Tak pelak, pernyataan tersebut pun memancing spekulasi bahwa ada 'pengaturan' dan konspirasi untuk 'mempertemukan' Barcelona dan Real Madrid di Munich.
Sejumlah siasat pun diatur, mulai dari menempatkan Barcelona dan Real Madrid di jalur yang berbeda, yang apabila semua lancar, akan mempertemukan mereka di final.
Cuma ya itu tadi, ternyata siasat dan skenario tersebut tidak berjalan mulus, bahkan bisa dikatakan gagal total. Barcelona disingkirkan Chelsea, sementara Real Madrid ditendang Bayern Munich.
Apa mau dikata, tak ada El Clasico di final Liga Champions musim ini. Mungkin bisa dimengerti juga bila Michel Platini terkejut 'skenario harapannya' tak berjalan mulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar