Selasa, 31 Januari 2012

Kebijakan PSSI Dinilai Kian Memecah Belah


Sekretaris Umum Pengurus Provinsi PSSI DI Yogyakarta Dwi Irianto mengatakan kebijakan PSSI Pusat lebih banyak mengakibatkan perpecahan bagi anggotanya termasuk dengan munculnya putusan pembekuan sejumlah pengurus pengrov.

"Jelas PSSI sudah kehilangan kepercayaan dari anggota, sejak awal apapun keputusan yang dikeluarkan selalu memecah-belah dan membuat resah. Dimulai dari pembentukan PT LPIS dan kompetisi sampai menjadi dua. Ini membuktikan kegagalan PSSI, selain makin tumpulnya nurani para pengurusnya," kata Dwi Irianto, Selasa.

Ia melanjutkan kalau hal-hal tersebut membuat perkembangan sepak bola nasional sama sekali tidak kondusif. "Kemunculan dualisme kompetisi dari level tertinggi sampai di bawahnya, pembentukan klub yang kembar hingga pembekuan Pengurus Provinsi PSSI menunjukkan keputusan PSSI Pusat lebih banyak memecah-belah," katanya.

Terakhir putusan PSSI adalah pembekuan sembilan Pengrov yaitu Pengprov PSSI Jawa Timur, PSSI Jawa Barat, PSSI Kalimantan Timur, PSSI DKI Jakarta, PSSI DI Yogyakarta, PSSI Sulawesi Tenggara, PSSI Sulawesi Selatan, PSSI Lampung dan Pengprov PSSI Bengkulu. Pembekuan itu disampaikan oleh Udin Mulyono, staf ahli PSSI.

Menurut Dwi, wajar bila situasi itu mendorong anggota PSSI untuk meminta Kongres Luar Biasa, bahkan anggota yang mengajukan permohonan terus bertambah.

"Bila semula 452 anggota, kini jumlahnya menjadi 504 anggota. Ada klub yang tetap mengikuti kompetisi yang dikelola PT LPIS yang berarti di bawah PSSI. Tapi mereka secara tertulis menyatakan dukungannya untuk menggelar KLB," tambah Dwi.

Dwi menilai pembekuan Pengprov Kaltim dinilai mengada-ada. PSSI memberikan alasan bahwa pembekuan itu atas permintaan Pengcab dan klub-klub anggota, padahal tidak ada permintaan dari mereka agar Pengprov Kaltim dibekukan.

Hal senada juga disampaikan Manajer Persiwa, Agus Santoso, yang merasa prihatin dengan langkah pengurus PSSI yang membuat orang tambah kecewa karena tak melihat itikad baik untuk menyelesaikan kisruh yang ada, bahkan cenderung pamer kekuasaan untuk memberangus klub dan Pengprov yang tidak sejalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar