Rabu, 25 Januari 2012

Feryansyah, Antara Timnas dan Gelar Sarjana

Sorot mata Feryansyah Mas'ud, striker muda Pelita Jaya FC, bergerak liar memandangi mata rekan-rekannya yang terlebih dulu berada di lapangan. Sambil berlari memasuki lapangan, pemuda itu tak henti-hentinya meyakinkan diri bisa melesakkan gol ke gawang Persija Jakarta di sisa waktu laga tersebut.

Feryansyah masuk menjelang menit-menit akhir babak kedua saat Pelita Jaya menjamu Persija Jakarta, Senin 23 Januari 2012. Menggantikan striker Alexander Bajevskie, pemain kelahiran Palembang, 25 Januari 1991 itu diberi kepercayaan oleh pelatih Rahmad Darmawan untuk bisa membuat kejutan saat timnya tertinggal 0-2 dari Persija.

"Sebagai pemain, kapan pun diminta pelatih, kami harus siap. Termasuk bermain pada menit-menit akhir dan saat kondisi tim tertinggal," ujar Feryansyah pada VIVAbola, Selasa 24 Januari 2012.

Meski pada akhirnya Pelita Jaya harus mengakui keunggulan Persija dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) tersebut, bagi Feryansyah, laga di Stadion Manahan Solo itu menjadi cerita tersendiri bagi perjalanan sepakbola yang kini dijalaninya. Sebagai pemain muda, ia mengaku bangga mulai diberikan kepercayaan untuk menjajal kemampuan.

"Sebagai pemain, tentu saya senang diberi kepercayaan untuk tampil. Dan saya saat itu berusaha keras untuk bisa kasih lebih atas kepercayaan itu," ujar pemain dengan nomor punggung 20 itu.

Usai pertandingan, seperti halnya pemain lain, mantan pemain Pelita Jaya U-21 itu langsung menuju ruang ganti dengan wajah tertunduk. Perasaan kecewa lantaran kalah di laga tersebut tak bisa dibohongi oleh senyuman manis yang ia lemparkan kepada suporter yang menyapanya. Bagi pemain seusianya, tentu tidak mudah menerima kekalahan dengan waktu yang cepat.

Feryansyah mengatakan, setiap pertandingan yang dilaluinya bersama Pelita Jaya FC saat ini, ia anggap sebagai modal untuk meniti tangga menuju muara impiannya. Sebagai pemuda yang sejak kecil bermimpi mengikuti jejak idolanya, Bambang Pamungkas, Feryansyah tak segan mengaku berambisi ingin mengenakan kostum tim nasional suatu saat nanti.

"Siapapun ingin mengenakan kaus timnas dengan garuda di dadanya, termasuk saya. Sebagai pemain bola, itulah cita-cita terbesar saya. Mungkin usia saya bisa masuk timnas U-23. Tapi saat ini, saya tidak mau banyak berharap dulu. Saya tahu bagaimana kondisinya. Tapi jika saya dipanggil, saya pasti akan bilang, ya saya siap," tutur striker tersebut.

Namun, bukan hanya impian menjadi punggawa timnas saja yang saat ini tengah bersemayam di lubuk hati Feryansyah. Pemain yang memulai karier sepakbola profesionalnya di Pelita itu mengatakan, keinginan lain yang juga tengah berkecamuk di dadanya saat ini adalah keinginan merengkuh gelar sarjana.

Meski sadar tak bisa menjalani alur pendidikan formal seperti halnya teman-teman seusianya di luar, namun menjadi pesepakbola bukan alasan bagi putra pasangan Mas'ud Dairan dan Zartilawati tersebut untuk meninggalkan bangku sekolah. Saat ini, pemain yang dikenal disiplin itu bahkan tercatat menjadi mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Palembang.

"Impian saya yang lain adalah ingin jadi sarjana. Menjadi pemain bola yang sukses itu penting. Tetapi pendidikan juga sama pentingnya. Saya ikut perkuliahan kelas karyawan untuk menyiasati karier sepakbola saya. Sebab saya tidak mungkin bisa ikut kelas reguler seperti teman-teman di luar," papar pemain yang akrab disebut Abung itu.

Niatan Feryansyah untuk tetap kuliah itu kemudian mendapat angin segar manajemen klub Pelita Jaya. Usai laga menghadapi Persija Jakarta kemarin, Feryansyah diberi kesempatan untuk pulang kampung menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) susulan yang menjadi kewajibannya. Feryansyah saat ini menjadi mahasiswa semester IV salah satu STIE swasta di Kota Pempek.

"Kebetulan saya harus ikut UAS semester IV dalam beberapa hari kedepan. Sebetulnya ini susulan, karena teman-teman lain di kampus sudah duluan. Alhamdulillah manajemen Pelita sangat mendukung hal itu. Saya diberi izin beberapa hari," ujarnya.

"Saya sendiri sempat berpikir untuk pindah kampus ke Jakarta supaya lebih memudahkan. Tapi saya masih bingung siapa yang mau mengurus soal pindah-pindahan itu. Saya kan sendiri di Jakarta. Orang tua semuanya di Palembang," Feryansyah menambahkan.

Jika nanti gelar sarjana sukses diraih, akankan pemuda yang hari ini genap menginjak 21 tahun berhasil mewujudkan impian mengenakan kostum skuad Garuda Merah Putih? (vivanews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar