Sabtu, 14 Januari 2012

Panser-Snex Tawur, Satu Tewas

SEMARANG, suaramerdeka.com - Ratusan suporter Panser Biru dan Snex terlibat tawuran di tiga titik usai pertandingan PSIS-PSIR Rembang, Sabtu (14/1) malam. Peristiwa itu mengakibatkan satu orang meninggal dan empat luka-luka yang seluruhnya dari pihak SNEX. Korban meninggal ialah Ofik Arangga (19) warga Sidorejo, Kelurahan Cabean RT 02 RW 05, Kecamatan Karangawen, Demak. Adapun korban luka ialah Bagus (19) dan Rio (17), keduanya warga Penjaringan, Kemijen, Semarang Utara serta Basuki dan Ari. Semuanya terluka parah pada bagian kepala akibat pukulan benda tajam. Mereka kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara. Fani Ayu Pratiwi (16), suporter Snex menuturkan kejadian berlangsung antara pukul 19.00 dan 20.00. Saat itu bersama puluhan anggota Snex korwil Karangawen menaiki motor beriringan dari Jatidiri menuju rumah masing-masing. "Sampai di Jalan Majapahit, saya seharusnya berbelok ke kiri menuju Jalan Gajah. Tetapi di situ banyak anak Panser, saya lalu ikut rombongan terus," katanya. Rombongan Fani yang menuju arah Karangawen ternyata sudah ditunggu ratusan Panser. Tawuran pun tak terhindarkan di dua titik yakni di depan Apple Karaoke Jalan Brigjen Sudiarto dan pertigaan Manunggal Jati. Tawuran itu berlangsung tidak seimbang karena Snex kalah jumlah dan sebagian anggotanya perempuan. Tak hanya menyasar laki-laki, para perempuan juga banyak yang menjadi korban. "Saya mau lari tapi dikepung dua laki-laki, motor saya sampai masuk got. Dua orang itu memukuli saya. Ada bapak-bapak di situ tapi saya minta tolong tidak didiamkan saja," kata Upi Eriana (16) warga Margorejo Timur, Tambaksari, Semarang. Sementara itu, keluarga Ofik Anggara langsung bertangisan begitu memastikan kabar meninggalnya korban di RS Ketileng. Ofik ditemukan sudah tidak bernyawa di depan Apotek Kimia Farma Jalan Brigjen Sudiarto. Anggota Polsek Pedurungan kemudian membawa pemuda lulusan SMP itu ke RSUD Ketileng. "Kami dikabari langsung ke sini (RS Ketileng), tidak menyangka kalau kejadiannya seperti ini," kata Kirno, paman korban yang datang bersama kakak korban, Uum Ambarwati. Kapolsek Pedurungan, Kompol Yudi Arto Wiyono mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kasus ini. Tiga saksi telah dimintai keterangan untuk mengetahui kronologis kejadian dan siapa saja yang terlibat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar