diprakarsai HM Zuchli Imran Putra SH, notabene anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

"Kami berupaya menggairahkan minat peserta dengan menyediakan uang pembinaan yang sangat besar. Sedangkan mekanisme pertandingan, untuk kategori U-10 dibagi enam grup dan U-13, dibagi delapan grup," terang HM Zuchli Imran Putra, kepada Bola.net.

"Semoga saja, program-program ini tidak terpengaruh karena penting untuk masa depan Indonesia. Saya berusaha untuk memberi yang terbaik. Tapi, saya juga perlu dukungan dari pihak-pihak terkait," tukasnya.

Lebih jauh Imran mengatakan, turnamen tersebut adalah bagian dari upaya melakukan pembinaan sepak bola secara berkelanjutan. Turnamen ini akan menjadi cikal-bakal pembentukan pemain berdasarkan kelompok umur. Dia kembali menambahkan, pembinaan sepak bola usia muda akan dilakukan secara berkesinambungan. Tahun depan, dirinya juga akan mengintensifkan pembinaan di kelompok umur mulai 10 tahun.

"Pilar utama keberhasilan tim sepak bola di kancah internasional adalah pembinaan usia muda. Kami akan terus berupaya menggandeng semua stakeholder untuk mendorong terciptanya sistem pembinaan yang ideal. Jadi, ke depan pembinaan ini sudah berjalan berdasarkan sistem, lebih terlembagakan secara rapi," paparnya.

Menurutnya, sebenarnya banyak talenta muda bagus di Jabodetabek. Sayangnya, talenta-talenta muda itu selama ini belum mengecap pola pembinaan yang memadai, mulai dari pembentukan teknik bermain, karakter pemain, hingga asupan gizi.

"Ke depan, kita dorong pola pembinaan yang tak hanya technical heavy, tapi juga menekankan pada terbentuknya karakter pemain yang kuat, seperti tak kenal menyerah, sportif, dan respek kepada lawan," paparnya.

"Dengan adanya kegiatan semacam ini, setidaknya ikut menjalankan delapan program pembinaan yang telah dirumuskan PSSI untuk membina dan melahirkan talenta-talenta nomor wahid Indonesia. Di antaranya, yakni mengadakan kompetisi untuk kelompok usia U-12, U-14, U-16 dan U-18 antar SSB di level Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI," sambung Farid menimpali Imran.

Tidak lupa Farid berpesan, semoga Imran Cup 2012 dapat berjalan lancar dan berkualitas serta bisa melahirkan pemain-pemain sepak bola profesional tangguh yang muaranya ke pentas nasional. Selanjutnya, dia juga berharap di daerah lain muncul Imran- Imran baru yang rela berkorban untuk membangun sepak bola dari usia dini.
"Ke depannya, saya menginginkan agar SSB yang ada, dapat melakukan standarisasi kurikulum untuk sekolah sepak bola di seluruh Indonesia. Kurikulum tersebut akan dibuat berjenjang berdasar kelompok umur. Setelah rampung, kurikulum tersebut menjadi pedoman dalam membentuk pemain sepak bola," tuturnya.

Farid juga menyoroti pembinaan sepak bola usia muda Indonesia selama ini dianggap jalan di tempat. Tidak adanya kompetisi junior yang berjenjang menjadi salah satu masalah krusial yang diapungkan.

"Karena itu, SSB harus menjadi fondasi dalam sepak bola usia muda dan tidak melulu soal kompetisi di tingkat senior (profesional). Selain itu, untuk meningkatkan mutu SSB, para pembinannya akan diwajibkan memiliki standar lisensi kepelatihan untuk pesepak bola usia muda. Minimal, mereka sudah mengantongi Lisensi C," pungkasnya.
 (esa/zul)

Pra-Kongres Dihadiri 488 Anggota

Bola.net - Sebanyak 488 anggota menghadiri Pra-Kongres yang digagas Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KSPI) di Swiss Bel Hotel, Mangga Besar, Jakarta, Sabtu malam.

Sekretaris Jenderal KPSI, Hinca Pandjaitan, menyatakan Pra-Kongres dihadiri 488 anggota PSSI terdiri dari 464 klub dan 24 Pengprov PSSI. Pra-Kongres ini dilaksanakan setelah adanya surat FIFA beberapa waktu lalu.

Pra-Kongres KPSI ini tidak dihadiri pengurus PSSI. Namun dihadiri oleh perwakilan dari Komite Olahraga Negara Indonesia (KONI) Pusat.

Acara yang dipimpin Ketua KPSI Toni Apriliani itu membeberkan salah satu agenda penting Pra-Kongres adalah menyusun format dan melakukan persiapan membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan.

Menurut dia, pihaknya melakukan persiapan, seandainya nanti PSSI tidak menjalankan Kongres sesuai statuta dan imbauan FIFA serta AFC. Pada saat penentuan nama KP dan KBP sempat ramai interupsi.

KPSI juga telah menetapkan manifesto PSSI baru sebagai landasan membangun sepakbola Indonesia yang lebih maju. (ant/end)

PSDS Bantah Kirimkan Wakilnya di Pra-Kongres KPSI

Bola.net - Pengurus klub Persatuan Sepak Bola Deli Serdang (PSDS), membantah kabar yang menyebutkan bahwa mereka mengirim utusan untuk mengikuti Pra-Kongres Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia di Jakarta, Sabtu (21/1).

"Kami tidak mengirim utusan ke Pra-Kongres KPSI di Jakarta," kata Sekretaris Umum PSDS Erwin Nurdin Pelos.

Alasan PSDS tidak mengirim secara resmi utusan ke Pra-Kongres karena acara itu bukan sebuah kegiatan resmi yang diselenggarakan oleh PSSI.

PSDS sebagai salah satu klub yang bernaung di bawah PSSI, lanjut dia, hingga kini masih berkomitmen mematuhi peraturan yang berlaku di tubuh induk organisasi olahraga sepak bola nasional itu.

"Apa pun hasil keputusan Pra-Kongres KPSI, termasuk mengenai penyelenggaraan Kongres Luar Biasa PSSI akan kami dukung bila keputusan tersebut diakui dan didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta KONI," paparnya.

Berbahasa dalam sepakbola ternyata penting

Dalam literatur diajarkan dua fungsi bahasa. Fungsi umum dan fungsi khusus. Salah satu fungsi umum bahasa digambarkan sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan, maksud atau tujuan yang diungkapkan melalui bahasa. Baik bahasa ujaran maupun tulisan. Bahasa berfungsi dengan baik jika pendengar atau pembaca memahami substansi dan isi apa yang dimaksud pembicara untuk bahasa lisan–dan pembaca untuk bahasa tulisan. Meskipun demikian perbedaan interpretasi bisa terjadi, karena perbedaan latar belakang pendidikan atau pengetahuan, budaya, atau tingkat kecerdasan. Maka dikenal metode interpretasi.

Lho..lalu apa hubungannya dengan sepakbola?

Soal interpretasi sempat menjadi diskusi ramai dan menarik di mikroblog ini. Terkait datangnya surat FIFA yang ditujukan ke PSSI pada tanggal 13 Januari lalu. Anggap hal itu sudah berlalu, meskipun ada beberapa penafsir dengan dasar ‘interest’ tertentu, ya biarlah itu menjadi bagian dari pengaruh politik si penafsir.

Tetapi problem itu menjadi dasar pijak saya untuk sedikit membahas betapa pentingnya perumusan bahasa dalam sepakbola. Tentu belum lepas dari ingatan kita ketika seorang terpidana, bisa melanggengkan kekuasannya untuk menjadi ketua PSSI, hanya dengan bermain kata (bahasa) dan menambahkan kata ’sedang’ menjalani pidana. Sehingga mantan terpidana masih bisa mengamankan jabatan itu ketika telah menjalani pidananya, karena sudah tidak ’sedang’ lagi. Hebat…euy..

Kalimat (dan bahasa) sejenis terlihat juga dalam statuta PSSI, yang berpotensi menimbulkan polemik. Terutama menjelang Konggres PSSI 18 Maret 2012 mendatang. Misalnya kalimat dalam artikel 23 (1) butir a statuta PSSI ini:

The Congress is composed of 108 delegates that are allocated as
follows:

a. 18 Super League Clubs (one delegate per each club).

Jelas kalimat “18 Super League Clubs” terlalu spesifik bagi sebuah statuta dengan jangkauan waktu yang panjang, dan nama liga yang bisa berubah setiap saat. Karena berubahnya sponsor. Bagaimana jika tiga tahun kemudian liga disponsori perusahaan cendol? dan berubah nama menjadi “Cendol League”? Sementara bunyi statutanya ‘Super League’? Apakah berarti kongres tidak bisa diadakan karena saat ini semua klub menjadi anggota liga cendol?

Atau sebaliknya peserta liga cendol enggal boleh hadir? yang boleh hadir hanya mereka yang masih bernama Super League? Hehehe…. ya kalau kebetulan mereka masih eksis dan legal, kalau sudah masuk ‘liga cendol’ semua? Enggak jadi konggres dong…!

Dalam hal seperti itu interpretasi harus dilakukan secara ’substantif’ bukan tekstual. Dalam pengetahuan saya tafsir tekstual juga tidak ada. Tetapi penafsiran gramatikal ada, yang dilakukan secara utuh dengan melihat ketentuan2 lainnya. Tidak cuma satu artikel. Dengan cara ini dapat dibaca maksud pembentuk peraturan, jika yang dimaksud bukanlah yang sesuai nama liga, tetapi yang substantif liga yang mempunyai kedudukan dan posisi (legal) yang sama dengan nama itu.

Pentingnya bahasa ini, saya kira bisa menjadi salah satu agenda konggres PSSI yang akan datang. Dengan merumuskan ulang statuta yang merujuk pada maksud peserta konggres. Dengan menginventarisasi berbagai rumusan statuta yang ambigu, terlalu spesifik, atau mengandung interest politik sebagai warisan zaman kegelapan di masa lalu. Tentu di samping agenda utama seperti yang diamantkan FIFA dalam suratnya kemarin.

Ini relevan mengingat pembersihan politikus dengan berbagai interest masih bisa membayangi dalam beberapa tahun ke depan.
Tujuan utama berdirinya KPSI dengan mengusung digelarnya KLB adalah untuk melengserkan Prof. Djohar Arifin sebagai Ketum PSSI yang sah di mata FIFA .. Namun hal yang mengganjal adalah KPSI diprakarsai oleh orang" PSSI di era Nurdin Halid yang mana reputasi buruk mereka sudah kita ketahui bersama ..
Niat KPSI dengan menyebut" ingin menyelamatkan pesepakbolaan Indonesia sepertinya perlu kembali di pertanyaakan ..

Sebenarnya apa yang ingin mereka selamatkan ?
Apakah murni untuk pesepakbolaan Indonesia, atau malah menyelamatkan eksistensi mereka mereka dengan kembali mendirikan PSSI rezim NH ?
Pikirkan itu !!

Hadapi Semen Padang, Arema Siapkan Serangan Balik

Arema Indonesia menyiapkan strategi serangan balik ketika menghadapi Semen Padang di Stadion Agus Salim, Padang, Minggu (22/1) sore pada lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI).

Media Officer Arema, Noor Ramadhan, dalam keterangan pers yang diterima wartawan di Malang, Sabtu (21/1) mengatakan, serangan balik diperlukan karena komposisi pemain Semen Padang sangat bagus, bahkan sepanjang kompetisi LPI belum terkalahkan.

"Semen Padang adalah tim bagus dan mempunyai komposisi pemain yang bagus pula. Oleh karena itu, sebagai tim tamu kita akan mengandalkan serangan balik,"

Noor mengatakan, saat ini yang sedang diperbaiki dalam komposisi tim Arema adalah pemain belakang, sebab dalam dua laga terakhir gawang Arema yang dijaga Kurnia Meiga kebobolan empat gol, yakni dari Persija Jakarta tiga gol dan Persiraja satu gol.

"Perbaikan lini belakang menjadi fokus utama kami dalam menghadapi Semen Padang, sebab kami tidak mau menjadi lumbung gol bagi tim tuan rumah,"

Noor mengakui, pihaknya telah mengantongi sedikit banyak kekuatan Semen Padang, meski demikian perlu kewaspadaan tinggi karena materi pemain Semen Padang sangat berkualitas dan memiliki kolektifitas permainan yang baik.

"Kolektifitas permainan Semen Padang sangat bagus, sehingga kondisi ini yang kemudian menjadikan mereka berada di puncak klasemen LPI," terangnya.

Laga Pelita Jaya-Persija Dipindah Ke Solo

Pelita Jaya Karawang, yang menjamu Persija Jakarta pada lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012, memindahkan lokasi pertandingan di Stadion Manahan Solo, Senin (23/1) petang, karena faktor keamanan.

"Pelita Jaya selaku tuan rumah tidak dapat menggelar laga di Stadion Singaperbangsa Karawang karena tidak diizinkan kepolisian setempat. Oleh karena itu, Pelita menunjuk Stadion Manahan Solo sebagai tempat pertandingan," kata Ketua Panita Pelaksana Pelita Jaya Bambang Suhendra di Solo, Sabtu.

"Tidak diizinkan laga Pelita Jaya lawan Persija, karena faktor keamanan. Selain itu, kondisi stadion di Karawang juga tidak mendukung karena kapasitas tempat duduk juga hanya bisa menampung 10 ribu penonton," katanya.

Menurut dia, ditunjuknya Stadion Manahan Solo sebagai lokasi laga Pelita melawan Persija, karena kondisi lapangan representatif dan panpel lokal sudah punya pengalaman menggelar laga sekelas ISL.

Menurut dia, kedua tim Sabtu ini tiba di Solo, dan mereka mulai melakukan uji coba lapangan di Stadion Manahan, Minggu (22/1) sore. Laga Pelita-Persija dimulai pada pukul 15.30 WIB.

Mengenai harga tiket masuk stadion, kata dia, panpel telah menyiapkan sebanyak 21 ribu lembar yang terdiri atas kelas ekonomi seharga Rp10.000/lembar, dan tribun tertutup di barat, yakni Rp20 ribu, dan Rp30 ribu.

Pelita Jaya sebagai klub profesional yang kini ditangani pelatih baru, yakni Rahmad Darmawan, bakal memiliki motivasi dan semangat baru.

Menurut Pelatih Pelita Jaya Karawang Rahmad Darmawan, jadwal kompetisi yang padat tersebut bukan suatu kendala bagi klub profesional karena porsi latihan dan istirahat serta gizi pemain telah diatur dengan baik.

Rahmad Darmawan yakin dalam pertandingan melawan Persija yang digelar di Solo ini, Greg Nwokolo (depan), Safee Sali (depan), dan pemain Pelita lainnya akan mampu bermain maksimal.

Menurut dia, melihat kekuatan Persija Jakarta tidak bisa dianggap enteng karena tim asuhan Pelatih Iwan Setiawan memiliki pemain berpengalaman, di antaranya, Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, dan Hasim Kipauw, pemain nasional Usia 23 yang tampil gemilang.

Menurut Ketua Panpel Persis Solo Paulus Haryoto, pihaknya sudah berkoordinasi dengan suporter Pasoepati untuk mengawal kehadiran Suporter Jakmania di Stadion Manahan Solo.

"Surat izin laga Pelita Jaya-Persija sudah turun, dan diperkirakan ratusan suporter Jakmania akan hadir mendukung kesebelasannya," katanya.

Persisam Merasa Sedang 'Dikerjai' Wasit ISL

Persisam Putra Samarinda merasa dikerjai oleh wasit Setiono yang memimpin pertandingan derby antara Persiba Balikpapan menghadapi Persisam pada lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) di Stadion Persiba Balikpapan, Sabtu (21/01).

Manager tim Persisam Agus Coeng Setiawan yang dihubungi dari Samarinda mengatakan, gol ketiga pemain Persiba Matsunaga yang menyebabkan kekalahan timnya itu murni off side.

"Dari rekaman pertandingan, jelas ada dua pemain Persiba berada di belakang jauh dari pemain belakang kita, tapi wasit tetap mengesahkan gol tersebut," jelas Agus Coeng.

Atas kepemimpinan pengadil pertandingan yang dianggap merugikan tersebut, Persisam akan melayangkan surat protes resmi kepada BLI, untuk mengevaluasi wasit pemimpin pertandingan pada laga derby tersebut.

"Kalau kondisi seperti ini tetap dibiarkan begitu saja, maka bisa mencederai sepak bola Indonesia yang katanya menginginkan kompetisi yang sehat, "fair play" dan ada perubahan yang lebih baik dari tahun lalu," kata Agus Coeng.

Memang Coeng sadar bahwa protes yang dia layangkan tidak akan mengubah hasil pertandingan, namun Coeng mengakui bahwa tujuan pihaknya memberikan reaksi keras kepada wasit supaya PT Liga Indonesia terus berbenah untuk menciptakan kompetisi bermutu di Indonesia.

"Kami berharap kedepan tidak ada lagi wasit-wasit seperti ini, karena bukan hanya kasihan kepada pemain kita, tapi secara utuh juga mencederai sepak bola Indonesia," tegas Agus Coeng.

Pada pertandingan derby tersebut, awalnya Persisam yang bertindak sebagai tamu mampu menahan imbang tuan rumah dengan skor (2-2), namun sayangnya pada menit terakhir Matsunaga bisa mencetak gol penentu kemenangan tuan rumah, meskipun gol tersebut penuh kontroversi.

"Yang saya takutkan dari hasil ini, pemain kita bisa down dan menganggap semua pertandingan tandang bakal sulit untuk mendapatkan poin, itu saja yang perlu kita hindari," tegas Agus Coeng.

‎"Demi Timnas, PSM Kehilangan 11 Pemain"

Jadwal laga away PSM melawan Bontang FC (BFC) masih cukup jauh, yakni 4 Februari mendatang. Namun sejak jauh-jauh hari pelatih PSM Petar Segrt harus berpikir keras meracik tim yang akan dibawa ke Bontang. Sebab PSM bakal kehilangan sedikitnya 11 pemain.

"Saya memang cukup kesulitan saat away ke Bontang karena lima pemain saya saat ini bergabung dengan timnas U-21 mengikuti TC di Sentul. Sedangkan enam pemain lainnya bersiap mengikuti seleksti Timnas U-23 tanggal 29 Januari sampai 3 Februari mendatang," kata Petar, seperti dilansir PT LPIS, Sabtu (21/1/2012).

Pelatih asal Kroasia itu menyadari inilah risiko sebuah tim yang banyak dihuni pemain muda. Tenaga mereka sekarang sangat dibutuhkan timnas, dan Petar memberikan dukungan penuh.
"Apalagi itu adalah impian mereka," imbuhnya.

Tapi Petar berharap PSSI mau memberikan dispensasi kepada 11 pemain tersebut agar bisa membela PSM dalam pertandingan lanjutan Indonesian Premier League (IPL). Toh begitu kemungkinan buruk tetap dia pikirkan.

"Saya harus menyiapkan beberapa strategi karena belum bisa memastikan apakah diijinkan PSSI meminjam beberapa pemain PSM untuk laga melawan Bontang nanti," aku mantan pelatih Bali Devata itu.

Seperti diberitakan, lima pemain PSM saat ini sedang mengikuti TC Timnas U-21. Mereka adalah Achmad Hisyam, Fadly M, Kurniawan, I Made Dwi Aryadana, dan Anugerah Agung Rosyam. Sedangkan enam pemain lain yang akan mengikuti seleksti Timnas U-23 yaitu AM Guntur (kiper), Aditya Putra Dewa, M Aswar, M Jufri, Ismail Haris serta Rasul Zainuddin

Hasil Putusan Pra-Kongres KPSI-PSSI:

1. Tentang Liga Amatir, pengelolanya adalah Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI). Sesuai dengan hasil Kongres di Bali 2010. Sebagai CEO, ditetapkan Syauqi Soeratno.

2. Membacakan dan mengesahkan paradigma baru PSSI (pengganti kata manifesto). Antara lain, melakukan reformasi terhadap Statuta. Khususnya tiga aspek, kedaulatan anggota, struktur organisasi, dan solusi kebijakan, memberikan penguatan dan pengesahan liga profesional, yang independent.

3. 99 persen saham ada di tangan PT Liga Indonesia selaku pengelola kompetetisi profesional, 1 persen menjadi miliki PSSI.

4. Penguatan kepada kedaulatan klub.

5. Melakukan komunikasi dengan FIFA, AFC, Pemerintah dan Masyarakat (DPR).

6. Memproteksi kredibilitas PSSI, dari tindakan oknum-oknum PSSI yang melakukan tindakan hukum yang tidak sesuai dengan amanah dengan statuta PSSI, tidak menjalankan hasil Kongres Bali, serta tidak mengambil keputusan pada level rapat Komite Eksekutif, sebagai diamanatkan dalam Pasal 38 statuta PSSI.

7. Memutuskan memecat Djohar Arifin Husin, Farid Rachman, Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, Tuty Dau, Widodo Santoso, dan Bob Hippy sebagai Komite Eksektif (Exco) karena melanggar statuta PSSI Pasal 4 ayat 1.d Tentang kegagalan melindungi anggota. Pasal 4 ayat 1.e, tentang kegagalan mencegah, pelanggaran statuta dan regulasi lainnya. Pasal 40 ayat 2 tentang kegagalan menjalankan keputusan Kongres Bali. Dan Pasal 38 sebaliknya.

8. Tetap menyatakan, mengukuhkan serta mengakui empat angggota Exco PSSI, yakni La Nyalla Mattaliti, Robertho Rouw, Tonny Apriliani dan Erwin Dwi Budiawan, karena secara nyata telah melaksanakan kewajiban hukum untuk menjalankan Statuta PSSI dengan benar.

9. Menyatakan dengan tegas menolak, hasil-hasil keputusan yang dikeluarkan Komite Etik PSSI yang dibentuk secara cacat hukum dan cacat etika dan melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak dilakukan secara independen, melainkan berselingkuh dengan wakil ketua umum PSSI dan bekerja di bawah tekanan, intimidasi dan kontrol orang lain, dan karena membubarkan dan memecat ketua dan anggota Komite Etik PSSI.

10. Penegasan kembali pengelola Liga Amatir adalah Badan Liga Amatir Indonesia. Sesuia dengan Kongres di Bali 2011.

11. Menetapkan Kick-off, Divisi I pada 24 Maret 2012, Divisi II pada 12 April 2012, sedang Divisi III pada 30 April 2012 di masing-masing provinsi.

12. Menetapkan untuk memberikan ke peserta, mengikuti kompetisi, bukan subsidi, besarannya Rp25-200 juta. Untuk Divisi III distribusi hak ke pesertaan diserahkan kepada Pengprov PSSI masing-masing. Dengan catatan, agar BLAI secara terus menerus melakukan koordinasi lanjutan.

13. Menetapkan restrukturisasi pelaksanaan liga amatir dengan proyeksi hak peserta kompetisi menjadi paling kecil Rp25 juta sampai Rp3 miliar, setelah terlebih dahulu statuta PSSI di revisi.

14. Selanjutnya menolak Komite Disiplin yang dijatuhkan untuk klub ofisial, perangkat pertandingan dan lain-lain.

15. Memastikan posisi legal PT Liga Indonesia, sebagai pengelola Liga Super Indonesia dan Divisi Utama Liga Indonesia.

16. Tidak ada satu orang pun, peserta ini, yang telah memberi dukungan untuk Kongres Luar Biasa (KLB), mencabutnya.

Sergio Van Dijk is Back

setelah menderita cedera pada bulan desember selama dua minggu, kini Sergio Van Dijk telah kembali bertanding sejak akhir Desember, Combacknya cukup luar biasa, dalam 4 Pertandingan terakhir, dia sukses mencetak 5 Gol termasuk pada laga siang ini melawan Central Coast Mariners, dia sukses mencetak 1 gol, kendati timnya gagal meraih kemenangan.

Pemain yang akan segera menjadi WNI ini total musim ini telah mencetak 6 gol, terpaut 4 gol dari top skorer sementara yang dipegang Berisha dari Brisbane Roar (Club Milik Keluarga Bakrie). saat ini Adelaide United berada di Posisi ke 8 dari 10 tim, sedangkan Club Brisbane Roar milik Bakrie berada di Posisi Runner Up di bawah Central Coast terpaut 11 Poin..

Berikut 4 Laga Terakhir Adelaide, dimana Van Dijk selalu mencetak gol

21/01/12 A-L Central Coast 3 - 2 Adelaide United 1 Gol
13/01/12 A-L Melbourne Victory 1 - 1 Adelaide United 1 Gol
07/01/12 A-L Adelaide United 1 - 1 Brisbane Roar 1 Gol
04/01/12 A-L Melbourne Heart 1 - 3 Adelaide United 2 Gol

Keterangan :
A-L = Australia League diikuti 10 Tim

Kongres Tahunan PSSI Bukti FIFA tak Gubris KPSI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok yang mengaku penyelamat sepakbola Indonesia dikatakan oleh juru bicara PSSI Eddi Elison tidak perlu ditanggapi serius, karena tidak dikenal dalam statuta PSSI maupun FIFA.

"Oleh karena itu masyarakat sepakbola Indonesia perlu mewaspadai niatannya itu, benar demi persepakbolaan nasisonal atau hanya demi kepentingan individu atau kelompok tertentu, dengan tujuan tertentu pula," ungkap Eddi Elison dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (21/1/2012).

Menurut Eddi Elison, di statuta PSSI yang merupakan adopsi dari Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) tidak mengenal adanya KPSI yang salah satu produknya menggelar kompetisi.

"Slogan untuk menyelamatkan sepakbola itu hanya akal-akalan saja untuk mencari simpati masyarakat, karena faktanya tidak ada yang perlu diselamatkan. PSSI saat ini sedang melaksanakan semua apa yang digariskan FIFA, sesuai dengan surat tertanggal 13 Januari lalu.” papar Eddi Elison.

Untuk itulah, Eddi Elison berharap kepada masyarakat sepakbola Indonesia yang masih murni ingin prestasi sepakbola ditingkatkan untuk mendukung pengurus PSSI sekarang ini dalam usaha memajukan sepakbola Indonesia.

"Tgl 12/1 lalu PSSI melakukan kerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, itu artinya pengurus PSSI sekarang ini sungguh-sungguh ingin memajukan sepakbola Indonesia tidak hanya saja masalah tanggung jawab prestasi pemain, tetapi hingga masalah keuangan pun harus benar-benar ada tanggungjawabanya. Masyarakat harus tahu bagaimana pemasukan dan pengeluaran uang. Hal tersebut belum pernah terjadi dalam kepengurusan-kepengurusan yang lalu " urai Eddi Elison.

Seperti diungkapkan Ketum PSSI Djohar Arifin Husin, sambutan terhadap penandatangan MoU tersebut sangat positif, sehingga mendorong PSSI dalam langkah berikutnya akan melaksanakan pula kerja sama dengan lembaga-lembaga Negara lainnya, di antaranya KPK.

Sebagai penutup Eddi Elison menyatakan, bukti bahwa FIFA sama sekali tidak menanggapi KLB-nya KPSI, telah meminta PSSI melakukan Kongres Tahunan yang sudah dijadwalkan PSSI 18 Maret mendatang dan saat ini sedang mempersiapkannya sesuai dengan prosedur yang ditentukan statuta PSSI.

Tanggal 2-3 Februari 2012 mendatang, Pengurus lengkap PSSI akan melaksanakan Rapat Kerja menyusun program dan segala sesuatunya untuk disampaikan kepada Rapat Exco.

Kartu Merah Sakyi dan Ilham Skenario Mafia Wasit? Persibholic.com

MANAJER Persib Bandung, Umuh Muchtar mensinyalir bahwa kartu merah yang diterima M. Ilham dan Moses Sakyi pada laga kontra Persisam Samarinda di Stadion Segiri, Selasa (17/1/2012) lalu merupakan bagian dari skenario mafia wasit. Skenario ini digulirkan agar Skuad Persib Bandung dalam keadaan lemah saat menjamu PSPS Pekanbaru pada tanggal 24 Januari 2012 mendatang.

“Ini kerjaan mafia wasit. Mereka sengaja membuang tiga pemain kita menjelang lawan PSPS Pekanbaru,” tegas Umuh kepada persibholic.com usai memantau latihan Skuad Persib Bandung di lapangan Brigif 15 Kujang II Kostrad, Kota Cimahi, Jumat sore (21/1/2012).

Umuh memaparkan bahwa indikasi upaya pelemahan Skuad Persib tersebut sangatlah kuat. Pasalnya, M. Ilham dan Moses Sakyi tidaklah pantas menerima kartu merah. Menurut Umuh, wasit Prasetyo Hadi yang memimpin pertandingan tersebut memang sengaja membuang

“Lihat saja Moses, dia kan tidak pantas dapat kartu kuning. Dia kan bukan pelempar bola, tapi Nasuha yang akan mengambil. Dan kartu merah kedua (M. Ilham) juga tidak masuk akal,” ungkapnya.

“Jadi ini memang kerjaan mafia wasit. Mereka sengaja membuang tiga pemain pilar kita (M. Ilham, Moses Sakyi dan Hariono). Tujuanya agar nanti tim lawan bisa lebih mudah mendapatkan hasil draw atau seri,” tandasnya ( Ari Syahril Ramadhan )

Wenger: Libas United, Pijakan ke Empat Besar

Bola.net - Arsene Wenger mendesak skuad Arsenal untuk menunjukkan bahwa mereka bisa merangsek ke posisi empat besar dengan mengalahkan Manchester United akhir pekan ini.

The Gunners sudah menderita kekalahan beruntun dari Fulham dan Swansea yang menghambat laju mereka memanjat klasemen, dan jelang laga di Emirates Stadium nanti mereka menguntit Chelsea di posisi keempat dengan jarak empat poin.

Dan Wenger merasa yakin jika penampilan Arsenal melawan tim yang sudah mempermalukan mereka 8-2 di awal musim, akan menjadi respon yang sempurna untuk ambisi tersebut.

"Anda ingin memainkan laga besar dan inilah laga besar yang datang di momen sekarang ketika kami ingin meyakinkan orang bahwa kami mampu bangkit menuju empat besar. Tak ada peluang lebih baik dari lawan Man Utd untuk menunjukkannya," tukas Wenger.

"Kami benar-benar frustrasi karena kami memanfaatkan dua laga terakhir kami dengan amat minimal, kami dua kali unggul dan pada akhirnya kalah. Kami memainkan laga besar, ya, tapi hal lain yang penting adalah kembali ke kebiasaan menang."

"Kami melalui rangkaian penampilan yang kuat sebelumnya, dan kami kehilangan itu dengan cara yang sulit diterima karena semuanya melawan kami dalam dua laga itu - tapi kami harus menerimanya dan menang di akhir pekan nanti," tegas Wenger. (espn/row)