Senin, 14 November 2011

"PELUANG TERTUTUP PPD 2014"

Kegagalan yang didapatkan Timnas Senior Indonesia dalam laga Pra-Piala Dunia tak lepas dari mentoknya prestasi para penggawa tim Garuda Merah Putih saat ini. Hal ini diungkapkan oleh Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi), Ari Wibowo.

Menurut Ari, generasi Bambang Pamungkas dan kawan-kawan, yang selama ini menjadi tulang punggung kekuatan Timnas Indonesia, adalah generasi infotainment. Mereka cuma tersohor di acara-acara TV tapi secara riil tak banyak koleksi medali dan piala yang diraih.

"Bukankah prestasi Timnas Indonesia selama 8 tahun terakhir ini meski sudah dibongkar pasang pemain dan pelatihnya tak pernah beranjak naik ke level yang lebih tinggi? Mana mungkin ada output yang baik jika kualitas kompetisinya tidak baik. Dalam teori produksi, ada input dikonversi menjadi output. Dan proses konversi kematangan seorang pemain adalah dalam sebuah kompetisi. Kompetisi yang dikelola secara kurang baik akan menghasilkan kualitas timnas yang kurang baik pula," ujar Ari pada Bola.net.

Lebih lanjut, Ari mengaku bahwa pernyataannya ini bukanlah upaya untuk membela Pelatih Kepala Timnas Senior, Wim Rijsbergen. Bahkan, menurut Ari, pelatih yang timnya terus menerus kalah seperti Wim wajar-wajar saja jika didepak dan diganti pelatih baru untuk penyegaran.

Saat ini, menurut Ari, adalah semua pihak harus sadar diri bahwa kelas timnas kita ini hanya kompetitif di level Asia Tenggara. Itupun belum langganan jadi juara. Indonesia belum mampu bersaing di level Asia apalagi level dunia.

"Ibarat balap motor, kita ini baru berada di kelas 125 cc, belum 250 cc apalagi 500 cc. Ekspektasi yang berlebihan hanya akan membuat kecewa saja," ujarnya.

Mantan General Manager PSIS Semarang ini berharap agar pengurus PSSI saat ini harus mampu mencetak generasi baru yang lebih kompetitif berlaga di level Asia. Tak perlu bermimpi muluk ikut Piala Dunia. Empat tahun mendatang, menurutnya, PSSI harus memproduksi pemain muda yang bagus melalui kompetisi yang bagus untuk bisa berprestasi di level Asia.

"Regulasi mengurangi slot pemain asing yang semula lima menjadi empat pemain, dan kewajiban memasang tiga pemain U-21 di daftar line-up, dan seorang di antaranya wajib menjadi starter di IPL, adalah sebuah kebijakan yang cerdas dari PSSI," tandasnya.

"Ini akan membuat banyak bibit-bibit bertalenta bagus mendapat kesempatan bermain, dan akan berkembang dengan baik di orbit kompetisi yang bagus karena menjunjung tinggi azas sportivitas dan fairplay. Generasi pemain muda inilah yang di tahun 2015 nanti akan membuat Garuda mampu terbang lebih tinggi dari kepakan sebelumnya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar