Jumat, 04 November 2011

19 fakta unik Tentang sepakbola Indonesia

Kadang kita merasa jengah, bosan dan malas untuk mendengar dan melihat wajah sepakbola Indonesia saat ini. Hal ini mungkin wajar karena masyarakat sepakbola di tanah air seringkali dikecewakan karena prestasi yang tidak memuaskan dari Timnas Indonesia saat ini. Prestasi Timnas seakan-akan terus menurun disaat negara-negara tetangga yang dahulu prestasiny...a di bawah Indonesia sekarang malah lebih unggul.

Mungkin inilah pertanyaan yang sering muncul di masyarakat sepakbola Indonesia mengapa dan ada apa dengan sepakbola Indonesia. Selain itu, seringkali kita juga mendengar keluhan masyarakat mengenai sepakbola Indonesia dengan berkata seperti di bawah ini; “Indonesia itu negara kaya, SDM banyak, kenapa tidak ada talenta sepakbola yang bisa mengharumkan nama bangsa”
Dalam hal ini kita singkirkan dahulu mengenai siapa yang salah, karena mencarikambing hitam saja tidak dapat merubah apapun selain pertikaian. Ada baiknya kita lebih mementingkan saran yang membangun (bukan hujatan tanpa fakta yang sering kita dengar akhir-akhir ini).

Untuk itu kita perlu melihat fakta-fakta dilapangan yang terkait dengan prestasi timnas Indonesia. Bahkan kalau disimak dengan jelas sepekbola Indonesia adalah sepakbola ter-unik se dunia, coba simak fakta-fakta tersebut:

1. Hampir semua Nama Klub Sepak Bola Indonesia Berawalan huruf P
2. Cuma di Indonesia, klub dibiayai pemda dimana uangnya diperoleh dari rakyat.
3. Cuma di Indonesia pula, walikota/Bupati/Gubernur merangkap ketua klub.
4. Banyak pejabat di daerah terlibat kasus korupsi hanya gara-gara salah mengelola keuangan klub dengan mencampur adukkan dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah setempat.
5. Bisa jadi, di beberapa daerah, jumlah penonton yang membayar tiket pertandingan dengan yang tidak membayar berbanding 50-50.
6. Di musim hujan, tempat paling strategis menonton pertandingan adalah di bawah pohon tinggi yang menjulang di balik tembok stadion.
7. Penonton Indonesia dikenal fanatik, nekat dan tak takut mati, bahkan mungkin lebih nekat dari Hooligan Inggris. Mereka berani memanjat menara lampu stadion yang tinggi di tengah hujan demi bisa menonton pertandingan secara gratis.
8. Untuk bertahan di tengah kompetisi yang ketat, pemain Indonesia harus dibekali dengan skill sepakbola, lari, dan pencak silat atau tinju. Lari utuk menghindari kejaran penonton suporter atau manajer lawan yang mengamuk karena kalah, pencak silat atau tinju untuk membela diri jika sudah terpojok dengan lawan atau ketika emosi dengan keputusan wasit.
9. Bus klub yang digunakan untuk mengangkut pamain sebaiknya haruslah berlapis baja. Karena jika tidak, bisa ringsek dihadang suporter tim lawan yang menghadang di jalan.
10. Sulit mendapatkan sisi lapangan yang tidak terggenang air ketika hujan di Indonesia.
11. Tak usah takut dengan skorsing yang dijatuhkan oleh komisi disiplin, karena nantinya pasti akan diampuni oleh ketua umum.
12. Jarak laga tandang yang harus dilakoni sebuah klub di Indonesia bisa jadi yang terjauh. Bayangkan jika klub asal Aceh harus terbang ke Papua atau sebaliknya.
13. Di Indonesia, petugas keamanan menghadap ke lapangan bukan ke arah penonton, bahkan beberapa di antaranya terlihat duduk dan bersorak memberi dukungan untuk tim tuan rumah.
14. Cuma di Indonesia, polisi turun tangan melerai dan menangkap dua pemain yang bertikai di lapangan. Bahkan sempat memenjarakannya.
15. Di Indonesia, yang memukul bukan hanya pemain dan offisial, wasit pun tak mau kalah.
16. Kadang-kadang, lapangan juga dijadikan tempat membuang sampah oleh penonton, terutama jika tim kesayangannya kalah.
17. Jika sebelum pertandingan lapangan disterilkan, seringkali akan ditemukan banyak benda berbau klenik di seputaran gawang.
18. Meski telah diperiksa petugas sebelum masuk, masih banyak penonton membunyikan peluit di tengah atau akhir pertandingan. Tidak diketahui dimana mereka menyembunyikan benda terlarang tersebut, kemungkinan di daerah “terlarang” yang bebas razia.
19. Menonton kompetisi liga super Indonesia seperti menonton liga eks-patriat di negeri sendiri, jumlah pemain asing yang dimainkan hampir lebih banyak dari pemain lokal. Sayangnya, kualitas pemain asing rata-rata tidak lebih baik dari pemain lokal. Umumnya mereka lebih besar, tinggi dan garang di lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar