Sabtu, 21 Januari 2012

Jalankan Program PSSI, Imran Cup 2012 Digelar

Bola.net - Hiruk pikuk yang terjadi di PSSI, ternyata tidak mempengaruhi pembinaan usia muda yang terus digagas otoritas tertinggi sepak bola Indonesia tersebut. Terutama, penyelenggaraan di tingkat Sekolah Sepak Bola (SBB). Bahkan, Imran Cup 2012, resmi digelar di lapangan Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, 21-22 Januari.

Beruntung, dalam kesempatan pembuka tersebut, dihadiri wakil Ketua Umum PSSI, Farid Rahman.
Sebagai catatan, Imran Cup 2012, yang diikuti peserta U-10 sebanyak 22 tim dan U-13 sebanyak 30, merupakan kompetisi antar SSB se-Jabodetabek yang diprakarsai HM Zuchli Imran Putra SH, notabene anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

"Kami berupaya menggairahkan minat peserta dengan menyediakan uang pembinaan yang sangat besar. Sedangkan mekanisme pertandingan, untuk kategori U-10 dibagi enam grup dan U-13, dibagi delapan grup," terang HM Zuchli Imran Putra, kepada Bola.net.

"Semoga saja, program-program ini tidak terpengaruh karena penting untuk masa depan Indonesia. Saya berusaha untuk memberi yang terbaik. Tapi, saya juga perlu dukungan dari pihak-pihak terkait," tukasnya.

Lebih jauh Imran mengatakan, turnamen tersebut adalah bagian dari upaya melakukan pembinaan sepak bola secara berkelanjutan. Turnamen ini akan menjadi cikal-bakal pembentukan pemain berdasarkan kelompok umur. Dia kembali menambahkan, pembinaan sepak bola usia muda akan dilakukan secara berkesinambungan. Tahun depan, dirinya juga akan mengintensifkan pembinaan di kelompok umur mulai 10 tahun.

"Pilar utama keberhasilan tim sepak bola di kancah internasional adalah pembinaan usia muda. Kami akan terus berupaya menggandeng semua stakeholder untuk mendorong terciptanya sistem pembinaan yang ideal. Jadi, ke depan pembinaan ini sudah berjalan berdasarkan sistem, lebih terlembagakan secara rapi," paparnya.

Menurutnya, sebenarnya banyak talenta muda bagus di Jabodetabek. Sayangnya, talenta-talenta muda itu selama ini belum mengecap pola pembinaan yang memadai, mulai dari pembentukan teknik bermain, karakter pemain, hingga asupan gizi.

"Ke depan, kita dorong pola pembinaan yang tak hanya technical heavy, tapi juga menekankan pada terbentuknya karakter pemain yang kuat, seperti tak kenal menyerah, sportif, dan respek kepada lawan," paparnya.

"Dengan adanya kegiatan semacam ini, setidaknya ikut menjalankan delapan program pembinaan yang telah dirumuskan PSSI untuk membina dan melahirkan talenta-talenta nomor wahid Indonesia. Di antaranya, yakni mengadakan kompetisi untuk kelompok usia U-12, U-14, U-16 dan U-18 antar SSB di level Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI," sambung Farid menimpali Imran.

Tidak lupa Farid berpesan, semoga Imran Cup 2012 dapat berjalan lancar dan berkualitas serta bisa melahirkan pemain-pemain sepak bola profesional tangguh yang muaranya ke pentas nasional. Selanjutnya, dia juga berharap di daerah lain muncul Imran- Imran baru yang rela berkorban untuk membangun sepak bola dari usia dini.
"Ke depannya, saya menginginkan agar SSB yang ada, dapat melakukan standarisasi kurikulum untuk sekolah sepak bola di seluruh Indonesia. Kurikulum tersebut akan dibuat berjenjang berdasar kelompok umur. Setelah rampung, kurikulum tersebut menjadi pedoman dalam membentuk pemain sepak bola," tuturnya.

Farid juga menyoroti pembinaan sepak bola usia muda Indonesia selama ini dianggap jalan di tempat. Tidak adanya kompetisi junior yang berjenjang menjadi salah satu masalah krusial yang diapungkan.

"Karena itu, SSB harus menjadi fondasi dalam sepak bola usia muda dan tidak melulu soal kompetisi di tingkat senior (profesional). Selain itu, untuk meningkatkan mutu SSB, para pembinannya akan diwajibkan memiliki standar lisensi kepelatihan untuk pesepak bola usia muda. Minimal, mereka sudah mengantongi Lisensi C," pungkasnya.
 (esa/zul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar