Kamis, 19 Januari 2012

Amadeus Suropati


KabarIndonesia - Di tengah mengeliatnya usaha PSSI dalam memperbaiki mutu dan kualitas sepakbola dalam negeri hingga berani mengambil keputusan  menaturalisasi pemain asing tentu menjadi sinyalemen dari kebangkitan sepakbola Indonesia.

Induk organisasi sepakbola nasional sepertinya tidak main-main dalam merealisasikan misi menjadi negara terbaik di belantika sepakbola Asean. Demi meraih mimpi, PSSI yang  di pimpin Nurdin Halid berencana menaturalisasi pemain-pemain berbakat yang masih memiliki garis keturunan Indonesia yang bermain di Belanda.

Terlepas dari rencana pen-comotan tersebut, seharusnya PSSI jeli melihat bakat-bakat pemain muda yang bermain di klub-klub luar negeri yang selama ini urung mendapat perhatian.Salah seorang pemain yang layak mendapat pantauan serius dari PSSI, satu diantaranya adalah Amadeus Suropati, lajang kelahiran 3 Desember 1985 ini merupakan pemain pertama asal Indonesia yang saat ini bermain di Australia. Dia merupakan salah satu dari sekian  banyak pemain keturunan asal Indonesia yang dinilai siap membela tim nasional Indonesia.

Amadeus yang berdarah Australia dan Indonesia sebenarnya pernah bermain di Liga Indonesia bersama Deltras Sidoarjo pada tahun 2008 dan juga sempat beberapa kali mengikuti seleksi di beberapa klub Indonesia seperti Persebaya Surabaya dan PSPS Pekanbaru.

Selain itu pada tahun 2007 pemain kelahiran Bali ini juga pernah  membela tim Porda Bandung U-23, dan pada akhirnya ia memutuskan bermain di Australia. Pada musim 2010 Amadeus bermain di kompetisi divisi satu Australia di kota Melbourne (Victorian State League) bersama tim Brandon Park Sahagian putaran pertama dan Brunswick City di putaran kedua.

Pada usia 19 tahun, penyerang lincah ini bermain untuk klub Canberra City di Australia dan ia pun menjadi andalan klub tersebut serta menjadi top scorer pada Australian U-19 State League. Amadeus Suropati juga sempat tercatat mengikuti pembinaan pemain di Italia dengan bergabung di Gianni Oddone Academy pada 2001. Ketika itu dia mendapatkan penghargaan sebagai best player dalam  International Summer State Tournament di Turin.

Untuk lebih mengenal Amadeus Suropati lebih dekat, berikut rangkuman wawancara Ekslusif saya bersama pemain pengidola Bondan Prakoso dan Saykoji, beberapa waktu  lalu.

Sejak kapan kamu mulai serius menggeluti sepakbola?

Amadeus Suropati (AS): Sejak berusia 15 tahun saya mulai mencintai dan bercita-bercita  menjadi pemain bola professional. Menjadi pemain sepakbola merupakan impian saya sejak kecil dan baru di usia 15 tahun-lah saya baru bisa fokus dan yakin dengan keputusan saya

Apa ada bakat yang diturunkan Orang tua?

AS: Tidak. Orang tua saya memang seorang  atlet tapi bukan  pesepakbola seperti saya. Bakat yang saya miliki mungkin lahir secara alami karena di lingkungan tempat tinggal saya dulu sebagian besar anak-anak seusia saya juga gemar bermain bola. Bagi kami sepakbola adalah olahraga favorit.

klub pertama yang kamu bela di Indonesia?

AS: Saya pernah bermain di Persekaba Badung U-16, PSIM Jogjakarta  U-18 dan Deltras Sidoarjo.

Sekarang kamu bermain di klub mana?

AS: Musim 2010 saya bermain di kompetisi divisi satu liga  Australia di kota Melbourne (Victorian State League) Pada putaran pertama saya bermain bersama tim Brandon Park Sahagian dan Brunswick City di putaran kedua.

Kemajuan apa yang kamu dapat sejak bermain di Australia?

AS: Di sini saya bisa mengembangkan permainan saya karena fasilitas dan prasarana lebih bagus dan program latihan yang teratur berbeda dengan pembinaan yang dilakukan klub-klub yang ada di Indonesia. Fasilitas yang seharusnya ada untuk pemain kurang mendapat perhatian serius.

Mengapa kamu pilih bermain Victorian State League mengapa tidak bergabung saja dengan klub ISL atau IPL yang bakal berkompetisi tahun depan? 

AS: Saya pilih disni (Australia) karena saya juga punya darah Australia dan saya pikir disini saya bisa memajukan karir  lebih bagus dan bisa belajar lebih baik untuk membuka peluang go international nantinya.

Apa masih ada   keinginan bermain di klub Indonesia? mengingat nama kamu mulai di perbincangkan di kalangan pencinta sepakbola nasional saat ini.

AS: Saya selalu ingin bisa  bermain di Indonesia karena di sana tempat saya lahir, namun mungkin  tidak untuk sekarang karena saya masih ingin belajar di luar dan mengembangkan karir saya lebih bagus. Suatu saat nanti kalau memang ada tawaran, besar peluang saya bermain di tanah kelahiran saya.

Setiap pemain tentu memimpikan bisa bermain di Timnas. Nah, kalau buat kamu sendiri?
AS: Itu adalah cita-cita  saya. Menjadi bagian dari Timnas Indonesia adalah impian setiap pemain, apalagi bermain untuk Merah Putih, Negara tumpah darah saya.

Punya  pemain idola di Indonesia?  dan kalau di luar negeri sendiri kamu mengidolakan siapa?

AS: Saya suka gaya permainan serta cara olah bola yang dilakukan  Bambang Pamungkas. Menurut saya untuk saat ini dialah pemain terbaik yang di miliki Indonesia di samping pemain-pemain muda yang sudah banyak bermunculan.  Kalau di luar negeri saya suka Gabriel Batistuta.

Terakhir, Bagaimana tanggapan kamu tentang rencana PSSI menaturalisi pemain berdarah Indonesia yang bermain di luar negeri?

AS: Menurut saya langkah itu merupakan cara yang bagus sebab banyak sekali pemain-pemain berbakat berdarah Indonesia yang bermain di luar negeri. Namun PSSI hendaknya tidak menutup kesempatan kepada pemain lokal yang menurut saya kualitasnya tidak berbeda jauh dengan pemain keturunan. Namun yang tak kalah penting PSSI sendiri harus konsisten dalam mengembangkan misi memakai jasa pemain berdarah Indonesia serta programnya jangan setengah-setengah, harus total dan benar-benar tepat sasaran. (Arief Kamil)


nb : dikabarkan januari ini sudah di Jakarta dan berlatih bersama Perija Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar